Uni Sovyet di Mata Fotografer Rusia

Senin, 11 November 2019 10:00 WIB

Lanskap Vostok 1 Microdistrict, Minsk, Belarusia. Foto: Arseniy Kotov

TEMPO.CO, Jakarta - Konstruksi beton lahir dari rahim Uni Sovyet pasca-Perang Dunia II. Saat itu, komposisi bangunan yang terdiri dari pasir, kerikil, dan semen dipuji-puji pemimpin Uni Sovyet Nikita Khrushchev. Pujian itu ia lontarkan pada konferensi industri pada tahun 1954.

Dia mengusulkan beton itu harus digunakan untuk apa saja dan segalanya, terutama bangunan prefabrikasi dan standar yang akan membantu mempercepat konstruksi dan pengembangan. Dia berpendapat, itu sangat penting untuk proyek Soviet. Beton memang bisa digunakan untuk membangun konstruksi secara cepat, mengimbangi gerak industry Uni Sovyet kala itu.

Warisan konstruksi beton-beton itu menjadi lanskap kota-kota bersejarah di Rusia. Fotografer Rusia Arseniy Kotov, menjelajahinya dan mendokumentasikannya dalam foto-foto yang apik. Dari pemotretan tu, ia belajar mengenai negerinya yang pernah jadi adi daya. Lahir pada 1988, ia tentu tak mendapat gambar untuh mengenai Uni Sovyet yang memimpin Blok Timur melawan Blok Barat.

Lanskap kota di kaki gunung berapi Karyksky, Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia. Foto: Arseniy Kotov

Dari foto-fotonya terungkap, di dalam blok beton yang tampak dingin, ia juga berhasil menangkap cahaya hangat kehidupan dari jendela apartemen. Kotov melakukan perjalanan ke ratusan kota di seluruh Rusia selama tiga tahun, dan berencana untuk mengunjungi lebih banyak lagi. "Setiap tempat baru menyembunyikan rahasianya," katanya.

Advertising
Advertising

Ia dengan kameranya menjadi arkeolog yang berusaha membongkar reruntuhan peradaban kuno yang besar. Dinukil dari Atlas Obscura, Kotov bakal membukukan temuannya itu pada 2020, di bawah penerbitan FUEL Design & Publishing, “Saban malam, saya mengambil foto dari berbagai blok perumahan bertingkat tinggi di Samara, kampung halaman saya,” ujarnya bercerita mengenai awal mula ketertarikannya pada foto lanskap.

Lalu, saat usianya menginjak 25 tahun, ia mulai berkeliling Rusia, dan memotret di berbagai kota semisal Sochi, St. Petersburg dan melintasi Rusia, seperti wilayah Kazakhstan, Kirgistan, dan Ukraina. Di setiap tempat itu, ia melihat detail yang menarik, tidak hanya dalam bangunan individu, tetapi juga di seluruh rencana tata letak kota.

Pabrik pesawat ulang alik angkasa Buran di Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan. Proyek ini ditinggal karena Uni Sovyet bubar. Foto: Arseniy Kotov

Menurutnya, Uni Sovyet bisa menyatu budayanya disatukan oleh arsitektur. Namun, semua yang dibangun itu nyaris musnah karena cuaca buruk, revolusi, ketidakpedilian, privatisasi dan banyak sebab lain. Menurutnya, semua lingkungan perkotaan yang begitu dekat dengan hati orang-orang, yang tumbuh pada 1980-an dan 1990-an, menghilang, “Itu sebabnya saya memutuskan untuk mendokumentasikan jejak peradaban Soviet. Segera tidak akan ada yang perlu didokumentasikan,” ujarnya kepada Atlas Obscura.

Di mata Kotov, kebanyakan orang tidak mengakui warisan arsitektur Soviet sebagai sesuatu yang patut diperhatikan. Ia menduga, karena pada masa kanak-kanak generasinya, lebih biasa mengagumi gereja-gereja Ortodoks kuno atau kota-kota Eropa dengan istana, istana, dan jalan-jalan sempit.

“Selama masa kecil saya, beberapa orang baru mulai mengenali arsitektur Konstruktivisme tahun 1930-an dan periode Stalin sebagai sesuatu yang menarik. Dan pada awal 2000-an, beberapa spesialis mulai berbicara tentang modernisme Soviet,” ujarnya.

Menurutnya, arsitektur membutuhkan waktu untuk dapat dikenali, jadi sekarang saatnya telah tiba. Ia tidak menyalahkan orang-orang sebelumnya atau segenerasi dirinya, dan ia meyakini mereka akan berubah pikiran melihat keunggulan arsitektur Uni Sovyet.

Mosaik kosmonot yang dibuat seniman Y. Korolev, yang dibuat pada 1968, di Moskow, Rusia. Foto: Arseniy Kotov

Kotov memang ingin berkabar mengenai kehebatan luhurnya. Ia pernah bekerja selama tiga tahun di sebuah pabrik tempat roket Soyuz diproduksi, “Itu memberi saya pemahaman tentang betapa kuat dan kuatnya industri kami sebelumnya,” ujarnya. Menurutnya, sebagian besar pabrik ruang angkasa lainnya sudah ditinggalkan, disewakan, atau dihancurkan.

Saat menjadi insinyur di pabrik roket, ia melihat bengkel-bengkel raksasa yang benar-benar kosong, dengan slogan dan poster Soviet masih menempel di dinding. Di halaman pabrik Soyuz, masih terdapat monumen palu dan sabit merah besar dengan "Glory to Labor" di atasnya. Ia merasa sedih kisah hebat leluhurnya sedang dalam proses ditinggalkan dan dilarang. Itulah yang menginspirasinya membuat karya fotografi tentang arsitektur Uni Sovyet yang menggunakan beton itu.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

21 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

6 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya