Sultan HB X Akhirnya Ungkap Alasan Sekaten Tanpa Pasar Malam

Sabtu, 2 November 2019 10:15 WIB

Raja Keraton Yogyakarta Hamengku Buwono X bersama Forkompimda DIY di sela-sela pembukaan Pameran Sekaten. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Sekaten tanpa Pasar Malam akhirnya terjawab. Dalam pembukaan pameran Sekaten, pada Jumat petang (1/11), Raja Keraton yang juga Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X membeberkan sepenggal riwayat Sekaten dari masa ke masa, dan alasannya menghentikan sejenak Pasar Malam yang biasa mengiringi tradisi Sekaten.

"Pada masa Wali Kota Yogyakarta yang pertama, Brontokusmo, Sultan HB IX merestui usulan memeriahkan tradisi Sekaten. Pemerintah kota diperkenankan menyelenggarakan Pasar Malam dan perhelatan budaya rakyat di Alun Alun Utara, tanah kaprabon dalem," ujar Sultan.

Saat itu, ujar Sultan, ayahandanya merestui Sekaten diikuti Pasar Malam
dengan syarat digelar secara mandiri dan tidak membebani APBD. Lalu sejak itulah, sebelum digelar tradisi Sekaten sebagai hajat dalem Keraton, digelar dulu Pasar Malam dan kreasi budaya rakyat.

Bahkan pada tahun 1960, untuk pertama kali diselengarakan Pasar Malam internasional Sekaten nan meriah, untuk memperingati dua abad berdirinya Negara Ngayogyakarta Hadiningrat.

Tonggak sejarah perayaan dwi abad itu bisa dilihat dari bangunan di Wisotowarso Alun-alun Utara, yang merupakan hibah dari Pemerintah Amerika serta bangunan Sasono Hinggil Dwi Abad di Alun-alun Selatan yang merupakan hibah Pemerintah Rusia saat itu.

Advertising
Advertising

Sultan Hamengku Buwono menyaksikan koleksi wayang dalam pameran Sekaten. Acara ini memamerkan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan Sultan Hamengku Buwono I. TEMPO//Pribadi Wicaksono

Dua bangunan bersejarah itu, ujar Sultan, menjadi satu tanda jika Yogyakarta kala itu menjadi simbol perdamaian dua kekuatan adi kuasa dunia, antara Amerika dan Rusia.

Begitupun pada perayaan Pasar Malam Sekaten saat itu, sampai dimeriahkan dengan atraksi kesenian dan peragaan hasil pembangunan, yang juga dimanfaatkan untuk pameran kegiatan bisnis dan industri.

"Pasar malam Sekaten saat itu diharapkan dapat menggugah inovasi agar terbentuk komunitas seniman dan UMKM yang maju dan mandiri," ujar Sultan.

Tradisi Pasar Malam untuk Sekaten itu pun diizinkan diteruskan beberapa tahun kemudian karena masih berjalan baik. Karena saat itu dari para pelaku pasar malam berusaha menjaga mutu produk. Baik dalam gelar seni dan pameran, maupun komoditas bisnis termasuk pengaturan panggung seni, ruang pamer, dan penataan ruang dagangannya.

"Namun selama satu dasawarsa ini, mutu yang diharapkan dari Pasar Malam Sekaten agar bisa menjadi daya tarik wisatawan, terkesan ditinggalkan. Sehingga dampaknya malah mengurangi kesakralan Sekaten sebagai wahana syiar Islam," ujar Sultan.

Oleh sebab itu, ujar Sultan, bertolak dari kenyataan itu pihak Keraton berembug dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Lalu diputuskan Pasar Malam Sekaten untuk sementara tahun ini ditiadakan dan digelar dua tahun sekali.

Sultan HB X menyebut kualitas Pasar Malam menurun, untuk itu diistirahatkan dan ditampilkan dua tahun sekali. TEMPO/Subekti

Kebijakan jeda Pasar Malam Sekaten ini, ujar Sultan, nyaris serupa langkahnya untuk pedagang kaki lima Malioboro. Yang mengistirahatkan transkasi dagangannya setiap Selasa Wage. "Di sini (Alun-alun Utara) juga butuh jeda sejenak sambil mencari bentuk yang sesuai khittoh Sekaten," ujar Sultan.

