Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Kembali, Ini Syaratnya

Jumat, 22 November 2019 16:24 WIB

Lala Karmela saat travelling ke Gunung Rinjani di Lombok, NTB. Instagram

TEMPO.CO, Mataram - Setelah peristiwa gempa bumi pada Agustus 2018, jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup. Dan dibuka kembali pada 6 November 2019. Penutupan itu dilakukan, karena banyaknya titik longsor di sepanjang jalur pendakian.

Sejak dibuka, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani membatasi pendakian hanya sampai Plawangan. Para wisatawan dan pendaki masih dilarang menuju puncak dan Danau Segara Anak. Pascapembukaan rute pendakian, rata-rata jumlah pendaki setiap harinya mencapai 79 orang. Terdiri dari pendaki mancanegara dan nusantara.

Untuk data pendakian selama periode 14 Juni - 21 November 2019, Rinjani telah dikunjungi 14.256 orang. Perinciannya, pendaki mancanegara 11.414 orang dan nusantara 2.842 orang. Terbanyak dari pintu Senaru, Kabupaten Lombok Utara 10.636 orang disusul dari pintau Sembalun 2.022 orang, dan pintu Timbanuh, Lombok Timur 1.159 orang, pintu Aik Berik 439 orang.

Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dedy Asriady, para pendaki hanya diperbolehkan melalui empat pintu pendakian yaitu Senaru di Kabupaten Lombok Utara, Sembalun dan Timbanuh di Kabupaten Lombok Timur dan Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah. "Selain itu tidak diperkenankan," kata Dedy Asriady kepada TEMPO, Jum'at 22 November 2019.

Rute Torean lebih keras nan mistis dan jarang dilalui para pendaki. TEMPO/Tony Hartawan

Advertising
Advertising

Dibatasinya jalur pendakian demi kehati-hatian terhadap kemungkinan adanya titik rawan longsor yang membahayakan. Pasalnya, jalur pendakian mengalami kerusakan pascagempa selama sebulan berturut-turut 29 Juli - 19 Agustus 2018 lalu. Selain itu, terdapat tiga potensi bencana geologi berupa letusan Gunung Api Baru Jari, gempa bumi dan tanah longsor.

Akibat gempa yang lalu, pendaki Malaysia dan Sulawesi Selatan meninggal setelah turun dari puncak Rinjani. Selain korban jiwa, beberapa orang wisatawan Malaysia luka-luka di lokasi air terjun Sendang Gile Kabupaten Lombok Utara.

Meskipun berpotensi gempa dan erupsi, daya tarik Rinjani memang luar biasa. Gunung Rinjani diusulkan menjadi geopark oleh Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) pada tahun 2007. Lalu, ditetapkan sebagai geopark nasional (2013) dan geopark global (2018).

Menurut salah seorang penggagas Geopark Rinjani, Heryadi Rachmat, yang saat ini menjabat sebagai ketua Masyarakat Geowisata Indonesia (MAGI), Gunung Rinjani merupakan surga pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Untuk pendakian puncak Rinjani, ada beberapa jalur yang sering digunakan oleh pendaki, yaitu via Sembalun, Senaru, dan Torean. "Jalur pendakian Senaru merupakan jalur pendakian paling ramai," ujarnya.

Ramainya jalur tersebut disebabkan selain sebagai jalur wisata trekking, juga kerap dipergunakan sebagai jalur pendakian oleh masyarakat adat. Mereka mendaki Gunung Rinjani untuk ritual adat atau keagamaan di puncak Rinjani atau Danau Segara Anak.

Rute pendakiannya adalah Senaru - Pelawangan Senaru-Danau Segara Anak dengan berjalan kaki. Waktu tempuhnya antara sekitar 10 - 12 jam melalui jalur wisata yang berada dalam hutan primer. Sepanjang jalan trail telah disediakan sarana peristirahatan pada setiap pos. Dari pintu gerbang Senaru sampai Danau Segara Anak terdapat tiga pos. Sejak dari Senaru medan yang ditempuh langsung mendaki hingga dinding kaldera Rinjani, setelah itu baru turun ke Danau Segara Anak.

Gua Taman yang di dalamnya terdapat air yang dianggap suci oleh masyarakat Sasak. TEMPO/Tony Hartawan

Dari Danau Segara Anak bila menuju ke Pelawangan Sembalun, membutuhkan waktu sekitar empat jam. Sedangkan ari Pelawangan Sembalun ke Puncak Rinjani membutuhkan waktu 4 - 5 jam. Pendakian ke puncak Rinjani, umumnya dilakukan pada pukul 02.00, agar dapat menikmati matahari terbit dari puncak gunung, sekaligus memandang lanskap Pulau Lombok dan Bali -- bila cuaca cerah.

Kemudian, jalur Sembalun yang digemari wisatawan yang ingin trekking. Rute yang dilalui adalah gerbang Sembalun Lawang - Pelawangan - Sembalun - Puncak Rinjani. Jalur Sembalun merupakan rute panjang, yang membutuhkan waktu 9 - 10 jam.

Jalur ini sangat dramatis karena melintasi padang savana dan punggung gunung yang berliku-liku dengan jurang di sebelah kiri dan kanan. Perjalanannya dimulai dari Sembalun Lawang menuju ke Gunung Plawangan selama sekitar 8 jam. Tiba di Plawangan ada dua pilihan, yaitu mendaki ke puncak Rinjani atau Segara Anak. Dari Plawangan ke puncak Rinjani dapat ditempuh sekitar 3 jam dengan kondisi jalan yang terus menanjak dan gersang.

Apabila memilih ke Segara Anak dapat ditempuh selama 2,5 jam dengan menuruni tebing. Di tepi danau para pendaki dapat menyaksikan kerucut Barujari dan Gunung Mas. Untuk mencapai Barujari dari tepi danau dapat di tempuh selama 1,5 jam.

Danau Segara Anak dari puncak Gunung Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, NTB. ANTARA/Eka Fitriani

Dibandingkan Senaru, jalur pendakian ini tidak terlalu curam. Meskipun tak terlalu menantang, pemandangan savananya membuat para pendaki menggemari jalur ini. Jalur ini memamerkan lembah yang menghijau di sebelah timur Gunung Rinjani, dan indahnya Selat Alas dan Pulau Sumbawa di kejauhan. Setelah tiba di puncak Rinjani, pendaki bisa menikmati panorama alam dari ketinggian.

Pilihan lain, melalui jalur Torean. Sepanjang jalur ini, dari Desa Torean menuju Kali Tiu – yang merupakan batas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) – sekaligus Pos I pendakian. Desa Torean menawarkan pemandangan ladang, padang pengembalaan, perkebunan, dan merupakan kawasan hutan produksi. Sepanjang perjalanan, pendaki melintasi jalanan yang diapit dua gunung dan menemui aliran Sungai Kokok Putih.

Berangkat dari desa Sembalun 1.150 di atas permukaan laut yang merupakan salah satu gerbang favorit untuk mencapai puncak. Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung yang ditulis dalam Majalah Tempo Edisi khusus Wisata Pilihan. Tempo/Rully Kesuma

Berkat keindahan dan budaya yang dikandungnya, Gunung Rinjani meraih World Legacy Award untuk kategori Destination Stewardship dari Conservation International dan National Geographic Traveler 2004 serta Tourism for Tomorrow Award pada 2007.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

1 hari lalu

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

Natuna didaftarkan sebagai geopark untuk diplomasi

Baca Selengkapnya

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

2 hari lalu

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.

Baca Selengkapnya

Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

20 hari lalu

Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

Peserta Geopark Ciletuh Run 2024 bisa menikmati panorama alam yang berada di Geopark Ciletuh.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

21 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

22 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

24 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

28 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

34 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

34 hari lalu

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional

Baca Selengkapnya

Geopark Kaldera Gunung Batur Bali Punya 21 Situs, Bisa Dijelajahi Wisatawan dalam Sehari

59 hari lalu

Geopark Kaldera Gunung Batur Bali Punya 21 Situs, Bisa Dijelajahi Wisatawan dalam Sehari

Situs geologi di kawasan geopark itu antara lain Gunung Batur, Danau Batur, dan aliran lava hitam.

Baca Selengkapnya