Ini Beda Wisman dan Wisnus Saat Berlayar di Laut Labuan Bajo

Senin, 23 September 2019 20:03 WIB

Kapal-kapal yang digunakan untuk live on board berlabuh di kawasan Pulau Badar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) berbeda karakter saat memesan paket live on board alias LOB di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Pemilik kapal sekaligus Director of Marketing Sea Safari Cruise, Eva Tanudjaja, mengatakan perbedaan karakter tersebut terletak pada tiga hal pokok.

“Di antaranya jangka waktu memesan paket wisata, tujuan berwisata, dan lama waktu yang dihabiskan untuk sailing atau berlayar,” ujar Eva saat ditemui di Pelabuhan Labuan Bajo, Jumat, 20 September 2019.
Dari sisi jangka waktu, wisman umumnya akan memesan paket tur jauh-jauh hari. Wisman bakal menghubungi operator kapal bahkan 1-2 tahun sebelum ia tiba di Indonesia. Sedangkan wisatawan domestik acap melakukan pemesanan secara mendadak.
Biasanya, wisatawan domestik memesan paket LOB sepekan sebelum ia tiba di Labuan Bajo. Paling lama, ujar dia, sebulan sebelum ia melakoni sailing. Karakter wisatawan domestik yang serba mendadak ini dipengaruhi oleh harga tiket pesawat.
Kapal-kapal layar atau pinisi disulap jadi kapal pesiar, sedang berlabuh di Pelabuhan Labuan Bajo. TEMPO/Francisca Christy Rosana
“Kalau dia (wisatawan domestik) lihat ada tiket murah, langsung dipesan. Sedangkan wisman perjalanannya lebih terencana,” ucapnya.
Selanjutnya, dari sisi tujuan berwisata, wisman umumnya mengikuti paket LOB untuk diving atau penyelaman. Dari 60 persen dari tamu Sea Safari Cruise yang merupakan wisman, hampir seluruhnya memilih untuk diving.
Sedangkan wisatawan domestik memilih paket sailing untuk kepentingan leisure. Ia menyebut, dari 40 persen tamunya yang tergolong wisatawan lokal, hanya 10 persen yang memilih untuk melakukan aktivitas penyelaman, “Untuk wisatawan domestik rata-rata yang penting ia nyaman dan dapat foto bagus,” ujarnya.
Kemudian dari sisi lama waktu berwisata, wisman umumnya menghabiskan waktu 10-12 hari untuk sailing. Mereka ingin memperoleh kepuasan mengeksplorasi alam bawah laut karena sudah jauh-jauh datang ke Indonesia.
Sedangkan wisatawan domestik umumnya memilih untuk menghabiskan waktu 3-4 hari sailing. Sebab, umumnya wisatawan domestik terbentur biaya yang tinggi untuk sailing.
Dek kapal pesiar untuk sunbathing wisatawan saat berlayar di perairan Labuan Bajo. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Sea Safari Cruise menjual paket sailing seharga Rp 3,5 juta per malam untuk wisatawan lokal. Sedangkan harga untuk wisman dipatok lebih mahal, yakni mencapai US$ 330 atau sekitar Rp 4,6 juta dengan hitungan kurs Rp14.000.
Saat ini, Eva mencatat mayoritas turis asing berasal dari Eropa, Amerika, Australia, Jepang, Cina, Korea, dan India. Sejak Januari hingga sekarang, sebanyak 1.000 wisatawan telah menggunakan jasa LOB-nya.

Berita terkait

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

11 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

7 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

8 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

8 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

11 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

12 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya