Pengusaha Hotel Enyahkan Plastik untuk Jaga Perubahan Iklim

Reporter

Tempo.co

Kamis, 26 September 2019 10:56 WIB

Koh Samui merupakan pulau terbesar kedua di Thailand setelah Phuket. Landmark Koh Samui adalah patung Buddha duduk. Arie Budi P/backpackertambun.blogspot.com

TEMPO.CO, Phuket- Para pengusaha hotel di Asia Pasifik bersepakat untuk menjaga perubahan iklim dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. Kesepakatan ini diambil saat mereka mengikuti Phuket Hotels for Islands Sustain Tourism Forum 2019 di Phuket, Thailand, 23 September 2019. Ada seribu delegasi dari para pelaku usaha wisata dari seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang berkumpul dan bersepakat menjaga lingkungan.

“Perubahan iklim, sampah plastik, kerusakan lingkungan itu adalah hal-hal yang berefek pada kita,” kata Anthony Lark, Presiden Asosiasi Hotel-hotel Phuket. “Hanya ada satu cara untuk menangkal masalah ini melalui pendekatan bersama, bekerja bersama untuk membuat perubahan,” kata dia.

Menurut Anthony, mereka siap untuk tidak menggunakan bahan plastik dalam berbagai aktivitas bisnis mereka. “Ada rencana untuk memberikan edukasi bagaimana mendaur ulang plastik menjadi bioplastik yang ramah lingkungan,” ucapnya.

Ia menambahkan, konferensi ini tak hanya diikuti oleh para pelaku industri hotel di Asia Tenggara tapi juga para pelaku usaha lain dan pemerintah. “Karena menjaga perubahan iklim itu membutuhkan kerja bersama dari semua pihak.”

Kepala Kantor Operasional Hotel Six Senses, Guy Heywood menjelaskan, wisata dunia bertumbuh cepat dan meletakkan tekanan yang cepat ini pada sumber daya, komunitas dan lingkungan itu. “Di Six Senses, kami mendorong agenda penyelamatan lingkungan sudah bertahun-tahun,” katanya. Ia merasa senang melihat industry hotel saat ini mulai proaktif terhadap isu-isu kritis seperti ini.

Advertising
Advertising

Heywood menjelaskan, beberapa yang dilakukan di hotelnya untuk menjaga perubahan iklim dengan menggunakan gelas botol untuk menyediakan air minum di tiap kamar, penggunaan tisu yang ramah lingkungan, hingga mengganti peralatan plastik atau kertas dengan bahan yang tidak mengganggu ekosistem.

Aktivis lingkungan, Jesper Palmqvist mengajak serta putrinya yang berusia 12 tahun, Maylea Palmqvist untuk mengkampanyekan penyelamatan bumi untuk generasi mendatang. Ia mengenakan kaos bertuliskan present (sekarang) dan Maylea mengenakan kaos bertuliskan future (masa depan). “Sudah seharusnya para pelaku industri wisata membuat pariwisata yang eco-friendly tapi bisa juga mencetak uang dari sini,” katanya.

Jesper mengapresiasi para pelaku wisata lokal di Bali, Pulau Bintan, dan Jawa Tengah yang melakukan bisnis pariwisata yang ramah lingkungan. “Bali menggunakan air yang didaur ulang sebagai salah satu cara untuk menjaga lingkungan.”

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

10 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

10 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

13 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

14 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

14 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

19 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya