Di Pantai Ngobaran, Aktivis HAM dan Para Waria Bersuka Ria

Senin, 28 Oktober 2019 17:00 WIB

Pemandangan Pantai Ngobaran di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pantai Ngobaran Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta riuh dengan kedatangan 63 waria. Rombongan wadam bertolak dari Kota Gede Yogyakarta naik bus pariwisata, pada Ahad siang, 27 Oktober 2019.

Mereka tampil santai dan berdandan. Sepanjang perjalanan, mereka ngrumpi, saling bercanda, dan cekikian. Di luar bus, terik matahari menyengat. Pepohonan jati di kanan kiri sepanjang jalan menuju pantai meranggas.

Perjalanan ini bukan sekadar perjalanan piknik biasa. Para waria itu bersama Pemimpin Pesantren Waria Al-Fatah Kotagede, Yogyakarta, Shinta Ratri. Ia memandu langsung para waria. Sebagian waria yang Shinta bimbing merupakan pengamen, buruh kuli panggul di pasar, buruh bangunan, pekerja salon, dan pramusaji kafe. Ada juga waria yang pernah menjadi buruh pencari bunga kamboja.

Pantai Ngobaran berada di Desa Kanigoro Kecamatan Saptosari. Untuk mencapai pantai ini perlu waktu 90 menit atau berjarak tempuh 60 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Pantai ini berada di daerah karst, kaya batu karang, dan berpasir putih.

Rombongan waria Pondok Pesantren Waria Al- Fatah Kota Gede Yogyakarta piknik di Pantai Ngobaran, Gunung Kidul, Yogyakarta, untuk merayakan ulang tahun pemimpin pondok pesantren, Shinta Ratri, pada Minggu siang, 27 Oktober 2019. TEMPO | Shinta Maharani

Advertising
Advertising

Di sekitar pantai ini terdapat banyak pura, mirip pantai-pantai di Bali. Ada juga musala dan bangunan yang mirip tempat peribadatan umat Budha. “Masyarakatnya sangat menghargai keberagaman dan sangat menerima waria,” kata Shinta.

Piknik siang itu memang istimewa bagi seluruh anggota rombongan. Hari itu hari yang istimewa untuk Shinta. Para waria semringah. Mereka mengenakan baju pantai dan topi pantai yang lebar. Sebagian membawa baju ganti untuk basah-basahan di pantai. Mereka berkumpul untuk merayakan hari ulang tahun Shinta yang ke-57 di Pantai Ngobaran.

Saat seremoni dihelat, Shinta berdoa sebelum meniup lilin dan memotong kue ulang tahunnya. Tokoh-tokoh waria, di antaranya Vinolia Wakijo, Ruli, dan Ayu Dewi secara khusus mengucapkan selamat dan berdoa untuk Shinta. “Sehat dan terus menjadi pejuang hak asasi manusia,” kata Ruli.

Shinta baru saja menerima penghargaan sebagai pembela Hak Asasi Manusia (HAM) dari Front Line Defenders, organisasi internasional untuk perlindungan pembela HAM yang berbasis di Irlandia. Dia satu-satunya yang terpilih untuk mendapatkan penghargaan tersebut dari kawasan Asia Pasifik.

Dia bersanding dengan empat orang penerima penghargaan dari Republik Dominika, Tunisia, Rusia dan Malawi. Anggota dewan atau board member Front Line Defenders, Penghargaan ini khusus diberikan untuk pembela HAM berisiko tinggi mengalami kekerasan. Dia menerima penghargaan tersebut di Irlandia.

Beberapa pekan sepulang dari Irlandia, Shinta mengundang waria dan teman-temannya untuk piknik di Pantai Ngobaran, sekaligus merayakan ulang tahun. Tidak hanya waria yang datang, tapi koleganya. Mereka yang ikut bergembira di antaranya dosen Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Lita Widya Hastuti; peneliti Indonesian Consortium for Religious Studies Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Masthuriyah Sa’adan; dan Mila, anak dari pemimpin pondok pesantren Nurul Ummahat Kiai Muhaimin.

Rombongan waria Pondok Pesantren Waria Al- Fatah Kota Gede Yogyakarta piknik di Pantai Ngobaran, Gunung Kidul, Yogyakarta, untuk merayakan ulang tahun pemimpin pondok pesantren, Shinta Ratri, pada Minggu siang, 27 Oktober 2019. TEMPO | Shinta Maharani

Keluarga dan beberapa orang tetangga Shinta juga ikut bertamasya di pantai Ngobaran. Di pendopo, mereka makan dengan lahap. Mereka rujakan, minum es kelapa muda, menyantap ikan bakar segar yang diambil dari Pantai Ngrenehan, yang lokasinya tak jauh dari Pantai Ngobaran. Sayurnya tumis kangkung berteman sambel bawang super pedas dan kerupuk. Semangka menjadi pencuci mulut.

Setelah itu, sebagian berenang di pantai, menikmati keindahan karang, berteduh di bawah pepohonan, menikmati pemandangan pantai, dan berswafoto. Ada yang berswafoto di perahu yang diletakkan di atas karang, pondok mini di atas karang. Ada juga yang berdoa di sekitar karang-karang tempat para peziarah.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

5 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

7 jam lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

17 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

17 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

1 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

2 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

2 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya