Museum Louvre Paris Akhirnya Tutup Waspadai Virus Corona

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 2 Maret 2020 14:30 WIB

Orang-orang berkumpul di dekat di Museum Louvre ketika staf menutup museum selama mogok kerja staf museum tentang penyebaran virus Corona, di Paris, Prancis, 1 Maret 2020. [REUTERS / Gonzalo Fuentes]

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Louvre di Paris ditutup karena kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona COVID-19. Pemerintah Prancis melarang semua pertemuan dalam ruangan lebih dari 5.000 orang, yang diumumkan pada Sabtu, 29 Februari 2020. Larangan itu ditetapkan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, dikutip dari BBC, Minggu, 1 Maret 2020.

Menurut laporan BBC, sempat masih ada antrean di luar bangunan piramida ikon museum itu, pada Minggu 1 Maret, kemarin. Tetapi, antrean di depan museum itu akhirnya bubar, setelah pengumuman ditutup. Pihak pekerja museum juga membahas kewaspadaan terhadap virus corona.

"Pertemuan itu diatur untuk membahas keprihatinan pegawai," kata pejabat serikat pekerja CGT Christian Galani. "Museum Louvre adalah ruang terbatas yang menampung lebih dari 5.000 orang per hari."

Adapun penyataan di situs museum telah disampaikan tentang kajian situasi kesehatan masyarakat. Sebelumnya pun telah diadakan rapat kabinet darurat, yang melarang pertemuan dalam jumlah banyak di ruang terbatas.

Pertemuan para pegawai pun telah dilakukan untuk langkah lanjutan antisipasi virus corona. “Kami sangat khawatir karena memiliki pengunjung dari mana-mana,” kata Andre Sacristin, seorang pegawai Museum Louvre yang juga perwakilan serikat pekerja, dikutip dari New York Post.

Advertising
Advertising

Sacristin mengatakan ada 2.300 orang pekerja di Museum Louvre. Maka kecemasan itu segera disampaikan dalam pertemuan khusus, karena rentan penyebaran virus corona dalam hitungan waktu, "Risikonya sangat, sangat, sangat besar," ujarnya.

Museum Louvre sempat direncanakan untuk dibuka setelah pertemuan antara manajemen, personel dan pihak kedokteran. Tetapi pihak Museum Louvre mengumumkan bahwa mesti ditutup pada Minggu. Keputusan itu membuat pupus harapan pengunjung yang sempat mengantre untuk bisa masuk ke dalam museum yang menyimpan lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci itu.

"Kami menunggu sekitar 3 jam sebelum menyerah," kata pengunjung Singapura, Charles Lim. "Itu sangat mengecewakan."

Belum ada kepastian, museum akan dibuka kembali. Karena, ada pertemuan lagi perwakilan serikat pekerja dan manajemen untuk membicarakan langkah kewaspadaan ihwal virus corona.

BBC | NEW YORK POST

Berita terkait

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

3 jam lalu

Pengunjung Selalu Padat, Lukisan Mona Lisa di Museum Louvre Paris akan Dipindahkan

Mona Lisa karya seni yang paling banyak dikunjungi di dunia, 10 juta orang datang ke Museum Louvre untuk melihat lukisan itu setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

19 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

27 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

27 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

28 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya