Venesia dari Timur Bukan Banjarmasin, Tapi Kampung Ayer

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Selasa, 7 Januari 2020 15:00 WIB

Kampung Ayer sudah dihuni manusia sejak 1.300 tahun lalu. Foto: Kurun/Wikimedia

TEMPO.CO, Jakarta - Banjarmasin dengan tradisi rumah di atas air, dan dijuluki “Kota 1.000 Sungai” bisa menjadi Venesia dari Timur. Sayangnya masalah kebersihan, masih mengganggu kota di tepi sungai Sungai Martapura itu.

Lalu di mana Venesia dari Timur itu? Penjelajah samudera asal Portugis Ferdinand Magellan (1480 – 27 April 1521) yang melayani Raja Charles I dari Spanyol dalam rute pencarian ke arah barat menuju "Kepulauan rempah-rempah" (Kepulauan Maluku), pernah singgah di kawasan yang sekarang jadi Brunei Darussalam. Menurutnya, Kampung Ayer adalah Venesia dari Timur.

Julukan ini mungkin saja dari rasa rindu Magellan terhadap tanah Eropa nun jauh di sana. Namun selama 1.300 tahun, orang-orang telah mendiami desa air yang tenang di Kampung Ayer. Sejak saat itu, kota ini dijuluki "Venesia dari Timur."

Ferdinand Magellan menyinggahi kampung itu pada abad ke-16 dan menjulukinya Venesia dari Timur. Lalu lalang penduduk dan wisatawan dilayani dengan perahu taksi yang terbuat dari kayu (taksi air). Foto: Mocha Gate/Wikimedia

Mungkin pula julukan Venesia dari Timur berlebihan mengingat tradisi, arsitektur, dan ekologi Kampung Ayer berbeda jauh dengan Italia, namun kampung yang berdiri di atas air ini memang unik.

Advertising
Advertising

Sebagaimana dinukil dari Atlas Obscura, Kampong Ayer tidak hanya masih berdiri, tetapi juga berkembang. Lebih dari 30.000 orang tinggal di kota itu, sehingga total populasi menjadi 10 persen dari seluruh negara Brunei.

Meskipun diklasifikasikan sebagai satu desa, sebenarnya itu adalah kumpulan 42 desa yang lebih kecil, yang saling terhubung oleh jembatan sepanjang 18 mil. Bangunan-bangunan panggung berdiri di atas permukaan air, dan desa itu memiliki listrik dan bahkan AC.

Kampung Ayer menghubungkan Brunei dengan masa lalunya, karena orang-orang di daerah itu hidup dan mati di lingkungan air sepanjang sejarahnya. Menurut banyak catatan, Magellan mengunjungi desa itu pada abad ke-16, dan menjulukinya dengan ungkapan "Venice of the East." Meskipun banyak strukturnya tampak kecil, desa ini juga dilengkapi dengan rumah sakit, sekolah, toko, dan restoran.

Rumah-rumah penduduk dan fasilitas seperti hotel dan restoran berada di atas sungai dengan bentuk rumah panggung. Foto: Jorge Lascar/Flickr.com

Kampung ini memiliki sistem sanitasi yang baik. Untuk bepergian antara satu desa ke desa lain di Kampung Ayer, terdapat taksi air, berupa speedboat kayu. Angkutan umum itu mengangkut penumpang di antara titik-titik yang jauh di seberang desa. Taksi air sering berangkat di depan Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah di Bandar Seri Begawan.

Berita terkait

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

9 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

12 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

15 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

17 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Masuk Venesia Tak Bayar Pajak Turis, Wisatawan Bisa Kena Denda sampai Rp5,2 Juta

31 hari lalu

Masuk Venesia Tak Bayar Pajak Turis, Wisatawan Bisa Kena Denda sampai Rp5,2 Juta

Venesia menerapkan pajak turis setelah kota tersebut hampir masuk dalam daftar situs warisan budaya yang terancam punah oleh PBB karena overtourism.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Perlindungan Pekerja

34 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Perlindungan Pekerja

Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri, mempererat silaturahmi dengan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, dalam rangka program Safari Ramadan yang digelar BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

39 hari lalu

Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah

Baca Selengkapnya

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

46 hari lalu

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.

Baca Selengkapnya

Sidang Pencucian Uang Bisnis Narkoba Fredy Pratama, Jaksa Cecar Lian Silas Soal Aset dan Aliran Dana dari Anaknya

48 hari lalu

Sidang Pencucian Uang Bisnis Narkoba Fredy Pratama, Jaksa Cecar Lian Silas Soal Aset dan Aliran Dana dari Anaknya

Ayah Fredy Pratama, Lian Silas, dijerat perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) hasil bisnis narkoba anaknya.

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

49 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya