Qantas Uji Coba Kru Terbang New York-Sydney Tanpa Henti

Rabu, 23 Oktober 2019 22:16 WIB

Penerbangan komersial tanpa jeda pertama dari New York menuju Sydney, akhirnya mendarat di Sydney, setelah menempuh perjalanan selama 19 jam 16 menit. Foto: Qantas

TEMPO.CO, Jakarta - Qantas menguji coba rute terjauhnya, dari New York ke Sydney nonstop. Penerbangan ini meneliti kondisi awak dan penumpang, sehingga didapatkan data yang memadai untuk program penerbangan jarak jauh.

Penerbangan komersial tanpa jeda pertama dari New York menuju Sydney, akhirnya mendarat di Sydney, setelah menempuh perjalanan selama 19 jam 16 menit. Pesawat Wantas mendarat di Sydney pada 20 Oktober. Penumpang dan awak kabin yang terlibat mencapai 49 orang. Mereka mengikuti sejumlah eksperimen untuk menilai tingkat kesehatan dan kesejahteraan mereka selama perjalanan.

Data dari eksperimen ini nantinya digunakan untuk menentukan rotasi kerja awak kabin dan meningkatkan pelayanan pada penerbangan jarak jauh Qantas di masa depan - termasuk Project Sunrise.

Uji coba meliputi pemantauan gelombang otak, kadar melatonin dan kewaspadaan pilot, hingga kelas-kelas olahraga bagi para penumpang. Selain menguji kru, Qantas juga menguji kondisi penumpang dalam penerbangan jarak jauh.

Untuk penumpang, pengujian meliputi penerangan kabin dan penyajian makanan disesuaikan untuk mengurangi jet lag. Menu-menu makanan dihidangkan sesuai masukan dari para pakar dan peneliti medis, yang telah bermitra dengan Qantas.

Advertising
Advertising

Saat mendarat di Sydney, Qantas Group CEO Alan Joyce berkata, ”Ini adalah salah satu penerbangan pertama bersejarah dalam dunia aviasi. Saya berharap, penerbangan ini dapat menjadi ‘cuplikan’ dari layanan reguler di masa mendatang yang dapat mempercepat perjalanan setiap orang dari satu sisi dunia ke sisi yang lain,” ujar Joyce.

Menurut Joyce, Qantas memahami penerbangan jarak jauh memberikan tantangan tersendiri, "Namun perkembangan teknologi memungkinkan kita untuk terbang lebih jauh. Riset yang kami lakukan diharapkan dapat menjadi landasan berbagai strategi untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan kru dan penumpang seiring berjalannya waktu," imbuhnya.

Jpyce memaparkan penerbangan malam biasanya diawali dengan makan malam dan pengurangan cahaya. Untuk penerbangan kali ini, Qantas mengawalinya dengan makan siang dan membiarkan lampu tetap menyala selama enam jam pertama. Hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan waktu di tempat tujuan. Dengan demikian, Qantas telah langsung mengurangi efek jetlag.

Kapten Qantas Sean Golding, yang memimpin empat pilot yang mengoperasikan penerbangan langsung ini mengatakan, penerbangan berjalan sangat lancar. Seiring berlalunya malam, angin sakal sempat menguat dan melambatkan perjalanan.

"Namun, ini sudah menjadi bagian dari skenario yang kami antisipasi. Kendati lamanya jangka waktu kami mengudara, kami tetap mampu mengoptimalkan jalur perjalanan untuk beradaptasi dengan cara yang terbaik terhadap segala kondisi," ujarnya.

Uji coba meliputi pemantauan gelombang otak, kadar melatonin dan kewaspadaan pilot, hingga kelas-kelas olahraga bagi para penumpang. Selain menguji kru, Qantas juga menguji kondisi penumpang dalam penerbangan jarak jauh. Foto: Qantas

Saat melintasi berbagai wilayah udara, banyak pengendali lalu lintas udara yang menaruh perhatian pada penerbangan unik ini. "Kami juga mendapat ucapan selamat lepas landas dan selamat datang istimewa dari menara kontrol New York dan Sydney. Ini tidak kita dapatkan setiap hari," imbuh Golding.

“Secara umum, kami sangat puas dengan hasil penerbangan ini. Kami juga gembira bisa mendapatkan berbagai data yang kami butuhkan untuk menjadikan penerbangan ini sebagai sebuah layanan reguler,” kata Kapten Golding.

Dua penerbangan percobaan lain telah dijadwalkan sebagai bagian dari evaluasi Project Sunrise, yakni penerbangan London ke Sydney di bulan November dan satu lagi penerbangan New York ke Sydney di bulan Desember. Emisi dari seluruh penerbangan uji coba ini akan sepenuhnya di-offset.

Sementara itu, keputusan terkait Project Sunrise diharapkan dapat dicapai pada akhir tahun depan.

Berita terkait

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

6 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

19 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

3 hari lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

4 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

5 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

7 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya