Sultan HB X: Wisata Susur Sungai Tak Perlu Ditutup

Selasa, 25 Februari 2020 22:55 WIB

Raja Keraton yang juga Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X memperhatikan wayang potehi di acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta di Kampung Ketandan Yogyakarta, 13 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap, kasus kecelakaan susur sungai terjadi di Sungai Sempor, Turi, Sleman, akhir pekan lalu tak ditanggapi berlebihan. Atau menimbulkan stigma pada geliat kawasan wisata di Kabupaten Sleman.

Sultan menuturkan insiden yang terjadi di Sungai Sempor Turi bukan kesalahan obyek wisatanya. Melainkan murni karena kelalaian sumber daya manusianya, yang telah mengabaikan standar prosedur keselamatan.

"Masyarakat sekitar desa kan sudah mengingatkan agar tidak dilakukan susur sungai karena hujan. Tapi tetap dilakukan, itu berarti tidak menjaga keselamatan," ujar Sultan, Senin, 24 Februari 2020.

Sultan menuturkan, di manapun, termasuk objek wisata, saat musim hujan jelas rawan jika beraktivitas di dekat sungai.

Para pemangku kepentingan seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ujar Sultan, juga sudah mengingatkan seluruh pengelola kawasan wisata, agar berhati hati saat musim penghujan.

Advertising
Advertising

Jadi, ujar Sultan, dari kasus susur sungai Sempor itu, tak perlu sampai harus ada kebijakan khusus. Misalnya sampai harus ditutup sementara dan dihindari, karena khawatir berlebihan adanya kejadian terulang.

"Nggak perlu (obyek wisata sampai dibatasi). Yang terpenting kalau musim hujan begini ya jangan berada di pinggir sungai,"ujar Sultan.

Sementara itu, Bupati Sleman Sri Purnomo menuturkan pasca kejadian insiden susur sungai itu, yang lebih perlu dibenahi lebih soal prosedur. Bagaimana agar objek-objek yang punya potensi alam seperti outbond, susur sungai, juga desa wisata bisa memberikan layanan keamanan makin memadai.

Sungai Sempor merupakan salah satu bagian kecil dari kawasan wisata asri Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi atau sekitar 12 Km arah utara pusat kota Yogyakarta.

Kondisi lingkungannya masih terasa kental dengan suasana pedesaan yang didukung oleh kehidupan masyarakat yang harmonis. Sebagian besar masyarakat Dukuh bertani dan berkebun.

Pemandangan asri kawasan Sungai Sempor, Desa Wisata Donokerto, Turi, Sleman. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Perjalanan menuju Sungai Sempor, wisatawan disuguhi pemandangan tanah-tanah pekarangan hijau dengan dedaunan salak yang tertata rapi dan bersih. Sedang di kejauhan jika cuaca cerah tampak Gunung Merapi nan gagah.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Menelusuri Lokasi Serbuan Tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta, Ini Jadwal dan Tiketnya

11 Februari 2024

Menelusuri Lokasi Serbuan Tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta, Ini Jadwal dan Tiketnya

Dua abad lalu, Keraton Yogyakarta pernah dijarah tentara Inggris, tapi keraton tidak hancur dan mash bertahan sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf Temui Sultan HB X, Ini yang Disampaikan

29 Januari 2024

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf Temui Sultan HB X, Ini yang Disampaikan

TEMPO.CO, Yogyakarta : Rombongan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU menemui Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta Senin pagi 29 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Politikus PSI Ade Armando Singgung Politik Dinasti Yogyakarta, Begini Lahirnya UU Keistimewaan Yogyakarta

6 Desember 2023

Politikus PSI Ade Armando Singgung Politik Dinasti Yogyakarta, Begini Lahirnya UU Keistimewaan Yogyakarta

Politikus PSI Ade Armando sebut pemerintahan Yogyakarta sebagai politik dinasti. Begini mulanya UU Keistimewaan Yogyakarta nomor 13 tahun 2012.

Baca Selengkapnya

UNESCO Akui Sumbu Filosofi Yogyakarta Warisan Budaya, Garis Imajiner Gunung Merapi - Tugu - Keraton - Pantai Selatan

8 Oktober 2023

UNESCO Akui Sumbu Filosofi Yogyakarta Warisan Budaya, Garis Imajiner Gunung Merapi - Tugu - Keraton - Pantai Selatan

Sumbu Filosofi Yogyakarta telah resmi ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 18 September 2023. Sumbu imajiner melintasi mana saja?

Baca Selengkapnya

Mengenal Bagian-bagian Keraton Yogyakarta, Bangsal Srimanganti untuk Apa?

7 Oktober 2023

Mengenal Bagian-bagian Keraton Yogyakarta, Bangsal Srimanganti untuk Apa?

Berikut bagian-bagian dan batas Keraton Yogyakarta. Di manakah Sultan Hamengkubowono menerima tamu dan abdi dalen?

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Proses Grebeg Maulud, Makna Gunungan dan Kirab Prajurit Keraton

28 September 2023

Sejarah dan Proses Grebeg Maulud, Makna Gunungan dan Kirab Prajurit Keraton

Grebeg Maulud adalah prosesi yang rutin digelar saat perayaan kelahiran Nabi Muhammad oleh Keraton Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

Baca Selengkapnya

Menjajal Serunya Naik Kano Susuri Sungai di Desa Wisata Banjoe Adji Bantul

12 September 2023

Menjajal Serunya Naik Kano Susuri Sungai di Desa Wisata Banjoe Adji Bantul

Wahana ini memungkinkan pengunjung menikmati keindahan Desa Wisata Banjoe Adji Bantul dari sungai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jemparingan, Warga Dusun Soka Bantul Lestarikan Kebudayaan sekaligus Olahraga Tradisional

31 Juli 2023

Mengenal Jemparingan, Warga Dusun Soka Bantul Lestarikan Kebudayaan sekaligus Olahraga Tradisional

Di Yogyakarta, khususnya di Dusun Soka, Bantul memiliki jemparingan yang nyaris sama dengan panahan. Bagaimana jemparingan dilakukan?

Baca Selengkapnya

Wisata Religi di Yogyakarta, Kunjungi 3 Masjid Gedhe Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

9 April 2023

Wisata Religi di Yogyakarta, Kunjungi 3 Masjid Gedhe Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Destinasi wisata di Yogyakarta banyak ragamnya, sa;lah satunya wisata religi masjid-masjid kuno. Salah satunya Masjid Gedhe Kauman.

Baca Selengkapnya

Sensasi Berbuka Puasa di Tepi Sungai Martapura Kalsel

29 Maret 2023

Sensasi Berbuka Puasa di Tepi Sungai Martapura Kalsel

Jumlah wisatawan susur Sungai Martapura meningkat sebanyak 100 persen sejak Ramadan, terutama menjelang waktu berbuka puasa.

Baca Selengkapnya