Kampus Filsafat Top Bernama Candi Muara Jambi

Selasa, 19 November 2019 08:01 WIB

Candi Kedaton di Kompleks Candi Muara Jambi, Provinsi Jambi. TEMPO/Shinta Maharini

TEMPO.CO, Jakarta - Batu bata merah itu datang dari abad pertengahan membentuk punden berundak -- yang kini tak utuh sempurna. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya itu seperti menyambut rombongan pengunjung dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Tanah lapang menghampar luas di bawah sengatan matahari. Pepohonan durian dan duku berumur puluhan tahun, banyak tumbuh subur di sekitar situs purbakala itu.

Rombongan jurnalis dari AJI yang datang dari berbagai daerah memulai perjalanan ke kompleks Candi Muara Jambi. Mereka menjejakkan kaki ke Candi Kedaton di Danau Lamo, Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Kami bervakansi selepas kegiatan Festival Media 2019 di pusat kota Jambi.

Wenri Wanhar, penulis buku sejarah berjudul Sri Buddha: Bukan Sriwijaya dan Bangsa Pelaut: Kisah Setua Waktu, adalah salah satu di antara rombongan jurnalis yang ikut. Dia bertelanjang kaki menyusuri candi-candi hampir seharian. "Untuk mendapatkan aura dan merasakan bagaimana nenek moyang berjalan di sini," kata Wenri, Senin, 18 November 2019.

Penduduk lokal yang mengenal Candi Muara Jambi, Abdul Hafiz menemani di sepanjang perjalanan. Ahok, kawan-kawan jurnalis dari AJI Jambi memanggilnya akrab, menunjukkan situs-situs penting dan bercerita. Di Kedaton, Ahok mengajak para turis lokal ke sumur tua dengan kedalaman sekitar 13 meter. Pengunjung melongok ke dalam sumur dan melihat air jernih menggenang. Sumur itu dipagari.

Advertising
Advertising

Rombongan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) saat berkunjung ke Candi Kedaton di Kompleks Candi Muara Jambi. TEMPO/Shinta Maharani

Menurut Ahok, di sekitar candi ada tujuh sumur. Tapi, yang bisa ditunjukkan baru satu. "Agar tidak digunakan orang untuk kegiatan-kegiatan, seperti mencari pesugihan," kata Ahok.

Wenri dan Ahok juga mengajak rombongan menyusuri pecahan-pecahan keramik yang mereka yakini sebagai peninggalan kerajaan Sriwijaya. Syaratnya, pengunjung tak boleh membawa pulang benda-benda itu agar kelestariannya terjaga.

Candi Muara Jambi dikenal sebagai tempat pengajaran agama Buddha. Sumber tertulis, Dinasti Tang di Cina menyebutkan rahib Cina bernama I-Tsing pada abad VII pernah tinggal di pusat pendidikan Swarnadwipa wilayah Sriwijaya (kini Sumatera). Dia memperdalam kemampuan Bahasa Sanskerta. I-Tsing kemudian menulis buku berjudul Nanhai Ji Gui Neifa Zhuan atau Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Laut Selatan.

I-Tsing menulis terdapat persamaan antara pusat pendidikan di Sumatera dan Nalanda, pusat pendidikan Buddha tertua di India. Di Sumatera diajarkan tata bahasa atau Sabdavidya dalam bahasa Sanskerta, seni (Silpasthanavidya), pengobatan (Chikitasavidya), logika (Hetuvidya), serta olah hati dan jiwa (Adhaaymavidya).

Dalam Majalah TEMPO, Arkeolog Agus Widiatmiko yang pernah melakukan perjalanan ke reruntuhan pusat pendidikan Buddha tertua India, Universitas Nalanda menyebutkan Nalanda terhubung dengan Candi Muara Jambi. Nalanda merupakan pusat pembelajaran Buddha Mahayana yang didirikan pada masa Gupta pada abad IV Masehi. Banyak pemikir besar filsafat Buddhis yang muncul dari sana, di antaranya Nagarjuna, Dignaga, dan Aryabhata.

Salah satu sumur tua di Candi Kedaton di dalam kompleks Candi Muara Jambi. TEMPO/Shinta Maharini

Catatan I-Tsing menunjukkan adanya hubungan antara Nalanda dan Muara Jambi. Di Nalanda terdapat prasasti yang diberi nama Nalanda Copperplate dari abad IX Masehi di reruntuhan prasasti Nalanda. Prasasti itu menunjukkan ada hubungan bilateral antara Raja Pala India dengan keturunan Dinasti Syailendra bernama Balaputradewa dari Sumatera.

"Banyak mahasiswa dari Sumatera belajar ke Nalanda. Sriwijaya boleh jadi kemudian membangun vihara di Nalanda untuk pengembangan studi ilmu filsafat Mahayana yang menjadi rujukan ajaran Buddha di Sriwijaya," kata Agus.

Cagar budaya Muaro Jambi mencakup tujuh wilayah desa di Kabupaten Muaro Jambi. Ketujuh desa tersebut adalah Dusun Baru, Danau Lamo, Muarajambi, Kemingking Luar dan Kemingking Dalam, Teluk Jambu, dan Dusun Mudo.

Candi Kedaton di kompleks Candi Muara Jambi, merupakan pusat belajar agama Buddha di Asia. TEMPO/Shinta Maharani

Muara Jambi memiliki luas 2.612 hektare. Candi-candi yang terdapat di wilayah itu adalah Candi Teluk I, Candi Teluk II, Candi Cina, Menapo Cina, Menapo Pelayangan, Menapo Mukti, dan Menapo Astano. Menapo adalah tumpukan batu yang sudah tertimbun.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak

7 jam lalu

Mengenal Thudong, Ritual Jalan Kaki Para Biksu Menuju Candi Borobudur Jelang Waisak

Puluhan biksu melakulan ritual thudong berjalan kaki dari Semarang ke Borobudur untuk merayakan Waisak.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

3 hari lalu

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

Asumsi harga pasaran setiap benih lobster antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.

Baca Selengkapnya

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

8 hari lalu

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

Perayaan Waisak di Candi Borobudur bukan sekadar wisata, melainkan mengutamakan kesakralan ibadah.

Baca Selengkapnya

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

22 hari lalu

Api Kembali Menyala di Bekas Sumur Minyak Ilegal, Polres Batanghari Upayakan Pemadaman

Semburan api yang muncul ini akibat aktivitas pengeboran sumur minyak ilegal di kawasan Tahura di Desa Senami, Kabupaten Batanghari.

Baca Selengkapnya

Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

22 hari lalu

Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

Penghapusan syarat asuransi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk menjelajahi budaya, bentang alam, dan warisan unik Bhutan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

44 hari lalu

Jokowi Kunjungan Kerja ke Jambi untuk Cek Pasar dan RSUD

Presiden Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Jambi untuk kunjungan kerja pada Rabu pagi, 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

53 hari lalu

Viral Kasus Perusakan Toko Laundry di Grogol Petamburan, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Jambi

Polisi menangkap tersangka perusakan toko laundry berinisial J, 41 tahun, di daerah Jambi.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

54 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya