Semarak Lomba Lari, Tiap Pekan Muncul di Berbagai Kota
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Sabtu, 14 Desember 2019 17:31 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Olahraga lari menjadi tren yang menarik wisatawan di berbagai kota Indonesia. Aktivitasnya beragam, dari lari santai, lari jarak pendek, hingga marathon dengan rute melintasi jalan raya sampai alam bebas. "Lomba lari mulai marak tiga tahun belakangan ini," kata Maria Sari, koordinator komunitas pelari Indorunner Bandung kepada Tempo.
Acara lomba lari menurutnya tak kenal musim. Sepanjang tahun, setiap pekan selalu ada lomba-lomba dari skala kecil sampai besar. "Dari level kampus yang sekitar 500 orang sampai lebih di tingkat yang lebih tinggi," katanya Sabtu, 13 Desember 2019.
Kondisi ini, menurut Maria, di luar perkiraan. Ada dua alasan yang membuat lomba lari kian populer, yakni animo tinggi masyarakat dan pelaku bisnis lari atau acaranya terus menggelar lomba. "Keduanya bikin andil sampai hasilnya seperti ini," ujar dia.
Acara lari yang marak di berbagai kota itu menggairahkan pariwisata. "Banyak yang didukung pemerintah daerah setempat," kata Maria. Dampak menggembirakan misalnya berimbas ke sektor transportasi dan akomodasi kota penggelar acara. Sebagian daerah atau penyelanggara ada yang khusus membalut lombanya dengan unsur pariwisata.
Maria memperkirakan lomba lari akan tetap menjadi tren sampai dua - tiga tahun ke depan. Musababnya, jumlah pelari bertambah setiap tahun dan penyelenggara terus memperbaiki acaranya. "Ada yang senang (lari) bergerombol dengan teman kantor sebagai gaya hidup, perusahaan juga mendukung komunitas sehat pekerja mereka," katanya.
Ramainya acara lomba lari di berbagai daerah membuat penyelenggara rela memundurkan waktu. Sanlex Heritage Run yang akan digelar Minggu, 15 Desember 2019 di Bandung misalnya, awalnya ingin dihelat September lalu. "Tren lari lagi puncaknya, peminat juga besar dari kalangan milenial," kata Agus Budisaksono, marketing manajer pabrik cat yang menjadi sponsor acara, Jumat, 13 Desember 2019.
Lomba lari itu terdiri dari dua kategori, yaitu berjarak 5 dan 10 kilometer untuk umum dan master atau orang berusia 40 tahun lebih. Berawal dan berakhir di Jalan Braga pendek Kota Bandung, pendaftarnya sekitar 2000 orang dengan harga tiket Rp 175 ribu dan 225 ribu.