Ini Penyebab Italia Kewalahan Hadapi Virus Corona dalam 24 Hari

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 15 Maret 2020 09:00 WIB

Seorang warga menggunakan masker saat melintasi Colliseum pada hari ketiga lockdown setelah meluasnya wabah virus corona atau Covid-19 di Roma, Italia, 12 Maret 2020. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

TEMPO.CO, Jakarta - Minggu 14 Maret, dinukil dari Business Insider, dokter di Italia dipaksa untuk membuat pilihan yang sulit: “Siapa yang hidup dan siapa yang mati?”. Mereka harus menyelamatkan jiwa para pasien yang terinfeksi virus corona, dengan berbagai keterbatasan.

Kasus virus corona di Italia hingga 14 Maret mencapai lebih 15.000 orang telah terinfeksi dan setidaknya 1.000 orang meninggal. Petugas kesehatan di garis depan menghadapi perjumpaan terburuk dari virus baru yang menular, populasi yang menua, dan kekurangan tempat tidur rumah sakit.

Para dokter di Italia memprioritaskan pasien virus corona atau COVID-19 yang muda dan sebagian besar sehat, karena peluang mereka untuk bertahan hidup lebih besar daripada pasien lansia, "Kami tidak memiliki tempat tidur gratis di unit perawatan intensif," Lorenzo Casani, direktur kesehatan sebuah klinik untuk orang tua di Lombardy, mengatakan kepada Time.

Dokter, lanjutnya, harus "membuat pilihan yang mengerikan ini dan memutuskan siapa yang akan bertahan hidup dan siapa yang tidak akan bertahan hidup ... siapa yang akan mendapatkan monitor, respirator, dan perhatian yang mereka butuhkan."

Warga bertepuk tangan saat melakukan flash mob untuk membangkitkan semangat ketika pemerintah lockdown sejumlah kota akibat virus corona atau Covid-19 di Milan, Italia. 14 Maret 2020. REUTERS

Advertising
Advertising

Italia menerapkan triase tragis – seleksi pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) – mengingatkan kondisi Italia pada saat Perang Dunia II.

Italia, melaporkan kasus virus corona pertama kurang dari empat minggu yang lalu, pada 20 Februari. Dan dalam sebulan, Italia adalah negara kedua setelah Cina, yang paling banyak menghadapi corona. Sebagai tanggapan menghadapi virus corona, pemerintah Italia menutup sekolah, memerintahkan toko untuk tutup, mengosongkan destinasi wisata yang sangat populer di negara itu, mengkarantina puluhan kota, dan kemudian memperluas "zona merah" untuk mengunci seluruh negara dari 60 negara.

“Kami semua harus menyerahkan sesuatu demi kebaikan Italia. Tidak ada lagi waktu,” kata Perdana Menteri Giuseppe Conte dalam pidato yang disiarkan televisi, sebagaimana dinukil dari Business Insider.

Pada tanggal 8 Maret, Conte menutup sebagian besar Italia yang berisi 16 juta orang. Karantina diberlakukan saat infeksi virus corona mendekati 6.000; angka kematiannya telah melampaui 230 orang. Tetapi berita tentang penutupan bocor lebih awal, mendorong ribuan orang untuk melarikan diri dari bagian utara Italia sehari sebelum diberlakukan.

Roberto Burioni, seorang profesor virologi di Universitas Vita-Salute San Raffaele Milan, mengatakan kepada The Guardian, bahwa kebocoran itu memicu perjalanan orang-orang ke selatan, "Sayangnya beberapa dari mereka yang melarikan diri terinfeksi penyakit tersebut," katanya.

Investasi Italia dalam layanan kesehatan nasionalnya, menurut Servizio Sanitario Nazionale, berjumlah 6,8 persen dari produk domestik bruto, sebagaimana dinukil dari Time, "Pemotongan berkelanjutan - untuk perawatan dan penelitian - jelas merupakan masalah saat ini," kata Casani kepada majalah itu.

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat memeriksa kondisi pasien terinfeksi virus corona di ruang isolasi Rumah Sakit Cremona di Italia Utara, 5 Maret 2020. Jumlah kasus infeksi virus corona di Italia sebanyak 7.375 kasus. LA7 PIAZZAPULITA/Reuters TV via REUTERS

Alasan lain mengapa sistem perawatan kesehatan Italia tampak begitu kewalahan adalah karena populasi negara itu. Populasi orang tua di Italia terbesar kedua di dunia, setelah Jepang. Virus corona jauh lebih mematikan bagi orang yang lebih tua - sebuah studi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Cina menemukan, bahwa tingkat kematian di antara mereka yang berusia di atas 80 tahun hampir 15 persen.

Institut Kesehatan Nasional Italia memperkirakan bahwa 58 persen pasien yang telah meninggal berusia lebih dari 80 dan 31 persen lainnya berusia 70-an, menurut Reuters.

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

2 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

5 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

6 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

7 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

10 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

10 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

10 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

13 hari lalu

Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

15 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

16 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya