Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Bakal Dorong Objek Wisata Sawah

image-gnews
Sejumlah petani menanam bibit padi di persawahan Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Sejumlah petani menanam bibit padi di persawahan Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Yogyakarta identik dengan wisata budaya dan sejarah. Provinsi tersebut sejatinya memiliki beragam potensi wisata yang bisa dikembangkan, termasuk argowisata

Salah satunya memanfaatkan area persawahan sebagai destinasi wisata sawah. Yogyakarta sejatinya bisa meniru Bali, yang telah memanfaatkan keindahan sawahnya untuk memikat wisatawan. Bila Yogyakarta berhasil memanfaatkan sawah sebagai destinasi wisata, alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman bisa dicegah. 

"Keberadaan sawah-sawah tersisa di Kota Yogyakarta potensial mendukung sektor wisata karena peminat konsep wisata natural masih besar," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Purwadi kepada Tempo Selasa 1 Oktober 2019.

Heroe menuturkan, keberadaan sawah di tengah kota Yogyakarta itu akan menjadi pendamping ideal, bagi sejumlah perkampungan khas penduduk yang kini makin ditata lebih rapi, bersih, dan hijau. Tinggal menciptakan program untuk memicu trafik wisatanya.

"Tentu saja karena sawah-sawah ini berada di kota, harus dibuat tidak semata-mata sebagai usaha pertanian. Tapi juga untuk menciptakan kolaborasi wisata alam, kultural dan kuliner," ujarnya.

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mencatat areal sawah di Kota Yogya tersebar di lima kecamatan dengan total lahan tersisa 52,5 hektare serta mampu memproduksi padi 60 ton gabah kering per tahunnya.

Sawah sawah di Kota Yogyakarta itu tersebar di Kecamatan Tegalrejo, Umbulharjo, Kotagede, Mantrijeron, dan Mergangsan. Heroe menuturkan menjaga sawah-sawah tersisa yang masih produktif di kota Gudeg bisa melalui jalur wisata.

"Sektor pertanian memiliki berbagai tradisi kultural menarik yang bisa dikemas," ujarnya. Demi menjaga sawah di perkotaan itu tak kian menyusut, pemerintah Kota Yogyakarta pun kerap menggelar tradisi panen bersama, ketika musimnya tiba.

Seperti pada akhir September 2019 lalu, pemerintah Kota Yogyakarta bersama Kelompok Tani Ngudirejo Kecamatan Tegalrejo menggelar hajatan panen bersama padi yang telah menguning.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta, di atas lahan seluas 3,5 hektar para petani kota ini berhasil memanen 23 ton padi varietas senggreng handayani. Varietas ini dinilai paling cocok ditanam pada musim kemarau seperti saat ini.

Heroe menuturkan lahan sawah ini bisa menjadi lumbung pangan sekaligus pengembangan benih padi dari beragam varietas, “Sisa lahan sawah di Kota Yogyakarta ini harus terus produktif. Petani bisa memaksimalkan potensi sawah tersisa dengan mengembangkan budidaya benih," ujarnya.

Heroe berharap satu hektar lahan sawah di Kota Yogya bisa menghasilkan 6,6 ton sekali panen. Sehingga dari total lahan di Kota Yogyakarta ini bisa menghasilkan kurang lebih 300 ton padi, “Kami harus bisa mengkreasi potensi sawah ini untuk mendapatkan nilai tambah," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto menuturkan dari total sawah 52,5 hektare tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki aset sawah sekitar tiga hektare di Bener, dan tiga hektare lainnya diproses untuk pembuatan embung.

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Kota Yogyakarta panen padi di Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta akhir September lalu. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Ketua Kelompok Tani Ngudirejo Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta, Sugianto menuturkan hingga saat ini jumlah petani yang tergabung tinggal 16 orang dari semula mencapai 45 anggota.

Terkait dengan panen raya tersebut, Sugianto mengaku puas dengan hasil panen saat ini. Menurutnya jenis padi senggreng handayani sangat mudah ditanam dan tahan kekeringan serta harga jual tinggi.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

8 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

21 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

1 hari lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

1 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.