TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan Raja Belanda Willem Alexander bersama Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti ke Keraton Yogyakarta, Rabu, 11 Maret 2020, bertepatan dengan waktu santap siang.
Setelah puas menyaksikan tari legendaris Beksan Ageng, Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono X pun mengajak Raja Belanda dan keluarganya bersantap siang di Bangsal Manis Keraton.
Tak ketinggalan, para rombongan yang turut dengan Raja Belanda dijamu di area dekat bangsal manis, dengan menu-menu serupa.
Setidaknya ada enam menu santap siang dari restoran Bale Raos yang spesial, membuat menu masakan keluarga Keraton Yogyakarta. Terdiri dari empat menu makanan dan dua menu minuman.
Lalu, apa saja menu-menu yang dikeluarkan Bale Raos saat kunjungan Raja Belanda ini?
Menu Nasi Brongkos yang disajikan saat kunjungan Raja Belanda ke Keraton Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
1. Kambing Panggang
Menu ini yang paling pertama dilirik oleh para tamu undangan, karena aroma daging kambing yang dipanggang ala barbeque tampak menggoda. Daging kambing pilihan itu dipanggang dengan olesan mustard dan minyak zaitun, lalu disajikan dengan rangkaian kari sayuran dan kentang saute. Selain boleh mengambil potongan daging sepuasnya, para tamu juga diberikan aneka pilihan saus seperti bumbu kecap atau saus orange.
2. Nasi Brongkos
Sejumlah tamu dari Belanda tampak enjoy menyambangi booth nasi brongkos dan menyantapnya dengan lahap. Melimpahnya potongan daging sapi, yang dipadu dengan kuah berisi kacang tolo kental plus telur bacem, membuat menu khas Yogyakarta ini ludes. Dan harus diisi ulang oleh pelayan dalam waktu sebentar saja.
Menu Nasi Brongkos yang disajikan saat kunjungan Raja Belanda ke Keraton Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
3. Mie Kopyok
Walau berasal dari jajanan jalanan, namun kehadiran mie kopyok di tengah menu-menu mewah tetap jadi buruan para tamu. Bagaimana tidak, tamu mulanya diharuskan meracik sendiri isian mie kopyoknya sesuai selera. Ada sawi segar, taoge, juga mie kuning. Setelah racikan mie dan sayur dirasa pas, lalu diguyur kuah gurih bening yang berisi potongan daging sapi plus koyoran yang sangat empuk.
4. Sate Ayam
Sate ayam yang disuguhkan dalam santap siang saat kunjungan Raja Belanda Willem Alexander di Keraton Yogyakarta, mungkin sama dengan sate ayam yang biasa ditemui di luaran. Yang sedikit membedakan mungkin hanya ukuran potongan dagingnya yang lumayan besar, sehingga menyantap satu tusuk saja mungkin sudah mengenyangkan. Selain itu bumbu kacang yang lembut dan daging yang matang namun tak sampai gosong membuat sate ini berasa nikmat.
Es Kelengkeng yang disajikan saat kunjungan Raja Belanda ke Keraton Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
5. Ginger Lime dan Es Kelengkeng
Dua minuman ini berduet sukses menyegarkan dahaga para tamu undangan saat kunjungan Raja Belanda. Racikan rempah jahe dicampur segarnya perasan jeruk nipis pada menu ginger lime membuat tenggorokan lega seketika. Sedangkan menu Es Kelengkeng menjadi penutup yang tak bisa dilewatkan karena meriahnya tampilannya. Mulai dari buah kelengkeng segar yang telah dikupas, nata de coco, potongan jeruk nipis plus sirup cocopandan membuat rasanya benar benar menyegarkan.
PRIBADI WICAKSONO