Dari Keraton, Raja Belanda Blusukan Ke Kampung Cyber Yogyakarta

Rabu, 11 Maret 2020 22:45 WIB

Raja Belanda saat mengunjungi Kampung Cyber Patehan Kecamatan Keraton dan mendapatkan cinderamata. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Belanda William Alexander beserta Ratu Maxima Zorreguieta menyempatkan diri blusukan ke Kampung Cyber, Patehan, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta, Rabu 11 Maret 2020.

Kunjungan itu dilakukan usai Raja Belanda itu, menyambangi Keraton Yogyakarta dan bertemu Raja Keraton Sri Sultan Hamengkubuwono X beserta keluarga besarnya.

Di Kampung Cyber, Raja Belanda dan rombongan disambut
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, yang mendampinginya menyusuri jalan kecil di kampung yang satu kompleks dengan obyek wisata Taman Sari itu.

Kampung Cyber sebenarnya merupakan kampung yang selama ini dikenal dengan perajin batik lukisnya. Namun kemudian, kampung yang pernah disambangi pendiri Facebook Mark Zuckerberg pada 2014 itu, dikenal dengan kemandiriannya dalam pemanfaatan teknologi informasi. Teknologi tersebut digunakan untuk mengelola berbagai kebutuhan keseharian warga. Mulai dari berdagang sampai hal kecil, seperti penjadwalan ronda.

Raja dan Ratu Belanda, beraktivitas sekitar 30 menit di kampung itu. Mulai dari berbelanja batik, menyambangi galeri seni dan berdialog ringan bersama warga, seputar keberadaan kampung itu.

Advertising
Advertising

Raja Belanda juga mendapatkan cinderamata unik berupa karikatur bergambar dirinya dengan sang ratu dari warga. Selain itu Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti juga memberikannya miniatur Tugu Pal Putih serta kain batik asli dari Kota Yogyakarta.

Saat menerima berbagai cinderamata itu, Raja Belanda, Willem Alexander tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya. Ia juga sempat mengucapkan terima kasih dalam bahasa Indonesia yang diikuti Ratu Maxima.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan Kampung Cyber ini telah melalui berbagai seleksi, sebelum Raja Belanda datang untuk berkunjung.

"Raja dan Ratu Belanda bisa melihat dinamika masyarakat khususnya Patehan yang memanfaatkan internet untuk menjajakan dagangannya," ujarnya.

Haryadi menuturkan kunjungan keluarga Kerajaan Belanda itu jelas besar maknanya bagi masyarakat. Berbagai potensi masyarakat di situ pun langsung mendapatkan apresiasi langsung dari Sang Raja.

"Kunjungan ini sangat bermakna untuk masyarakat untuk mengembangkan industri ini karena telah mendapatkan pengakuan langsung dari Raja Belanda," ujarnya.

Suasana Kampung Cyber yang berada Kampung Taman Kelurahan Patehan, Kecamatan Keraton, Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Dalam kunjungannya, Raja Belanda menyampaikan kekagumannya dalam pemanfaaatan internet untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, "Beliau mengatakan impresif, kepada masyarakat Kampung Cyber dalam pemanfaatan internet untuk mendukung perekonomian," ujar Haryadi.

Haryadi berharap konsep kampung Cyber yang diterapkan oleh Patehan dapat diaplikasikan di kampung-kampung lain yang ada di Kota Yogyakarta.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

17 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

6 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

6 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya