Usai Ditinggal Turis Gegara Covid-19, Ini Kondisi Terkini Venesia

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 19 Maret 2020 19:32 WIB

Air kanal Venesia di Italia sejernih kristal dipicu pandemik virus Corona yang membuat semua aktvitas manusia di luar rumah di Italia ditiadakan. [WMAGAZINE]

TEMPO.CO, Jakarta - Penduduk Venesia dalam satu dekade terakhir, mengeluhkan overtourism. Sebagian generasi muda meninggalkan kota laguna itu, untuk menghindari keramaian dan mencari pekerjaan. Puncaknya, warga tak nyaman karena masalah lingkungan, akibat lalu lalang kapal pesiar membuat kondisi perairan dan daratan Venesia tak stabil.

Kini, hiruk pikuk turis telah menghilang sejak Februari. Sebagaimana diberitakan Majalah Travel and Leisure, Rabu, 19 Maret, perairan Venesia tenang dan jernih. Kanal-kanal yang sepi oleh aktivitas perahu dan kapal, menjadi jernih. Pemandangan yang langka kini tampak lagi: umba-lumba berenang di sepanjang dermaga.

Lockdown yang dialami Venesia, membuat hewan-hewan yang lama tak tampak, kini hadir kembali, seperti lumba-lumba dan angsa liar. Penguncian Italia karena pandemi virus corona, tidak hanya membuat orang tetap aman, tetapi juga memberi tempat terbuka - yang biasanya dibanjiri oleh wisatawan – diisi kembali oleh satwa-satwa yang terusik.

Warga Venesia mengunggah foto dan video ke akun Twitter dan grup Facebook, "Venezia Pulita" yang diterjemahkan menjadi "Bersihkan Venesia," penduduk setempat berbagi foto-foto air kota yang tampak sangat bersih. Kanal-kanal yang sepi membuat ikan besar, lumba-lumba, dan angsa kembali kanal dan pelabuhan. "Alam merebut kembali ruangnya," kata keterangan pada satu video.

Fenomena itu, bagaimanapun, bukan karena penurunan polusi. "Air sekarang terlihat lebih jernih karena lebih sedikit lalu lintas di kanal-kanal, memungkinkan sedimen mengendap di dasar," kata juru bicara kantor Wali Kota Venesia kepada CNN. "Itu karena ada lebih sedikit lalu lintas kapal yang biasanya membawa sedimen ke permukaan air."

Advertising
Advertising

Selain sedimen yang mengendap, kualitas udara pasti juga meningkat. Dengan lebih sedikit taksi air dan kapal yang mengangkut turis dan penduduk kota di sepanjang kanal, udara menjadi lebih bersih, kata juru bicara itu. Venesia ditutup pada Februari di hari-hari terakhir perayaan tahunan Karnaval Venesia, saat virus corona menyerang Italia. Negeri itu, menderita 30.000 kasus infeksi virus corona.

Di akun Twitter Venezia Pulita, warga Venesia memamerkan kanal-kanal yang sepi diganti angsa atau lumba-lumba. Foto: @fernbudow

Beberapa pengguna media sosial berharap bahwa penutupan Venesia dapat bertindak sebagai "pengaturan ulang ekologis" untuk kota-kota tersibuk di dunia. Tahun lalu, Venesia kebanjiran, yang menyebabkan kerusakan kota senilai US$5,5 juta. Warga telah berkampanye untuk mengurangi pariwisata dalam upaya melestarikan infrastruktur kota.

Berita terkait

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

5 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

8 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

14 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Masuk Venesia Tak Bayar Pajak Turis, Wisatawan Bisa Kena Denda sampai Rp5,2 Juta

27 hari lalu

Masuk Venesia Tak Bayar Pajak Turis, Wisatawan Bisa Kena Denda sampai Rp5,2 Juta

Venesia menerapkan pajak turis setelah kota tersebut hampir masuk dalam daftar situs warisan budaya yang terancam punah oleh PBB karena overtourism.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Alternatif untuk Liburan Musim Panas di Italia 2024

29 Februari 2024

5 Destinasi Alternatif untuk Liburan Musim Panas di Italia 2024

Kalau berencana traveling ke Italia tahun 2024, bisa mengunjungi destinasi pilihan liburan musim panas berikut ini.

Baca Selengkapnya

Pajak Turis di Barcelona akan Digunakan untuk Beli Panel Surya dan Pemanas Air Sekolah

23 Februari 2024

Pajak Turis di Barcelona akan Digunakan untuk Beli Panel Surya dan Pemanas Air Sekolah

Pajak turis Barcelona telah digunakan sebagai kompensasi atas dampak wisata terhadap kota, termasuk layanan kebersihan, keselamatan, dan transportasi.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Karnaval Venesia dan Deretan Acaranya

1 Februari 2024

Asal-usul Karnaval Venesia dan Deretan Acaranya

Karnaval Venesia berlangsung pada 27 Januari hingga 13 Februari 2024

Baca Selengkapnya