Akibat Virus Corona, Bisnis Pariwisata Tak Menentu Hingga 2021

Reporter

Bisnis.com

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 16 Februari 2020 21:51 WIB

Wisatawan memanfaatkan jasa penyewaan perahu tradisional di kawasan wisata Danau Gunung Tujuh di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Kerinci, Jambi, 23 Desember 2016. Danau ini merupakan danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara dengan ketinggian 1.950 mdpl. ANTARA/Wahdi Septiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Mewabahnya virus corona berdampak besar terhadap pariwisata di kawasan Asia. Bahkan gangguan ekonomi terhadap perjalanan wisata akibat wabah virus corona, diperkirakan memiliki efek jangka panjang hingga 2021.

Hampir 75 persen pelancong telah membatalkan keberangkatan mereka ke negara-negara di Asia Tenggara. Mereka membatalkan rencana perjalanan untuk bulan Februari dan Maret.

Berdasarkan data dari World Travel and Tourism Council, industri pariwisata untuk liburan dan perjalanan bisnis di seluruh benua Asia menyumbang hingga US$884 miliar terhadap PDB pada 2017, dengan proyeksi US$1 triliun pada 2018.

Advertising
Advertising

Jack Ezon, Pendiri dan Managing Partner Embark Beyond mengatakan virus corona menyebabkan banyaknya wisatawan yang membatalkan perjalanan, tidak hanya ke China tetapi ke seluruh benua Asia, dan jumlahnya terus bertambah setiap hari.

“Banyak di antara wisatawan yang menunda perjalanannya mengatakan bahwa mereka belum tahu akan pergi ke mana saat ini, bahkan di dalam banyak kasus mereka menuturkan baru akan memulai perjalanan kembali pada tahun depan,” ujarnya, dikutip dari Bloomberg.com, Sabtu (15/2/2020).

Meskipun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, menganggap Asia Tenggara memiliki risiko lebih rendah, satu tingkat untuk virus Corona, namun wisatawan yang was-was lebih memilih tak ke Asia Tenggara.

"Mereka khawatir berada di area dekat wabah atau takut terkendala saat membatalkan perjalanan jika hub lainnya ikut terinfeksi virus. Bahkan 100 persen perjalanan bulan madu yang dipesan agensi ke wilayah tersebut [Asean] telah dibatalkan, dan dipesan ulang untuk tujuan alternatif seperti Maladewa, Afrika Selatan, dan Australia,” tuturnya.

Sementara itu, Catherine Heald, pendiri dan CEO agen perjalanan Remote Lands yang berfokus pada Asia, mengatakan selain faktor virus corona, tidak sedikit wisatawan yang mempertimbangkan cuaca di kawasan Asia.

“Untuk perjalanan ke Asia Utara mungkin dapat dilakukan sepanjang tahun, tetapi Asia Tenggara jauh lebih menantang karena musim hujan dan suhu yang sangat panas di sebagian besar wilayah itu,” tuturnya.

Sejumlah wisatawan melakukan short trek menyusuri hutan di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, 13 Oktober 2015. Pulau Rinca merupakan habitat hewan reptil Komodo yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Di pulau ini dapat ditemui sejumlah spesies mamalia, reptil dan burung yang berasal dari Asia dan Australia. TEMPO/Frannoto

Apalagi biasanya musim panas akan berlangsung sekitar Maret hingga September, sehingga para wisatawan kemungkinan baru akan memesan ulang setelah musim gugur. Sementara itu, untuk liburan keluarga hal lain yang dipertimbangkan adalah jadwal sekolah.

“Kami memiliki satu keluarga yang sedang melakukan perjalanan selama liburan musim semi, dan mereka tidak akan memiliki waktu yang sama lagi sampai liburan musim semi tahun depan, dan mereka baru akan memesan ulang untuk 2021,” ujarnya.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

20 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

9 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya