Sultan HB X: Wisata Susur Sungai Tak Perlu Ditutup
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Ludhy Cahyana
Selasa, 25 Februari 2020 22:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap, kasus kecelakaan susur sungai terjadi di Sungai Sempor, Turi, Sleman, akhir pekan lalu tak ditanggapi berlebihan. Atau menimbulkan stigma pada geliat kawasan wisata di Kabupaten Sleman.
Sultan menuturkan insiden yang terjadi di Sungai Sempor Turi bukan kesalahan obyek wisatanya. Melainkan murni karena kelalaian sumber daya manusianya, yang telah mengabaikan standar prosedur keselamatan.
"Masyarakat sekitar desa kan sudah mengingatkan agar tidak dilakukan susur sungai karena hujan. Tapi tetap dilakukan, itu berarti tidak menjaga keselamatan," ujar Sultan, Senin, 24 Februari 2020.
Sultan menuturkan, di manapun, termasuk objek wisata, saat musim hujan jelas rawan jika beraktivitas di dekat sungai.
Para pemangku kepentingan seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ujar Sultan, juga sudah mengingatkan seluruh pengelola kawasan wisata, agar berhati hati saat musim penghujan.
Jadi, ujar Sultan, dari kasus susur sungai Sempor itu, tak perlu sampai harus ada kebijakan khusus. Misalnya sampai harus ditutup sementara dan dihindari, karena khawatir berlebihan adanya kejadian terulang.
"Nggak perlu (obyek wisata sampai dibatasi). Yang terpenting kalau musim hujan begini ya jangan berada di pinggir sungai,"ujar Sultan.
Sementara itu, Bupati Sleman Sri Purnomo menuturkan pasca kejadian insiden susur sungai itu, yang lebih perlu dibenahi lebih soal prosedur. Bagaimana agar objek-objek yang punya potensi alam seperti outbond, susur sungai, juga desa wisata bisa memberikan layanan keamanan makin memadai.
Sungai Sempor merupakan salah satu bagian kecil dari kawasan wisata asri Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi atau sekitar 12 Km arah utara pusat kota Yogyakarta.
Kondisi lingkungannya masih terasa kental dengan suasana pedesaan yang didukung oleh kehidupan masyarakat yang harmonis. Sebagian besar masyarakat Dukuh bertani dan berkebun.
Perjalanan menuju Sungai Sempor, wisatawan disuguhi pemandangan tanah-tanah pekarangan hijau dengan dedaunan salak yang tertata rapi dan bersih. Sedang di kejauhan jika cuaca cerah tampak Gunung Merapi nan gagah.
PRIBADI WICAKSONO