Benarkah Raffles Mengambil Manuskrip Keraton Yogyakarta?

Kamis, 6 Februari 2020 16:55 WIB

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X menyambut kedatangan Presiden Singapura Halimah Yacob di depan Regol Donopratopo Keraton Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keraton Yogyakarta menggelar pameran mini saat menyambut kedatangan Presiden Singapura Halimah Yacob di Keraton Yogyakarta, Rabu malam, 5 Februari 2020.

Penghageng Kawedanan Hageng Nitya Budaya Keraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara mengungkap, jika Halimah Yacob merupakan sosok yang sangat antusias dan mengagumi berbagai tradisi budaya.

Kunjungan ke Keraton Yogyakarta, merupakan seri kunjungan kenegaraan pertama Halimah yang menjabat sebagai Presiden Singapura sejak 2017 itu. Untuk menghormati Halimah dan kesukaannya terhadap budaya, Keraton Yogyakarta menggelar pameran mini yang menampilkan barang-barang pusaka koleksi Keraton.

Benda-benda sejarah keraton yang dipamerkan beragam. Mulai berbagai koleksi manuskrip dari tahun 1855, wayang, perlengkapan jamuan teh dari masa Sultan HB VIII, juga keris kuno peninggalan masa silam.

"Kami tadi juga menunjukkan tari beksan lawung ageng ciptaan Sultan Hamengkubuwono I di tahun 1755. Kami sampaikan juga arti dari tarian tersebut," ujar Bendara di sela kunjunngan.

Advertising
Advertising

Putri bungsu Sultan HB X itu mengungkapkan, Presiden Singapura sangat terkesan dalam lawatan itu. Pasalnya, peninggalan budaya yang ada di Keraton Yogyakarta berkaitan erat dengan sejarah perjalanan tokoh pendiri Singapura, Sir Stamford Raffles.

Kepada Presiden Singapura pun, Bendara juga mengungkapkan jika di masa silam, Yogyakarta memiliki sekitar 300 manuskrip kuno. Namun saat masa kepemimpinan Sultan Hamengku Buwono III (1810 – 1811 dan 1812-1814) banyak dari manuskrip itu dibawa keluar Yogyakarta oleh Raflles. Raffles memerintah Hindia Belanda saat Keraton masih dipimpin Sultan Hamengku Buwono II (1792 -1810 dan 1811-1812).

"Sejak dibawa keluar oleh Raffles itu, akhirnya sampai kini banyak sekali manuskrip kuno Keraton yang jadi tersebar ke seluruh dunia," kata Bendara.

Bendara mengungkapkan, Pemerintah Singapura sebenarnya pernah mengajak Keraton Yogyakarta berpartisipasi mengikuti pameran mengenang 100 tahun Raffles tahun lalu.

Tetapi waktu itu Keraton Yogyakarta tidak bisa, karena salah satu koleksi yang diinginkan panitia pameran berupa lukisan kuno sedang tahap direstorasi.

Namun, ujar Bendara, dalam kunjungan itu pihak Menteri Kebudayaan Singapura menyatakan, bakal tetap mengundang Keraton Yogyakarta agar bisa bekerja sama lagi -- terutama bidang kerja sama antar museum.

Dalam kunjungan yang berlangsung sekitar dua jam dari pukul 19.00-21.10 WIB itu, Halimah sempat membeberkan sekelumit kisahnya kepada keluarga Keraton yang cukup lengkap saat menyambutnya malam itu.

Putri sulung Sultan HB X, GKR Mangkubumi mengatakan presiden perempuan pertama Singapura itu, ternyata sempat melancong ke Yogyakarta sebelum menjadi presiden empat tahun silam atau sekitar tahun 2016.

Halimah dilantik sebagai presiden Singapura pada 2017. "Beliau (presiden Singapura) menyampaikan kalau empat tahun lalu sempat ke Yogyakarta, tapi sebagai turis," ujar Mangkubumi. Layaknya seorang backpacker, saat berwisata ke Yogyakarta itu Halimah bercerita mengurusi segala keperluannya sendiri.

Presiden Singapura Halimah Yacob (ketiga kanan) beserta suami Mohammed Abdullah Alhabshee (keempat kanan) didampingi Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X (kanan) menyaksikan pertunjukan Beksan Lawung Ageng saat dalam kunjungan di Yogyakarta, Rabu, 5 Februari 2020. Kunjungan Presiden Halimah Yacob di Keraton Yogyakarta itu merupakan rangkaian kunjungan kenegaraannya di Indonesia. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Mulai dari beli tiket pulang pergi Singapura-Yogyakarta sampai pengalamannya mendatangi Keraton Yogyakarta, demi bisa menyaksikan pertunjukkan tari yang dihelat di Bangsal Sri Manganti Keraton.

Halimah mengaku sudah lama menggandrungi berbagai hal tentang tradisi kebudayaan. Sehingga sebelum jadi presiden pun ia menempatkan Yogyakarta sebagai salah satu destinasi pilihan pelesirannya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

21 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

23 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ucapan Selamat untuk Prabowo Subianto dari Tokoh Luar Negeri, Terbaru Perdana Menteri Jepang

31 hari lalu

Ucapan Selamat untuk Prabowo Subianto dari Tokoh Luar Negeri, Terbaru Perdana Menteri Jepang

Prabowo Subianto menerima ucapan selamat dari Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

32 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Singapura Ucapkan Selamat atas Kemenangan Prabowo Gibran

45 hari lalu

Pemimpin Singapura Ucapkan Selamat atas Kemenangan Prabowo Gibran

Ucapan selamat Presiden dan PM Singapura dikirimkan setelah KPU menetapkan Prabowo Gibran sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia ke-8

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

53 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

54 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

54 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya