Fotolah Paris Sebanyak Mungkin, Sebab 2024 Kota Itu Bakal Berubah
Reporter
Terjemahan
Editor
Ludhy Cahyana
Rabu, 5 Februari 2020 13:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Membayangkan Paris bakal berubah di masa depan tentu sulit. Pasalnya, kota destinasi wisata utama di Eropa itu terlanjur melekat di hati wisatawan, perihal keindahan dan romantismenya.
Tapi, pada 2024 nanti, sekitar Menara Eiffel dan Menara Montparnasse bakal dipoles besar-besar. Bahkan bagian atas Paris menjadi pertanian perkotaan terbesar di dunia. Proyek paling inovatif ini bakal selesai sebelum 2024 atau ketika Paris menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas.
Sebagai permulaan, menukil CNN Travel, ruang-ruang atau gedung yang ditinggalkan, tidak digunakan, dan ketinggalan zaman bakal diberikan kehidupan kedua. Mereka akan dijadikan destinasi wisata kuliner, hotel tematik, museum, dan hotspot rekreasi.
Proyek renovasi kota Paris sudah dimulai sejak 2014, di bawah kampanye "Reinventing Paris." Ide tersebut dating dari Wali Kota Paris Anne Hidalgo. Ia merupakan wali kota yang berwawasan lingkungan, dan wakil wali kota Jean-Louis Missika, yang mengawasi perencanaan kota dan strategi pengembangan ekonomi kota.
Pendekatan yang dilakukan bukan menjual aset publik kepada penawar tertinggi untuk dikelola, namun dengan pendekatan yang disebut Missika sebagai "kurang kuantitatif, lebih kualitatif."
"Daripada kompetisi lelang yang memberikan aset kepada mereka yang menawarkan cek terbesar, kami memutuskan untuk membuat kompetisi tentang proposal proyek yang paling inovatif dan menarik, proyek yang akan berwawasan lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat umum," katanya Missika kepada CNN Travel.
Proposal yang masuk memang holistik: menampilkan tim multidisiplin - arsitek, ekonom, seniman lanskap, sosiolog, peneliti, dan agraris perkotaan. Mereka diberikan preferensi khusus untuk membangun daerah yang kurang terlayani: yang menampilkan ruang serba guna, baik itu kantor bersama, hotel, tempat tinggal, pusat penitipan anak, pusat olahraga atau kolam renang.
“Kami mencari proyek yang memerangi gentrifikasi (properti dikuasai orang kaya) dan mempromosikan keterbukaan. Karena kota yang menjadi ghetto bagi orang kaya, adalah kota yang mati," tambah Missika.
Dalam bagian merenovasi kota, Missika sangat bangga dengan pembangunan kota Paris dalam menyambut Olimpiade dan Paralimpiade, berupa La Cité Universelle di arondisemen ke-19. Gedung dalam konsep ini ramah dengan pengguna kursi roda, memiliki kamar hotel, kantor, restoran di puncak gedung, pusat kebugaran, dan retail.
<!--more-->Proyek selanjutnya adalah pembersihan besar-besaran Sungai Seine hingga penghijauan Menara Eiffel. Merujuk pada CNN Travel, berikut adalah beberapa proyek revitalisasi untuk "menciptakan kembali Paris" menjelang Olimpiade 2024.
Berenang di Sungai Seine
Ini adalah salah satu tujuan paling berani dan paling ambisius dari mandat sadar lingkungan Wali Kota Anne Hidalgo. Ia ingin agar Sungai Seine saat Olimpiade 2024. Sungai itu bakal dijadikan arena renang triathlon.
Sungai itu akan dibersihkan dengan dana miliaran euro, untuk mengurangi tingkat E. coli, kotoran, dan polutan lainnya. Sungai yang bersih juga menciptakan latar belakang dramatis untuk kompetisi Olimpiade berupa sungai berpantai – untuk berlibur warga Paris.
Kota ini telah berhasil mengujicobakan ide tersebut di arondisemen (wilayah administrative) ke-19: dengan mengubah bagian dari kanal Bassin de la Villette menjadi area berenang luar ruangan pada tahun 2017. Pada tahun 2018, lebih dari 110.000 orang berenang di kanal itu. Pada tahun 2025, akan ada 23 situs renang di sepanjang Sungai Seine, lima di antaranya berada di Paris.
Penghijauan di Sekitar Menara Eiffel
Menara Eiffel selama ini menjadi landmark kota. Namun ke depannya Menara baja itu juga menjadi "paru-paru" Paris sebelum Olimpiade di tahun 2024. Menara Eiffel dikenal karena pedestriannya yang padat dan masalah aksesibilitas. Ke depan, sekitar menara itu bakal menjadi taman hutan kota.
Salah satu perubahan paling berani berupa program penghijauan dan jalur pejalan kaki di Jembatan Pont d'Iéna -- yang menghubungkan Menara Eiffel ke Trocadéro Gardens di seberang Sungai Seine. Hari ini jembatan adalah jalan beton untuk mobil dan skuter. Tetapi dalam beberapa tahun, ke depan bakal diperuntukkan untuk pejalan kaki dengan pepohonan di kanan kirinya.
Itu sesuai dengan sketsa dari arsitek lansekap di Gustafson Porter + Bowman yang berbasis di London, yang memimpin proyek ini.
Sementara itu, bundaran Place de Trocadéro yang sibuk juga akan ditransformasikan menjadi ruang hijau dan tempat duduk bergaya amfiteater, agar wisatawan bisa memandang Menara Eiffel dengan optimal.
