4 Gereja Prancis yang Unik: Lautan Warna hingga di Atas Tebing
Reporter
Bram Setiawan (Kontributor)
Editor
Ludhy Cahyana
Rabu, 25 Desember 2019 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu alasan wisatawan bertandang ke Prancis, karena arsitektur gedung-gedungnya, termasuk bangunan gereja. Prancis menawarkan beragam arsitektur gereja dan memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Tak cuma soal bentuk bangunan gereja, tapi juga letak gereja yang memikat pelancong untuk berkunjung. Mengutip The Travel, berikut keistimewaan bangunan empat gereja di Prancis.
Saint-Michel d'Aiguilhe
Saint-Michel d'Aiguilhe adalah sebuah kapel kuno yang berada di puncak bongkah batu. Bila mengunjungi tempat ini, wisatawan harus mengancik 268 anak tangga. Saint-Michel d'Aiguilhe dibangun tahun 969, gereja ini bagai membawa pengunjung serasa kembali pada masa abad pertengahan. Kapel dihiasi kaca patri, warna-warni lukisan dinding, serta pilar yang menopang bangunan. Dari Saint-Michel d'Aiguilhe pengunjung bisa bersantai mengamati pemandangan Le Puy-en-Velay.
Strasbourg Cathedral
Katedral Strasbourg memiliki menara tinggi 466 kaki (142 meter), dibangun pada Abad Pertengahan. Bangunan Katedral Strasbourg menggunakan gaya arsitektur gotik. Bila memasuki Katedral Strasbourg, pengunjung tak cuma melihat estetika pahatan permukaan bangunan. Tapi juga jam astronomi yang besar.
Notre-Dame La Basilique de Fourrière
Notre-Dame La Basilique de Fourrière menampilkan desain Romawi. Basilika itu berada di Lyon, sebuah kota yang terkenal dengan seni mural. Notre-Dame La Basilique de Fourrière terletak di atas bukit, sehingga bisa dipandang dari berbagai area kota. Basilika tersebut memiliki empat menara. Karena, susunan bangunan menara, basilika itu dijuluki seperti gajah terbalik.
Sainte-Chapelle
Saint-Chapelle membuat pengunjung merasakan seperti dalam lautan warna. Efek warna paling mengesankan ketika matahari terbenam. Bangunan kapel gaya gotik itu dibangun hampir 800 tahun yang lalu. Keunikan Sainte-Chapelle pun memikat kunjungan wisatawan.