Liburnya pasar malam tahun ini, Sultan menuturkan akan diisi dengan penyelenggaraan Sekaten selain untuk kegiatan syiar keagamaan, juga diisi catatan sejarah dan karya cipta bertemakan Sultan HB I sebagai peletak dasar budaya Mataraman.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Film Agak Laen Angkat Latar Pasar Malam, Ini Pilihan Permainannya

18 Februari 2024

Film Agak Laen Angkat Latar Pasar Malam, Ini Pilihan Permainannya

Film Agak Laen menggambarkan cerita di sekitar pasar malam. Apa atraksi pasar malam yang bisa jadi hiburan keluarga?

Baca Selengkapnya

Maulid Nabi Muhammad di Yogya, Makna Raja Sebar Udhik-Udhik Rebutan Gunungan

28 September 2023

Maulid Nabi Muhammad di Yogya, Makna Raja Sebar Udhik-Udhik Rebutan Gunungan

Sejumlah prosesi tradisi dilakukan Keraton Yogyakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad.

Baca Selengkapnya

Penyebab Tahun Ini Masih Tak Ada Pasar Malam Sekaten di Yogya

23 September 2023

Penyebab Tahun Ini Masih Tak Ada Pasar Malam Sekaten di Yogya

Keraton Yogyakarta awal mulanya menyelenggarakan prosesi Hajad Dalem Sekaten untuk menyiarkan agama Islam melalui pendekatan budaya.

Baca Selengkapnya

Semarak Bulan Juli, Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris Hadirkan Pasar Malam Kotabaru

5 Juli 2023

Semarak Bulan Juli, Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris Hadirkan Pasar Malam Kotabaru

Pasar Malam Kotabaru merupakan event reguler yang menyajikan aneka hidangan mancanegara hingga jajanan lokal dengan lebih dari 25 menu

Baca Selengkapnya

Buka Perayaan Pekan Raya Jakarta, Heru Budi: Berawal dari Bang Ali Sadikin

15 Juni 2023

Buka Perayaan Pekan Raya Jakarta, Heru Budi: Berawal dari Bang Ali Sadikin

Semenjak itu, hari ulang tahun Kota Jakarta selalu diperingati dengan menggelar acara Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pengedar Uang Palsu di Tangerang, Sasar Pedagang Kecil

22 Mei 2023

Polisi Tangkap Pengedar Uang Palsu di Tangerang, Sasar Pedagang Kecil

Pengedar uang palsu itu ditangkap di pasar malam karena mencoba membayar permainan lempar gelang dengan uang pecahan 100 ribu rupiah palsu.

Baca Selengkapnya

Pasar Malam ala Sekaten Yogyakarta Digelar, Daya Tariknya Bukan Hanya Wahana dan Kuliner

18 September 2022

Pasar Malam ala Sekaten Yogyakarta Digelar, Daya Tariknya Bukan Hanya Wahana dan Kuliner

Di hari pertama perhelatan pasar malam itu, Jumat, 16 September 2022, pengunjung berbagai daerah berbondong-bondong berdatangan.

Baca Selengkapnya

Festival Tong Tong di Den Gaag Belanda Obati Kerinduan Perantau kepada Tanah Air

6 September 2022

Festival Tong Tong di Den Gaag Belanda Obati Kerinduan Perantau kepada Tanah Air

Festival Tong Tong tengah berlangsung 1-11 September 2022 di Den Haag Belanda. pasar malam yang dilakukan sejak 1959 ini mengobati keinduan perantau.

Baca Selengkapnya

Bukan di Alun-Alun Utara Keraton, Sekaten Buatan Warga Tetap Dibanjiri Pelaku Usaha

4 September 2022

Bukan di Alun-Alun Utara Keraton, Sekaten Buatan Warga Tetap Dibanjiri Pelaku Usaha

Event ini, kata Widihasto, diharapkan dapat menjawab kerinduan masyarakat terhadap gelaran Pasar Malam Perayaan Sekaten.

Baca Selengkapnya

Sekaten Tahun Ini Ada Lagi, Tapi Bukan di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta

31 Agustus 2022

Sekaten Tahun Ini Ada Lagi, Tapi Bukan di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta

Meski berlokasi berbeda, Widihasto mengatakan Pasar Rakyat Jogja Gumregah ini mengusung spirit seperti halnya sekaten.

Baca Selengkapnya