Rusia Stop Visa Iran dan Penerbangan Korea Selatan
Reporter
Bram Setiawan
Editor
Ludhy Cahyana
Selasa, 3 Maret 2020 10:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Perdana Menteri Rusia Tatiana Golikova mengumumkan, Rusia menyetop mengeluarkan visa perjalanan reguler dan transit untuk warga Iran mulai 28 Februari 2020. Keputusan itu merupakan langkah kewaspadaan Rusia terhadap virus corona COVID-19.
Pemerintah Rusia juga menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Italia, dikutip dari Reuters. Negeri beruang merah itu menangguhkan pula penerbangan menuju maupun dari Korea Selatan mulai 1 Maret. Kecuali penerbangan maskapai nasional Aeroflot dan anak perusahaannya, Aurora.
Ada pula pemberlakuan pembatasan perjalanan ke Cina. Pengunjung Cina juga telah dilarang masuk ke Rusia. "Langkah-langkah itu, serta yang sudah ada akan diperpanjang hingga 1 April," kata Golikova.
Penerbangan yang tiba dari Korea Selatan dan Iran akan dialihkan melalui terminal terpisah di bandara Sheremetyevo, Moskow. Saat ini bandara itu juga digunakan untuk penerbangan Cina.
Namun pihak maskapai S7 memprotes keputusan untuk membiarkan Aeroflot terus terbang ke Korea Selatan. Meski ada pembatasan, keputusan itu disebut pelanggaran mentah dari persaingan pasar terbuka antara maskapai penerbangan.
Ratusan orang di Rusia sedang dalam karantina untuk menghentikan penyebaran virus corona. Pemerintah Moskow telah melakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan pembawa virus - di rumah atau hotel mereka. Cara itu menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk tindakan karantina.
Dua warga Cina pasien virus corona sempat dirawat di rumah sakit di Rusia. Tetapi dikabarkan, mereka sudah pulih, kemudian dipulangkan. Warga Rusia yang terinfeksi virus corona diketahui tertular di kapal pesiar Diamond Princess yang merapat di Jepang.
Ihwal visa Iran, kata Golikova, ada pula permakluman untuk jenis tertentu. "Dari 28 Februari, kami mengumumkan larangan mengeluarkan visa transit dari Iran, selain dari bisnis dan kemanusiaan," katanya, dikutip dari laporan Anadolu Agency.
REUTERS | ANADOLU AGENCY