Tebing Breksi Contoh Wisata yang Memakmurkan Desa

Selasa, 10 Desember 2019 19:28 WIB

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Di kalangan wisatawan nusantara, popularitas destinasi wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta, lambat laun malampaui pamor kawasan wisata mapan, semisal Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko.

Padahal Tebing Breksi yang berada di Desa Sambirejo, Kabupaten Sleman itu awalnya hanya bekas lokasi penambangan batu alam untuk material bangunan. Penambangan batu itu kemudian ditutup pemerintah setempat sejak 2014, demi pelestarian lingkungan.

Pada 2016, penduduk setempat menyulap bekas penambangan itu menjadi sebuah spot wisata unik nan instagramable. Popularitasnya mampu mendatangkan lebih dari 15 ribu wisatawan saat akhir pekan.

Pendapatan Asli Desa (PAD) Sambirejo pun terdongkrak. Awalnya per tahun hanya Rp10 juta, setelah Breksi beroperasi, per tahun PAD-nya mencapai Rp500 juta atau melonjak 10 kali lipat.

“Kami tak mau sekadar menunggu wisatawan datang, kami sekarang siapkan paket-paket wisata baru agar wisatawan tak hanya terfokus mengunjungi Breksi tapi juga destinasi Sambirejo lainnya,” ujar Kepala Desa Sambirejo Mujimin.

Advertising
Advertising

Wisatawan menikmati suasana sore di atas Tebing Breksi, Sleman, DI Yogyakarta, 1 Jnauari 2018. Destinasi wisata bekas penambangan batuan breksi endapan dari abu vulkanik Gunung Api Purba Nglanggeran tersebut menjadi destinasi favorit wisatawan menghabiskan libur tahun baru 2018. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Hal tersebut dikatakan Mujimin di sela-sela penerimaan penghargaan sebagai salah satu Desa Kategori Maju dalam Lomba Desa Wisata Nusantara 2019, yang dihelat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertingal dan Transmigrasi di Tebing Breksi, Selasa 10 Desember 2019.

Mujimin menuturkan, di sekitar Tebing Breksi, yang masih masuk kawasan Desa Sambirejo itu, ada banyak destinasi yang tak kalah menarik. Mulai Batu Papal, Watu Payung, juga Spot Riyadi. Selain itu banyak juga candi seperti Candi Ijo, Candi Banyunibo, juga Candi Barong. Tak sampai 15 menit ke utara wisatawan juga bakal menemui Candi Ratu Boko dan Candi Prambanan.

<!--more-->“Dengan adanya paket wisata, kunjungan wisatawan makin merata ke obyek-obyek itu, sehingga lebih banyak masyarakat terberdayakan di sekitar destinasi itu,” ujar Mujimin.

Mujimin menuturkan, Sambirejo selama ini banyak menghasilkan produk buah tangan unik dan butuh pemantik untuk memasarkannya.

Mulai dari kerajinan batu, kayu, batik serta kuliner. Naiknya pamor destinasi Breksi mulai dibidik untuk membangkitkan sentra usaha mikro kecil menengah di kawasan itu, “Jadi dalam paket wisata itu, wisatawan tak sekedar berkunjung, tapi juga bisa mendapatkan cinderamata dan menikmati kuliner yang ada,” ujarnya.

Paket wisata yang akan dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) itu pun tak hanya menyasar kelompok masyarakat umum, namun juga pelajar yang selama ini mendominasi kunjungan di Breksi. Mujimin menuturkan, Breksi yang menjadi salah satu endapan abu vulkanik Gunung Merapi menjadi lokasi pembelajaran alam nan unik.

Mujimin menuturkan, sejak beroperasi 2016 silam, Breksi benar benar menggerakkan perekonomian warga setempat. Misalnya pelaku kuliner di Breksi yang awalnya hanya dua orang kini sudah menjadi 80 orang. Jeep wisata yang dikelola koperasi awalnya hanya lima unit kini sudah menjadi 115 unit. Pelaku usaha foto komersial yang awalnya hanya tiga orang sudah menjadi 25 orang.

Desa Sambirejo dengan pemberdayaan desa yang berfokus pada sektor wisata itu, tahun ini oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertingal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ditetapkan sebagai Desa Kategori Maju tahun 2019 se-Indonesia sebagai juara harapan III.

Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes PDTT Taufik Madjid menuturkan, Lomba Desa Wisata Nusantara 2019 ini sebagai upaya mendorong sektor pariwisata kian tumbuh di desa desa.

Desa Sambirejo pengelola Tebing Breksi berhasil mendapat penghargaan sebagai Desa Kategori Maju dalam lomba Desa Wisata Nusantara 2019. TEMPO/Pribadi Wicaksono

“Desa wisata menjadi etintas penting untuk mendongkrak ekonomi masyarakat, itu menjadi orientasi kami,” ujarnya.

Taufik mengatakan pemerintah menargetkan desa-desa menjadi basis tulang punggung ekonomi masa datang, “Basisnya di desa wisata karena paling cepat menyerap tenaga kerja, paling cepat memutar roda perekonomian,” ujarnya.

Dalam pemberian penghargaan para desa pemenang yang dilakukan Ketua Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendes PDTT Lilik Umi Nasriyah itu, Desa Kertayasa, Pangandaran, Jawa Barat terpilih sebagai juara pertama kategori Desa Wisata Maju. Sedangkan untuk kategori Desa Wisata Berkembang diraih Desa Kembang Kuning, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

15 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

6 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

6 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya