Kota Cammarata, Rumah Gratis untuk Hidupkan Pariwisata

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 4 November 2019 12:11 WIB

Kota Cammarata lanskap indah di kaki Gunung Gunung Etna, yang merupakan kota dengan cuaca terbaik di Sisilia. Foto: Gianpiero La Palerma

TEMPO.CO, Jakarta - Daya pikat kota dan sulitnya lapangan kerja di kota-kota kecil membuat kota-kota di Italia merana. Untuk mempertahankan keberadaan kota dan budayanya, dalam beberapa tahun terakhir, banyak kota di Italia terpaksa menjual rumah hanya dengan US$1 saja (sekitar Rp14.000-an), dalam upaya merevitalisasi komunitas warga yang semakin berkurang.

Zungoli di dekat Naples dan Sambuca di Sisilia adalah tujuan wisata Italia terbaru, yang bergabung dalam jual rumah murah habis-habisan itu. Mereka meluncurkan skema pembelian properti bobrok dengan harga sedolar dengan harapan menarik penduduk baru.

Kota Cammarata di Sisilia melangkah lebih jauh. Pemerintah kota Cammarata, bahkan memberikan secara cuma-cuma kepada mereka yang mau tinggal di kota itu. Rupanya putus asa untuk menyelamatkan kota asalnya dari depopulasi menyergap Wali Kota Vincenzo Giambrone.

Ia menghabiskan tiga tahun terakhir untuk meyakinkan pemilik yang meninggalkan rumah mereka, untuk menyerahkan bangunan-bangunan yang kosong dan hancur kepada para pendatang baru secara gratis.

"Aku tidak tahan melihat pusat sejarah kota tua yang indah ini kosong dan berubah menjadi reruntuhan. Aku sakit," kata Giambrone kepada Silvia Marchetti kontributor CNN Travel.

Advertising
Advertising

Sekitar 100 lebih rumah-rumah mulai ditinggalkan penduduk, membuat Kota Cammarata terancam menjadi kota mati. Rumah-rumah yang ditinggalkan menciptakan kerusakan pada kota tua ini. Foto: Gianpiero La Palerma

"Para pemilik tidak menyadari kerusakan yang mereka sebabkan, ketika meninggalkan rumah mereka dan menolak untuk menata ulang tempat tinggal kuno mereka. Itu meninggalkan bekas luka yang dalam di lanskap kota dengan risiko runtuh yang berbahaya," imbuhnya.

Menurut Giambrone, ada sekitar selusin bangunan kosong yang tersedia saat ini, yang menyusul 100 rumah lainnya. Semuanya terletak di bagian paling tua dari Kota Cammarata.

Kerja keras Giambrone berbuah hasil. Para pemilik lama rela melepaskan rumahnya, dengan begitu penduduk baru bisa diharapkan untuk datang, "Sekarang pembeli baru akhirnya bisa masuk untuk mengamankan tembok yang rapuh ini, dan menghidupkan kembali kawasan bersejarah," tambahnya.

Namun untuk menempati rumah gratis, syaratnya juga berderet. Misalnya, pembeli harus berkomitmen untuk merenovasi properti dalam waktu tiga tahun sejak pembelian dan membayar deposit 5.000 euro (Rp78,3 juta), yang akan dikembalikan setelah pekerjaan renovasi selesai. Mereka juga perlu mengajukan proposal perbaikan yang jelas untuk properti yang bersangkutan.

Sementara semua pembeli potensial yang memenuhi kriteria akan dipertimbangkan, pasangan muda dengan anak-anak menerima prioritas. Pasangan yang ingin menempati Kota Cammarata dan berencana memiliki anak di kota itu, menerima bonus 1.000 euro (Rp15,6 juta).

Pemilik baru dapat mengubah bangunan bertingkat menjadi rumah pribadi, B&B, hotel, toko, atau bahkan restoran. Prioritas Giambrone adalah membuat Kota Cammarata semarak kembali. Pasalnya, Cammarata adalah bagian dari kelompok elit desa-desa Italia asli yang berjuang melawan kemunduran dan melestarikan tradisi.

Lokasinya sekitar 60 kilometer tenggara Palermo, tempat itu dulunya "tempat yang ramai dan semarak," kata Giambrone. Tetapi kota yang bersejarah ini telah kehilangan banyak penduduk selama bertahun-tahun, dan banyak dari rumahnya terbengkalai hari ini.

Cammarata menurut Giambrone berhawa sejuk, karena lokasinya di ketinggian sekitar 1.000 meter di Sisilia bagian tenggara. Wilayah tersebut memang terkenal dengan desa-desa yang sepi dan laju kehidupan yang lambat. Soal nilai kesejarahan jangan disangsikan lagi. Kota itu didirikan oleh orang-orang Yunani Byzantium, nama kota tersebut berasal dari kata Yunani "Kàmara," yang berarti "ruang berkubah."

Cammarata dikenal sebagai 'kota dengan 1.000 balkon dari Timur,' karena setiap jendela di sini menghadap ke arah matahari terbenam. Foto: Enzo Li Gregni

Kota Seribu Balkon

"Ini lokasi yang unik," kata Enzo Li Gregni, Kepala Dewan Pariwisata Cammarata dan pemandu wisata paruh waktu. "Cammarata dikenal sebagai 'kota dengan 1.000 balkon dari Timur,' karena setiap jendela di sini menghadap ke arah matahari terbenam dan Anda dapat menikmati pemandangan Gunung Etna yang spektakuler," tambahnya.

"Ketika gunung berapi meletus, kami bisa melihat aliran lahar merah dan asap yang membubung." Kota ini dipenuhi dengan tempat tinggal berdinding batu kemerahan dengan balkon yang indah, serta dinding-dinding yang cerah. Aksesoris lanskap kota berupa palazzo aristokrat yang mewah.

Banyak ladang hijau yang dipenuhi domba-domba merumput dan bekas tambang batu akik dan tambang garam. Sementara bukit-bukit subur di sekitarnya pernah digunakan untuk membiakkan dan melatih kuda-kuda yang bersaing dalam pertandingan Olimpiade.

Cammarata diisi dengan lorong-lorong menanjak yang sempit, lorong melengkung dan tangga berliku – khas kota-kota tua Eropa. Salah satu jalan terbesar di sini adalah Strada Carrozza atau Carriage Road, terbuat dari batu-batu sungai yang datar mengkilap, yang berukuran sekitar 1,7 meter dan mengarah ke reruntuhan kastil yang menjorok.

Seorang pria keturunan Brasil-Italia Jose Augusto Manetta Ramos, seorang pengusaha yang berbasis di Inggris, termasuk di antara mereka yang tergoda oleh prospek memiliki rumah di sini, "Saya telah mengunjungi desa-desa lain yang menjual satu rumah euro di Italia tengah tetapi saya ingin tempat yang lebih hangat," katanya.

"Cammarata menakjubkan, lanskap hijau, laut, dan gunung di dekatnya sama seperti Lembah Kuil [situs arkeologi di Agrigento, Sisilia] dan tempat-tempat hebat lainnya. Ini adalah retret yang sempurna." Jika Ramos memilih untuk membeli salah satu properti, ia bermaksud menghabiskan akhir pekan atau bahkan berbulan-bulan di Cammarata.

Lanskap pedesaan Cammarata juga indah dengan domba-doma di atas padang rumput hijau, bekas ladang garam dan tambang akik. Foto: Enzo Li Gregni

Para pendatang baru yang potensial kemungkinan akan disambut dengan tangan terbuka, karena penduduk setempat kota ini terkenal dengan keramahan mereka.

Keramahan Cammarata bukan basa basi. Simbol resmi Cammarata kota itu adalah seorang wanita menyusui dua ular, sementara dia meletakkan kakinya di atas anaknya sendiri, "Ini mewujudkan budaya kami dalam menyambut orang asing dengan tangan terbuka," kata Giambrone.

Dalam sanubari warga Cammarata, para pendatang bisamemicu perubahan, inovasi, ide-ide baru. Mereka bisa mengubah ekonomi lokal dan membuat kotanya menjadi maju, "Sebuah pepatah lokal berbunyi 'tavula è na trazzera',” ujar Gimabrone. Artinya meja adalah jejak domba di mana semua musafir dipersilakan untuk duduk dan menikmati makanan lezat.

Pada masa lalu, petani dari kota terdekat bertandang ke Cammarata untuk membeli gandum dari warga. Merka ditampung dan diberi makan oleh keluarga setempat, "Itu masih semangat kami. Ketika guru dan polisi dipindahkan ke sini, mereka tidak ingin pergi," ujarnya.

Kuliner

Selain memiliki penduduk yang ramah, Cammarata menawarkan surga bagi para penggemar trekking, terutama pada saat musim panas. Usai trekking, saat menikmati hidangan segar ala Cammarata. Beberapa keluarga di kota itu, secara turun temurun telah bekerja sebagai pengumpul salju "nivaroli" untuk membuat sorbetto, gelato, dan granite: campuran padat antara es krim dan adonan yang hanya disajikan dalam rasa lemon "murni".

Granita adalah salah satu dari banyak makanan manis Cammarata. Kue-kue khas Cammarata meliputi pizzarruna dengan buah ara kering, pasta kue almond manis bianche, panini berisi muffuletta adas manis, dan cassicelle ravioli yang diisi ricotta.

Kue-kue khas Cammarata meliputi pizzarruna dengan buah ara kering, pasta kue almond manis bianche, panini berisi muffuletta adas manis, dan cassicelle ravioli yang diisi ricotta. Foto: Gianpiero La Palerma

Ainuzzi, bentuk keju yang dibentuk menjadi miniatur kuda, rusa, dan kambing, juga merupakan produk asli Kota Cammarata Giambrone bersumpah ricotta dari susu domba segar yang diproduksi di daerah itu adalah yang terbaik di Sisilia, "Krim khusus yang akan membuatmu pingsan," candanya.

Ramuan paling aneh adalah Pupi ccu l'ova, yang secara harfiah berarti "boneka dengan telur." Bentuknya berupa gulungan manis seperti ular dengan telur rebus ditempatkan di atas menyerupai boneka Sisilia.

Hidangan ini menawarkan campuran jeroan domba, sayuran caponata asam, dan manisnya kacang pinus dan almond, serta sanguinaccio salami yang dibuat dengan darah babi – yang diyakini penduduk sebagai afrodisiak, "Sanguinaccio bisa sangat berat untuk dicerna tetapi merupakan produk khusus yang lezat untuk selera terbaik," kata Giambrone.

Meskipun Cammarata berpenduduk tak sampai 6.000 orang, ada lebih dari selusin gereja di daerah itu. Ratusan peziarah berkumpul di Cammarata setiap tahun, berjalan di sepanjang jalur spiritual sepanjang 160 kilometer dari Palermo ke Agrigento.

Kota Cammarata menampilkan jalanan yang sempit dan lengang. Hanya vespa yang mampu menikmati jalanan sempit itu. Foto: Gianpiero La Palerma

Selama festival Paskah yang spektakuler di kota itu, para pria mengenakan kerudung putih dan wanita-wanita berparade mengenakan pakaian hitam melalui kota membawa patung Yesus yang berdarah.

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

3 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

6 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

7 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

10 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

10 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

16 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

17 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

18 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

19 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

22 hari lalu

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?

Baca Selengkapnya