Lama Ditunggu, Akhirnya Airbus Beluga XL Siap Layani Penumpang

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 20 Januari 2020 22:48 WIB

Pengunjung melihat penerbangan perdana pesawat Airbus Beluga XL di Colomiers, Toulouse, Prancis, 19 Juli 2018. Airbus berencana membuat lima pesawat Beluga XL ke depannya. REUTERS/Regis Duvignau

TEMPO.CO, Jakarta - Beluga XL yang selama ini dikenal sebagai layanan pesawat kargo, mulai tahun ini dapat dimodifikasi menjadi pesawat penumpang sesuai pesanan.

Pada 9 Januari 2020, pesawat ini diuji terbang terakhir untuk membuktikan siap dipesan oleh maskapai-maskapai yang berminat. Keputusan Airbus menerbangkan Beluga XL memang jadi perhatian. Pasalnya, saat pesawat komersial berukuran jumbo seperti Airbus A380 dan Boeing 747 mulai dipensiunkan, Beluga XL – satu dari enam unit yang diproduksi - bakal menjadi salah satu yang terbesar di langit.

Beluga XL akan memainkan peran penting dalam membangun pesawat komersial raksasa dalam beberapa dekade mendatang. Untuk merakit Beluga XL di Toulouse, Prancis, Airbus mengerahkan pesawat kargo super-transporter untuk menerbangkan komponen dari Hamburg (Jerman) dan Tianjin (Cina).

Beluga XL adalah penerus Beluga, atau Airbus A300-600ST, yang telah beroperasi sejak 1995. Desainnya diadaptasi dari pesawat A330, namun para insinyur Airbus menurunkan dek untuk penumpang dan mencangkokkan ruang kargo besar di punggung pesawat, untuk menciptakan bentuknya yang khas. Penampang Beluga XL pun bertambah mencapai 8 meter.

Puluhan pengunjung mengambil gambar pesawat Airbus Beluga XL saat akan lepas landas dalam penerbangan pertamanya di Colomiers, Toulouse, Prancis, 19 Juli 2018. Pesawat Airbus Beluga XL akan melakukan uji coba selama 10 bulan untuk memastikan layak mengangkut penumpang. REUTERS/Regis Duvignau

Advertising
Advertising

Bentuk bulat khas pesawat ini membuatnya mendapat julukan "paus terbang". Itu karena kemiripannya dengan mamalia berwarna putih yang tinggal di Kutub Utara, beluga. Tak seperti Beluga sebelumnya, Beluga XL memiliki raut muka bermata sipit dengan wajah tersenyum.

Desain aneh dipilih oleh staf Airbus setelah jajak pendapat di mana 20.000 karyawan diberi enam opsi dan diminta untuk memilih favorit mereka. Hasilnya, 40 persen suara memilih tampang beluga seperti saat ini.

"Kami dulu mengatakan bahwa di Toulouse atau di Hamburg, anak-anak mengenali Beluga," Ujar Kepala Program Beluga XL, Bertrand George, kepada CNN Travel pada 2019 lalu. "Anak-anak itu menyukai pesawat yang sangat istimewa ini."

Lalu bagaimana menerbangkan raksasa langit itu? Kata George, meskipun penampilan pesawatnya tidak biasa, para pilot yang ingin mengendalikannya harus memiliki kualifikasi menerbangkan A330, "Setelah mendapatkan kualifikasi Delta, mereka baru diperkenankan untuk menerbangkan Beluga XL," ujar George

Beluga XL ditenagai oleh dua mesin Rolls-Royce Trent 700, yang juga digunakan pada A330. Airbus memproduksi sayapnya di sebuah pabrik besar di Bandara Hawarden, Inggris.

Pesawat angkut khusus Airbus Beluga XL tiba untuk pertama kali di pabrik perakitan di Broughton, dekat Chester, Inggris, 14 Februari 2019. Dengan badan yang super besar, Airbus Beluga XL dimodifikasi untuk mengangkut bagian-bagian perlengkapan pesawat terbang dan kargo yang kelebihan beban. REUTERS/Peter Powell

Fasilitas ini telah mengalami modifikasi khusus untuk Beluga XL, seperti membuat dua set pintu untuk Stasiun Beluga Line - satu agar sesuai dengan Beluga dan satu lagi agar sesuai dengan Beluga XL.

Airbus juga membangun pagar penghalang exhaust atau knalpot berenergi tinggi dan memasang bantalan belokan baru - diperlukan ketika Beluga XL berputar di landasan pacu Hawarden yang relatif pendek sekitar 1.600 meter.

