Kastel Chapultepec, Saksi Perlawanan Meksiko Terhadap AS

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Selasa, 24 Maret 2020 13:53 WIB

Kastel Cahpultepec merupakan pusat pemerintahan Raja AMximilian saat Meksiko dikuasai Prancis. Kini menjadi Museum Nasional Prancis. Foto: lion05/Wikimedia

TEMPO.CO, Jakarta - Tak seperti di Asia dan Eropa, terbilang sulit untuk menjumpai kastel di Amerika Utara. Pasalnya, wilayah itu bukanlah benua yang dibangun oleh para raja, namun koloni pemukim kulit putih.

Tak banyak benteng besar yang dibangun, karena sejarah koloni dan demokrasi. Namun, ada satu struktur di benua Amerika Utara yang benar-benar dapat diklaim sebagai benteng atau kastel, Kastel Chapultepec di Mexico City.

Chapultepec, menurut Atlas Obscura, adalah satu-satunya benteng di Amerika Utara yang berdaulat. Awalnya dibangun pada tahun 1725 atas perintah Viceroy Bernardo de Galvez, untuk rumah bagi bangsawan besar Viceroy, komandan kepala koloni Spanyol, Spanyol Baru.

Namun selama Perang Kemerdekaan Meksiko, Kastel Chapultepec ditinggalkan, dan dibiarkan terlantar selama beberapa dekade. Kemudian, seiring berdirinya negara Meksiko, kastel itu diubah menjadi Akademi Militer.

Saat menjadi akademi militer itulah, kastel ini menjadi sasaran serangan pasukan Amerika Serikat. Kastel itu menjadi saksi Pertempuran Chapultepec selama Perang Meksiko-Amerika pada tahun 1847. Di sinilah menurut cerita rakyat, bahwa enam kadet remaja (mungkin fiksi) tewas mempertahankan kastel dengan salah satu bocah lelaki, Juan Escutia.

Advertising
Advertising

Dalam keadaan terkepung, Escutia membungkus dirinya dengan bendera Meksiko. Lalu melompat dari tembok benteng, menjaga kehormatannya agar tak ditangkap pasukan Amerika Serikat yang dianggap penjajah.

Dengan munculnya Kekaisaran Meksiko Kedua pada tahun 1864, kastel menjadi kediaman resmi Kaisar Maximilian I dan istrinya Permaisuri Carlota. Maximilian, bukanlah keturunan atau bangsa Meksiko, tapiseorang pangeran Austria dari dinasti Habsburg.

Ia diangkat raja oleh loyalis Prancis yang menjadikan Meksiko sebagai boneka Kerajaan Prancis. Selama periode Maximilian, Kastel Chapultepec direnovasi dengan gaya neo-klasik yang populer pada saat itu.

Sayangnya pemerintahan Maximilian tak bertahan lama. Pasalnya, rakyat Meksiko berhasil mengusir Prancis. Dan Maximilian bersama dengan beberapa pengikutnya yang paling setia, pada tahun 1867 dihukum mati di depan regu tembak.

Ia menolak kesempatan yang diberikan Benito Juarez untuk kembali ke Eropa. Apalagi, sang ibu, menekannya agar mati dengan martabat daripada kembali sebagai "pengecut" yang tidak layak menyandang nama Hapsburg.

Dengan berdirinya Republik Meksiko di bawah Benito Juarez, Kastel Cahpultepec tak digunakan lagi dan dibiarkan rusak. Namun pada 1939, kastel itu lahir kembali.

Ruang makan Kastel Cahpultepec yang sangat dipengaruhi gaya Eropa klasik. Foto: Henrivzq/Wikimedia

Lazaro Cardenas pada tahun 1939, menjadikan Kastel Cahpultepec menjadi Museum Nasional Kebudayaan, yang sebelumnya dikenal sebagai Museum Sejarah Alam. Hingga kini, selain menilik koleksi museum, wisatawan diperkenankan tur berkeliling kastel.

Bahkan beberapa dekade terakhir, Kastel Cahpultepec menjadi lokasi favorit para sutradara, untuk membuat film semisal Romeo dan Juliet karya Baz Luhrmann.

Berita terkait

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

6 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

28 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

29 hari lalu

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

30 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

30 hari lalu

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

Nikaragua memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Ekuador, setelah polisi secara paksa masuk ke Kedutaan Besar Meksiko

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

30 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

Ekuador 'Persona Non Grata' Duta Besar Meksiko

32 hari lalu

Ekuador 'Persona Non Grata' Duta Besar Meksiko

Gara-gara komentar miring Presiden Meksiko tentang pemilu Ekuador, duta besarnya di-persona-non-grata, dan diminta meninggalkan Ekuador.

Baca Selengkapnya

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

41 hari lalu

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.

Baca Selengkapnya

Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

59 hari lalu

Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

Pentagon mengKonfirmasi tiga orang tewas dalam kecelakaan helikopter Garda Nasional AS di dekat perbatasan Texas-Meksiko.

Baca Selengkapnya

Presiden Meksiko Diselidiki usai Bocorkan Nomor Telepon Jurnalis New York Times

23 Februari 2024

Presiden Meksiko Diselidiki usai Bocorkan Nomor Telepon Jurnalis New York Times

Presiden Meksiko mulai diselidiki atas dugaan terkait kartel narkoba setelah membocorkan nomor telepon jurnalis New York Times.

Baca Selengkapnya