Kereta Gantung Bakal Dioperasikan di Atas Gunung Rinjani

Rabu, 29 Januari 2020 14:04 WIB

Danau Segara Anak dari jalur Aik Berik Lombok Tengah. Foto: Deradjad Ananto

TEMPO.CO, Mataram - Ada kabar baik, ke depan kawasan Gunung Rinjani bakal memiliki fasilitas layaknya destinasi pegunungan internasional lainnya: memiliki kereta gantung.

Nah, bila tak ada halangan, investor asal Cina bermitra dengan pengusaha Indonesia melalui PT Indonesia Lombok Resort (ILR), bakal membangun kereta gantung sepanjang 10 kilometer untuk melihat Danau Segara Anak di pegunungan Rinjani.

Rencananya, kereta gantung itu berangkat dari di kawasan taman hutan rakyat (Tahura) di Karang Sidemen, Kabupaten Lombok Tengah, menuju titik akhir di Plawangan Barat atau bibir danau Segara Anak -- di dalam kawasan hutan lindung KPH Rinjani Barat.
Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady, pembangunan jalur kereta gantung ini di luar kawasan TNGR, "Ya kawasan kereta gantung di dalam wilayah KPH Rinjani Barat dan Tahura," kata Dedy Asriady kepada TEMPO, Selasa 28 Januari 2020 pagi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB Madani Mukarom, kepada TEMPO juga menjelaskan, pihak PT ILR sudah memperoleh persetujuan untuk melakukan berbagai kajian lingkungan, sosial dan ekonomi. Misalnya kajian kesesuaian ruang, amdal, feasibility study, detail enginering design (DED), desain tapak, rencana pengelolaan jangka panjang dan lainnya.
Madani Mukarom menyebutkan, jika hendak mendaki dari tempat pemberhentian kereta gantung menuju Danau Segara Anak sekitar lima kilometer atau waktu tempuh pendakian perjalanan kaki sekitar 3 - 4 jam. ''Wisatawan yang berminat [mengendarai kereta gantung] bisa melanjutkan pendakian ke danau dan camping,'' ujarnya.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah sudah bertemu dengan calon investor tersebut di kantornya, pertengahan Januari 2020 lalu. Ia mengatakan senang menerima investor yang berecana membangun kereta gantung di Rinjani. "Mudah-mudahan rencana ini bisa segera jadi nyata. 'Sehingga yang tidak kuat mendaki bisa menikmati keelokan Rinjani dari atas,” ucapnya.
Pro dan Kontra
Namun wacana pembangunan kereta gantung itu, ditolak Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup NTB, Murdani. Ia berpendapat Gunung Rinjani merupakan sumber kehihupan masyarakat Pulau Lombok yang harus terus dijaga kelestarian alammnya.
"Kondisi saat ini saja sedang mengalami kerusakan yang sangat pasrah karena perambahan hutan, illegal loging, alih fungsi lahan yang setiap tahun mengakibatkan banjir bandang dan kekeringan," katanya.
Proyek pembangunan kereta gantung di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) akan memberi dampak perusakan lingkungan oleh commercial facilities development, "Karena jelas akan terjadi perubahan bentang alam yang signifikan apalagi luasan areal yang akan diminta izinnya lebih dari 500 hektar," imbuhnya.
Menurutnya, kawasan Rinjani adalah kawasan adat the cultural heritage dan bahkan menjadi world heritage dan diakui sebagai kawasan UNESCO Global Geopark, yang harus dijaga nilai-nilai yang melekat padanya.
Namun salah seorang pemuka adat Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Putrie yang baru saja mengundurkan diri sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah -- di saat menjelang pensiun -- menyebutkan, masalah kereta gantung ini sudah menjadi wacana sejak nenek moyangnya Kedatuan Siledendeng yang menjadi pusat pemerintah di Lombok, ratusan tahun lalu. ''Kalau terwujud, bisa memberikan kesejahteraan dan kedamaian,'' ucap Putrie kepada TEMPO, Selasa 28 Januari 2020 pagi.
Salah satu menuju ketinggian di Table Mountain di Cape Town dengan menaiki kereta gantung. Di masa depan, kemungkinan kawasan Gunung Rinjani memiliki pula kereta gantung. (Instagram @tablemountainca)
Zaman dahulu kala, kata Putrie, setiap musyawarah kalangan kedatuan melakukannya di puncak Rinjani yang memliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut. Kepergian mereka melalui Desa Aik Berik yang ada air terjun Benang Stokel - Benang Kelambu. Di sana mereka membersihkan diri sebelum menerima simbik sertuk penyelamat oleh pemangku setempat.
Disebut oleh Lalu Putrie, lokasi yang direncanakan sebagai titik keberangkatan kereta gantung ini berada di lahan seluas 35 hektar di antara Desa Aik Berik dan Lantan di Kecamatan Batu Kliang Utara. ''Kehadiran kereta gantung ini tetap memberikan rezeki kepada wargaa dan porter tetap diperlukan pendaki alami,'' katanya.