Catatan redaksi: Artikel ini diperbaiki pada alinea pertama untuk menegaskan, bahwa Beluga XL yang selama ini dikenal sebagai pesawat kargo, mulai menerima pesanan pesawat penumpang.

Berita terkait

Autopilot Mode Heading Select di Insiden Pesawat Batik Air Terbang Melenceng

11 Maret 2024

Autopilot Mode Heading Select di Insiden Pesawat Batik Air Terbang Melenceng

Pengamat dan pilot bicara autopilot mode Heading Select di insiden pesawat Batik Air yang terbang melenceng karena ditinggal tidur pilot-kopilot.

Baca Selengkapnya

Airbus Kembangkan Pesawat Listrik untuk Transportasi di Dalam Kota: CityAirbus NextGen

10 Maret 2024

Airbus Kembangkan Pesawat Listrik untuk Transportasi di Dalam Kota: CityAirbus NextGen

Airbus telah menunjukkan kepada publik prototipe CityAirbus NextGen hasil pengembangannya. Bagian dari investasi Advanced Air Mobility (AMM).

Baca Selengkapnya

Tanggapi Sanksi ke Pilot dan Kopilot Batik Air yang Tertidur Saat Penerbangan, Pengamat: Ada Risiko Sistemik

10 Maret 2024

Tanggapi Sanksi ke Pilot dan Kopilot Batik Air yang Tertidur Saat Penerbangan, Pengamat: Ada Risiko Sistemik

Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia Gerry Soejatman menilai sanksi yang diberikan kepada pilot dan kopilot Batik Air yang tidur saat penerbangan tidak cukup.

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Pilot Batik Air Tertidur 28 Menit hingga Pesawat Nyasar: Kronologi, Temuan KNKT, Teguran Kemenhub..

10 Maret 2024

Deretan Fakta Pilot Batik Air Tertidur 28 Menit hingga Pesawat Nyasar: Kronologi, Temuan KNKT, Teguran Kemenhub..

KNKT membeberkan insiden pilot dan kopilot Batik Air rute Kendari-Jakarta yang tertidur saat bertugas menerbangkan pesawat. Ini deretan faktanya.

Baca Selengkapnya

Landasan Pacu Bandara Haneda Tempat Kecelakaan Mulai Dibersihkan

5 Januari 2024

Landasan Pacu Bandara Haneda Tempat Kecelakaan Mulai Dibersihkan

Kru di Bandara Haneda Tokyo mulai membersihkan bangkai pesawat Japan Airlines yang hangus dari landasan pacu.

Baca Selengkapnya

Per Hari Ini, Citilink Buka Rute Baru Jakarta-Pangkalan Bun Tiga Kali Sepekan

5 Januari 2024

Per Hari Ini, Citilink Buka Rute Baru Jakarta-Pangkalan Bun Tiga Kali Sepekan

Maskapai penerbangan Citilink meluncurkan rute penerbangan baru, yakni Jakarta-Pangkalan Bun mulai hari ini.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Kecelakaan Pesawat di Jepang, Bagaimana Jet Karbon Mengatasi Bencana?

5 Januari 2024

Belajar dari Kecelakaan Pesawat di Jepang, Bagaimana Jet Karbon Mengatasi Bencana?

Kecelakaan pesawat di Jepang menandai ujian bagaimana jet karbon baru mengatasi bencana.

Baca Selengkapnya

Japan Airlines Rugi Lebih dari Rp 1,5 Triliun dari Kecelakaan di Haneda Tokyo

4 Januari 2024

Japan Airlines Rugi Lebih dari Rp 1,5 Triliun dari Kecelakaan di Haneda Tokyo

Japan Airlines memperkirakan kerugian lebih dari Rp 1,5 triliun setelah satu pesawatnya hancur bertabrakan dengan pesawat lain di Haneda Tokyo.

Baca Selengkapnya

Insiden Tabrakan di Jepang, Pilot Japan Airlines Awalnya Tak Menyadari Pesawatnya Terbakar

4 Januari 2024

Insiden Tabrakan di Jepang, Pilot Japan Airlines Awalnya Tak Menyadari Pesawatnya Terbakar

Pesawat Japan Airlines terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai saat mendarat di Bandara Haneda Tokyo.

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: Pesawat Japan Airlines Terbakar, Diduga Tabrakan dengan Pesawat Penjaga Pantai

2 Januari 2024

BREAKING NEWS: Pesawat Japan Airlines Terbakar, Diduga Tabrakan dengan Pesawat Penjaga Pantai

Sebuah pesawat Japan Airlines dengan penumpang masih di dalamnya terbakar di landasan pacu bandara Haneda Tokyo, Jepang

Baca Selengkapnya