Pada musim semi 2020, Trocadéro Gardens akan hijau dengan pepohonan ceri yang baru ditanam. Taman itu dengan air mancurnya menjadi pembatas jalan menuju Menara Eiffel.
Le Terminus: Ruang Makan Bawah Tanah
Di wilayah arondisemen ke-6 terdapat jaringan jalan kereta api bawah tanah yang ditinggalkan, yang melalui Stasiun Métro Croix Rouge. Jaringan jalan kereta ini sudah ditutup, namun pada 2022, stasiun yang sudah tidak digunakan itu diberikan kehidupan kedua. Kali ini sebagai destinasi wisata kuliner yang eksotik di Paris, Le Terminus.
Restoran bawah tanah itu dirancang oleh SAME Architecte dan diawasi oleh pengembang Novaxia. Kawasan wisata kuliner bawah tanah Le Terminus (kata Perancis untuk menunjukkan perhentian terakhir) dilengkapi dengan food court, restoran, took makanan, bar wine dan koktail.
<!--more-->Pertanian Perkotaan di Atap Terbesar di Dunia
Paris akan menjadi rumah bagi pertanian perkotaan terbesar di dunia. Dengan mengubah atap pusat konvensi dan pameran Paris Expo Porte de Versailles seluas 150.700 kaki persegi (sekitar 2,5 kali lapangan sepak bola) menjadi lahan pertanian.
Dibangun pada April 2020, diperkirakan bahwa pertanian itu akan menghasilkan 1.000 buah dan sayuran setiap hari, dan menanam 30 varietas tanaman yang berbeda.
Perkebunan kota juga menawarkan lokakarya untuk umum. Pengelola juga menyediakan kebun yang dapat disewa penduduk setempat, untuk menanam buah, sayuran, dan rempah-rempah mereka sendiri. Di atap itu juga dibuka restoran dan bar dari Le Perchoir. Mereka akan menyajikan menu yang hasil panen dari pertanian di atap tersebut.
Proyek ini diawasi oleh Viparis, yang mengelola pusat konvensi, Agripolis dan Cultures en Ville, spesialis di bidang pertanian perkotaan, dan Le Perchoir.
Hotel Bertema Olahraga
Paris segera memiliki hotel yang dirancang khusus untuk para atlet profesional dan amatir.
Terletak di ujung timur laut kota di arondisemen ke-19, proyek ini akan mengubah bekas gardu listrik dan bangunan bersejarah menjadi hotel hibrida, studio, dan pusat pelatihan atlet. Selain menyediakan tempat tinggal, hotel atlet itu juga untuk merawat mereka yang cedera dalam pertandingan olahraga. Hotel ini juga dilengkapi area meditasi dan yoga.
Para tamu dapat menggunakan spa olahraga untuk memulihkan otot-otot mereka yang sakit di pemandian air dingin dan panas, memesan pijat, dan mendaftar untuk perawatan dengan ahli fisioterapi serta spesialis perawatan kesehatan.
Properti bertema olahraga ini dimaksudkan untuk mengisi kekosongan di pasar hotel lokal dengan melayani kebugaran, olahraga, dan pelancong yang sadar kesehatan. Baik itu pelari maraton, atau atlet yang bertanding dalam seni bela diri, turnamen rugby atau mendayung yang berlangsung secara teratur di kota.
Secara keseluruhan, hotel yang belum disebutkan namanya ini akan memiliki lebih dari 60 kamar dan diharapkan akan dibuka pada tahun 2021.
Aerog'Art: Ruang Pameran dan Galeri Seni
Esplanade des Invalides di arondisemen ke-7 bakal disulap menjadi pusat seni dan budaya di bawah visi Arsitektur Dominique Perrault. Mereka akan menjadikannya Aerog'Art, yang dilengkapi dengan museum anak-anak , ruang makan, restoran, teras dan halaman luar ruangan, serta ruang pameran dan laboratorium seni. Proyek ini diharapkan selesai pada tahun 2025.
<!--more-->Montparnasse
Menara Montparnasse telah lama dianggap sebagai pemandangan yang merusak visual bagi penduduk setempat. Mereka mengutuk estetika modern dan utilitarian - monolit yang melawan arsitektur bersejarah dan romantis Paris.
Dengan pemikiran ini, arsitek di kelompok Nouvelle AOM menciptakan kembali bangunan sepenuhnya, mengganti opacity-nya dengan fasad yang terang dan transparan untuk efek "bernapas" di cakrawala Paris.
Menara ini akan dikelilingi kebun dan tanaman yang akan memasok makanan dan minuman kepada pengunjung Montparnasse. Selain itu, Menara ini nantinya dilengkapi panel surya dan tangkapan air hujan. Proyek inovatif itu, memungkinkan Montparnasse memenuhi 70 persen kebutuhan energinya secara mandiri.
Gare Masséna: Kota Pertanian
Anda dapat menyebut proyek Réalimenter Masséna sebagai desa mikro eksperimental yang vertikal. Wilayah di arondisemen ke-13 merupakan perkotaan yang sibuk. Namun pada tahun 2022, Gare Masséna memiliki pertanian dan kebun vertikal, pasar petani, lab R&D, pusat komunitas, perumahan, ritel, dan ruang kantor.
Arsitek Lina Ghotmeh bakal mengubah kawasan Gare Masséna sebagai sistem pangan yang keberlanjutan, pertanian, penghapusan limbah makanan dan pendidikan publik.