Berita terkait

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

11 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

14 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Awal 2024, Pendakian ke Gunung Rinjani Ditutup selama Tiga Bulan

20 Desember 2023

Awal 2024, Pendakian ke Gunung Rinjani Ditutup selama Tiga Bulan

Selain karena cuaca, penutupan pendakian Gunung Rinjani dilakukan untuk pemulihan ekosistem.

Baca Selengkapnya

Lestarikan Seni dan Budaya Lombok, Amphitheater Mahakala Rinjani Hadir di Sembalun Bumbung

3 Desember 2023

Lestarikan Seni dan Budaya Lombok, Amphitheater Mahakala Rinjani Hadir di Sembalun Bumbung

Mahakala Rinjani di Sembalun Bumbung adalah salah satu tempat atraksi yang mengusung konsep pertunjukan terbuka yang berbasis kebudayan.

Baca Selengkapnya

Desa Senaru Juara Desa Wisata Nusantara 2023 untuk Tema Sosial Budaya

26 November 2023

Desa Senaru Juara Desa Wisata Nusantara 2023 untuk Tema Sosial Budaya

Desa Senaru memiliki perpaduan alam dan kearifan budaya lokal yang membuatnya jadi salah satu desa wisata unggulan di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

5 Pemandangan Memesona di Gunung Rinjani, dari Padang Savana hingga Air Terjun

17 November 2023

5 Pemandangan Memesona di Gunung Rinjani, dari Padang Savana hingga Air Terjun

Menuju puncak Gunung Rinjani, pendaki akan menikmati banyak pemandangan menarik dan bisa bermalam untuk menikmatinya.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Sembalun Gunung Rinjani, Wisatawan Bisa Menginap di Kamar Kabin ala Camping Ground

7 November 2023

Liburan ke Sembalun Gunung Rinjani, Wisatawan Bisa Menginap di Kamar Kabin ala Camping Ground

Pengunjung Sembalun di Gunung Rinjani bisa merasakan menginap di kabin yang dibuat ala camping grond.

Baca Selengkapnya

Peziarah Meninggal Terjepit di Gua Susu Gunung Rinjani

2 November 2023

Peziarah Meninggal Terjepit di Gua Susu Gunung Rinjani

Selasa menjelang dini hari, 31 Oktober 2023 pukul 23.18 WITA, Balai Taman Nasional Gunung Rnjani (TNGR) menerima laporan dari Kepala Resort Torean SPTN Wilayah I TNGR dan Tim Medis EMHC bahwa ada pendaki yang meninggal di lokasi Goa Susu Jalur wisata pendakian Torean Taman Nasional Gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Seorang Pendaki Gunung Rinjani Tewas Kelelahan

29 Oktober 2023

Seorang Pendaki Gunung Rinjani Tewas Kelelahan

Menurut keterangan, pendaki Gunung Rinjani tersebut terlihat kelelahan saat berjalan, lalu duduk untuk beristirahat.

Baca Selengkapnya

Tatjana Saphira Bagikan Momen Pertama Mendaki Gunung: Jadi Pengalaman Berharga Buat Aku

8 Oktober 2023

Tatjana Saphira Bagikan Momen Pertama Mendaki Gunung: Jadi Pengalaman Berharga Buat Aku

Tatjana Saphira membagikan momen pertamanya saat mendaki Gunung Rinjani yang penuh dengan pengalaman berharga.

Baca Selengkapnya