Begini Kiat Agar Fotografi Wisata Bisa Bercerita

Reporter

Tempo.co

Editor

Ariandono

Selasa, 11 Februari 2020 23:00 WIB

Kegiatan Kagama Yuk Motret di Bendungan Ciawi, Jawa Barat pada Senin 10 Februari 2020. (dok. Kagama)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah foto bisa memberikan cerita yang serupa dengan 1000 kata. Namun, belum banyak orang tahu mengenai cara menghasilkan foto yang bercerita, bahkan, bisa menarik ribuan likes dari para followers di media sosial.

Kegundahan yang dialami oleh sebagian orang tersebut coba dijawab oleh fotografer profesional dan penulis wisata, Maryssa Tunjung Sari atau biasa disapa Shasha. Hal tersebut disampaikan Sasha dalam acara KAGAMA Yuk Motret II, di Bendungan Ciawi, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, Senin 10 Februari 2020.

Kegiatan ini diikuti 51 peserta yang terdiri atas alumni UGM dan penghobi fotografi yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Kegiatan ini diselenggarakan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP KAGAMA) mengambil topik “Story Telling in Travel Photography”, dimulai tepat pukul 09.00 dan berakhir pukul 17.00 WIB. Bertindak selaku narasumber: Arbain Rambey (fotografer profesional), Marrysa Tunjung Sari (fotografer profesional dan travel writer), serta Raiyani Muharramah (fotografer travel & penulis).

Ketua PP KAGAMA Bidang Fasilitasi Alumni, Bambang E. Marsono mengatakan kegiatan KAGAMA Yuk Motret merupakan program rutin PP KAGAMA bertujuan meningkatkan kemampuan fotografi alumni UGM peminat fotografi dengan menghadirkan fotografer profesional untuk memberikan latihan dan kiat praktis fotografi.

“Kemampuan memotret yang baik amat penting di era yg serba digital ini. Kagama Yuk Motret merupakan program kegiatan kedua, selanjutnya akan terus dilaksanakan secara rutin baik melalui kelas sharing session maupun hunting foto bersama,” ujar Bambang.

Advertising
Advertising

Sasha mengatakan, konten suatu foto sebaiknya unik. Yakni sesuai dengan kebutuhan atau tujuan si story teller foto.

Kontenn yang didasarkan bukan pada pengalaman langsung sang pencerita (story teller) tidak akan memiliki ‘rasa’ dan tidak akan memancing orang untuk mengikuti cerita tersebut,” kata Sasha.

Sasha menambahkan, seorang story teller yang baik akan memberikan cerita, tidak hanya caption. Selain itu, dia juga melihat pentingnya mencermati dan melihat respons publik berupa like atau comment terhadap unggahan.

Menurutnya, comment merupakan sarana berinteraksi antara fotografer dengan follower atau netizen. Karena itu, masih kata Sasha, fotografer tidak mesti tahu segala hal.

“Komentar dari follower akan memberi tahu apa yang fotografer tidak tahu dan dapat menjadi inspirasi berikutnya,” ucap Sasha.

“Misal fotografer tidak tahu salah satu jenis buah dalam makanan asinan. Follower juga akan memberi tahu dan memberi ide foto atau travelling berikutnya,” terang wanita yang pernah bekerja sebagai public relation ini.

Sasha juga mengatakan ada tiga kunci utama keberhasilan dalam fotografi travel. Hal itu adalah natural, jujur, dan kontekstual.

Tiga kunci tersebut yang membedakan fotografi dengan rasa dan sekadar mengambil gambar. Namun, di luar soal rasa penting juga memahami komposisi foto. Untuk itu, Sasha menganjurkan agar seorang fotografer memahami komposisi dalam fotografi. Terlepas dari itu, dia tidak mempermasalahkan perangkat apa yang dipakai untuk bisa menghasilkan foto yang oke.

“Foto dapat diambil dengan menggunakan kamera DSLR, kamera saku atau ponsel,” ujar Sasha.

“Saat ini ponsel lebih praktis dan digunakan hingga 85 persen oleh pemotret. Mengambil gambar dengan menggunakan HP juga lebih mudah dari sisi etika. Misal daripada memotret orang dengan menggunakan DSLR,” ujar Sasha.

Penggiat organisasi Masyarakat Fotografi Indonesia ini pun memberikan enam tips sederhana dalam fotografi travel.

Pertama, lakukan riset sebelum melakukan perjalanan. Misalnya, apakah lokasinya nanti di pantai atau gunung, panas atau hujan. Kedua, membuat foto proses, yaitu proses dari titik A ke titik B. Misalnya, saat naik kapal laut atau pemandangan dalam perjalanan, atau saat menggunakan alat pengaman diri. Ketiga, membuat foto establishment spot (foto lokasi).

Keempat, belajar menulis dengan prinsip bahwa kata hanyalah mengisi gap dari foto-foto yang ada. Kelima, ambil angle low level atau high level. Keenam, foto sequence yaitu foto urut-urutan dari sebuah proses.

Berita terkait

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

3 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

3 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

5 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

6 hari lalu

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

Berikut ini cara kirim foto HD WhatsApp untuk menjaga kualitas foto yang dikirimkan agar tidak pecah untuk keluarga, teman, hingga kerabat.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang

8 hari lalu

Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang

Pameran fotografi yang menyorot tentang nasib masyarakat di Pulau Komodo digelar pada 25 April hingga 28 April 2024 di Galeri UPTD Taman Budaya Sumatra Barat

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

11 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Diprediksi Saingi Instagram, Ini 4 Kelebihan TikTok Notes

13 hari lalu

Diprediksi Saingi Instagram, Ini 4 Kelebihan TikTok Notes

TikTok Notes menjadi fitur baru yang akan menyaingi Instagram Notes dengan beberapa kelebihan. Lantas, apa kelebihan TikTok Notes?

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

14 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya