Khawatir Virus Corona, Jet Pribadi Laris Disewa Konglomerat
Reporter
Bram Setiawan
Editor
Ludhy Cahyana
Senin, 9 Maret 2020 09:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Merebaknya virus corona COVID-19 menumbuhkan minat keluarga kaya dan perusahaan multinasional, menyewa jet pribadi untuk keperluan bepergian.
"Selama beberapa pekan belakangan, tidak diragukan peningkatan permintaan," kata Adam Twidell, kepala eksekutif layanan pemesanan jet pribadi PrivateFly, belum lama ini dikutip dari The Guardian.
Twidell menjelaskan, bahwa permintaan tersebut datang dari perusahaan multinasional, yang mengatur evakuasi massal pegawai dari Cina dan Asia Tenggara. Sementara untuk keluarga kaya, ucap Twidell, juga mencarter jet pribadi untuk mengurangi risiko virus corona. Mereka menghindari penerbangan komersial dan kesibukan di terminal bandara.
"Penumpang biasanya memang tidak menggunakan penerbangan pribadi. Tetapi ini untuk melindungi diri, keluarga, dan karyawan mereka," ucapnya.
Menurut Twidell, setiap pesawat dilengkapi peralatan perawatan kesehatan. Kemudian, sanitasi yang diperlukan untuk kebutuhan penumpang, bila diperlukan. "Kesehatan anggota awak dipantau sangat cermat, termasuk pemeriksaan suhu tubuh sebelum penerbangan," ujarnya.
Perusahaan penerbangan Victor baru-baru ini diminta oleh studio film Hollywood untuk menerbangkan sekitar 50 orang dari Tokyo ke Los Angeles. Cara itu untuk membatasi interaksi mereka dengan wisatawan lain, menurut laporan Bloomberg, yang dikutip The Guardian.
Wabah virus corona memutar bisnis penerbangan jet pribadi dari Hong Kong ke Australia dan Amerika Utara. Pada Januari, permintaan melonjak 214 persen. Angka tersebut merupakan perbandingan dengan tahun sebelumnya, menurut data perusahaan pemantau penerbangan bisnis WingX.
Upaya penyewaan jet pribadi seakan-akan menjadi hal biasa, ketika mula-mula muncul wabah virus corona di Wuhan, Cina.
"Jumlah permintaan jet pribadi telah meningkat terutama penerbangan jarak jauh," kata Richard Lewis, pimpinan Insignia Group untuk Amerika Serikat, yang mengatur perjalanan untuk klien konglomerat, dikutip dari Fortune.
THE GUARDIAN | FORTUNE