Di Taman Nasional Ini, Harimau dan Gajah Sumatera Sering Lewat

Minggu, 26 Januari 2020 10:00 WIB

Gajah sumatera terlatih dijadikan sebagai anggota tim patroli penghalau gajah liar di kawasan TNBBS. TEMPO/Parliza Hendrawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanah Sumatera masih menjadi rumah idaman bagi puluhan bahkan hingga ratusan ekor satwa liar seperti gajah Sumatera, harimau, badak dan satwa yang dilidungi lainnya.

Selain hidup di dalam kawasan taman nasional Berbak-Sembilang di Sumatera Selatan serta Jambi, kawanan hewan liar ini juga menjadi penghuni permanen kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Lampung.
Selasa, 14 Januari yang baru lalu, TEMPO sempat berusaha mengintip keberadaan satwa-satwa bersama masyarakat. Karena berdasarkan keterangan dari berbagai sumber, gajah Sumatera bahkan harimau sesekali masih keluar dari kawasan hutan mendekati permukiman baik di Lampung barat maupun Pesisir Barat.

Salah satu lokasi aman untuk pengamatan adalah rumah pohon yang dibangun oleh pihak WWF di register 31 KPH IX, Kota Agung Utara, serta beberapa bangunan serupa milik TNBBS. Untuk diketahui, hingga tahun 2019, WWF merupakan mitra TNBBS dalam melakukan konservasi gajah, harimau, dan badak.
Untuk menuju lokasi, biasanya warga berjalan kaki dengan melintasi tanah merah di antara rerimbunan pohon kemuning dan perkebunan masyarakat. Bila sedang tidak turun hujan, perjalanan bisa menggunakan kendaraan roda dua dengan lintasan berupa tanjakan dan turunan sempit.
Dalam kesempatan itu, TEMPO bersama staf WWF Southern Sumatera, Lampung sempat merasakan petualangan kecil menaiki sepeda motor. Perlu keterampilan khusus untuk mengendalikan laju sepeda motor tersebut di antara jalan tanah.

Setelah berkendara hampir 30 menit dari sebuah desa yang berada di luar kawasan taman nasional, maka sampailah di bangunan kayu yang berada di ketinggian sekitar 15 meter. Rusmani, dari tim mitigasi konflik WWF Lampung menjadi pramuwisata dalam perjalanan seharian itu.
Menurutnya, ia turun langsung ketika membangun rumah pohon tersebut. Pihaknya sengaja membangun rumah pohon mengingat lokasi itu merupakan jalur perlintasan favorit bagi kawanan gajah maupun harimau. Dari atas rumah pohon sepanjang mata memandang terdapat hamparan hutan rimba di bawah kuasa taman nasional.
Selain itu juga, sekitar lima langkah dari rumah pohon, kaki telah menginjak tanah perkebunan masyarakat yang masuk dalam Gabungan Kelompok Tani Hutan atau Gapoktanhut Lestari Sejatera. Disana terdapat ribuan batang pohon Kopi, Lada yang terlihat tumbuh subur.

Turun dari rumah pohon itu, Rusmani mengajak masuk ke dalam rimba yang berada persis di pinggir jalan lintas Bengkunat, Pesisir Barat, Lampung. Ia menunjukkan beberapa tumbuhan yang dia sebut sebagai makanan dan camilan kesukaan gajah.
Tumbuhan itu berupa akar liana dan tanaman menyerupai rumpun jahe yang belakangan diketahui sebagai tepus. Bagi kalangan pencinta alam, kedua tanaman ini termasuk kelompok tanaman survival karena mengandung kadar air yang tinggi, serta bunga dan buah tepus bisa menjadi asupan darurat.
“Saya sudah beberapa kali bertemu dengan kawanan yang berjumlah 12 ekor gajah di sini dan ini merupakan jalan perlintasan gajah,” kata Rusmani.

Sebelum tiba di rumah pohon, pada siang harinya, TEMPO sempat berkunjung ke Wisata Alam Pemerihan, Pesisir Barat. Disini pengunjung dapat menikmati wisata alam yang dibangun oleh warga sekitar dan juga TNBBS.
Selain dapat menikmati suasana kampung yang masih asri, pengunjung juga dapat melihat dari dekat gajah-gajah Sumatera jinak yang baru saja didatangkan dari Taman Nasional Way Kambas. Pada waktu tertentu, pengunjung dapat berfoto bersama lima ekor gajah yang masuk dalam tim patrol penghalau gajah liar dari sekitar taman nasional.
Rumah pohon dibangun untuk memantau pergerakan harimau dan gajah Sumatera di kawasan register 31 KPH IX kota Agung Utara. TEMPO/Parliza Hendrawan

Dalam perjalanan dari kota Agung, kabupaten Tanggamus menuju Pemerihan, kami sempat melihat jejak keberadaan gajah. Di sekitar Tanjakan Mait, jalan lintas Sanggi-Bengkunat, terdapat bekas tapak dan juga kotoran gajah. Belakangan diketahui, Ahad, 12 Janurai yang lalu, kawanan gajah itu sempat mencoba untuk keluar taman nasional namun berhasil digiring pulang oleh tim patrol.
“Tiga tahun terakhir ini gajah sering keluar masuk kawasan TNBBS masuk perkampungan Hombring hingga sampai ke kecamatan Suoh,” ujarnya.

Berita terkait

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

24 hari lalu

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

Satu anak Gajah Sumatera lahir di Pusat Konservasi Gajah Provinsi Riau, Sabtu 6 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

39 hari lalu

Tanda Kehidupan Harimau Jawa, Ditemukan Sehelai Rambut di Sukabumi

Empat peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini berhasil membuktikan adanya tanda-tanda jejak kehidupan harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

45 hari lalu

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.

Baca Selengkapnya

Kejar Harimau yang Terkam 3 Warga, Jakarta Kirim Tim Pemburu dan Penembak Bius ke Lampung

49 hari lalu

Kejar Harimau yang Terkam 3 Warga, Jakarta Kirim Tim Pemburu dan Penembak Bius ke Lampung

Menteri LHK Siti Nurbaya mengungkap perkiraan harimau yang berkeliaran di luar zona inti TNBBS itu berusia remaja atau 5-6 tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Pelestarian Gajah Sumatra

50 hari lalu

PLN Dukung Pelestarian Gajah Sumatra

Komitmen PT PLN (Persero) terhadap pelestarian Gajah Sumatra semakin nyata dengan penyediaan motor dan speed boat patroli bagi Pusat Latihan Gajah (PLG) Sumatra Padang Sugihan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya

Seorang Petani Cabai Diterkam Harimau Sumatera di Langkat

50 hari lalu

Seorang Petani Cabai Diterkam Harimau Sumatera di Langkat

Harimau itu menerkam dan menggigit leher petani cabai itu.

Baca Selengkapnya

Warga Lampung Diterkam, Politikus PDIP Ini Minta Harimau Sumatera Dieksekusi

51 hari lalu

Warga Lampung Diterkam, Politikus PDIP Ini Minta Harimau Sumatera Dieksekusi

Anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat dari Fraksi PDIP Sugeng Hari meminta harimau sumatera yang menerkam warga dieksekusi

Baca Selengkapnya

Harimau Terkam Warga, Kantor Resor Kehutanan di Lampung Barat Dibakar

51 hari lalu

Harimau Terkam Warga, Kantor Resor Kehutanan di Lampung Barat Dibakar

Harimau sumatera yang berada di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Lampung Barat, menerkam seorang warga

Baca Selengkapnya

Pakai 3 Helikopter, KLHK Lepas Harimau Sumatera Ambar dan Beru ke Taman Nasional Gunung Leuser

57 hari lalu

Pakai 3 Helikopter, KLHK Lepas Harimau Sumatera Ambar dan Beru ke Taman Nasional Gunung Leuser

Ditemukan jejak beberapa jenis satwa mangsa harimau sumatera berupa babi hutan, rusa dan kijang di lokasi lepas liar.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

58 hari lalu

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya