Wisata Telusur Sungai Pepe di Boyolali dengan Suasana Baru
Reporter
Larissa Huda
Editor
Rini Kustiani
Minggu, 22 September 2019 06:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sungai Pepe dulu menjadi sasaran penggali pasir dan batu sebagai mata pencaharian sebagian besar masyarakat Desa Tawangsari, Boyolali, Jawa Tengah. Kondisi diperburuk dengan rendahnya kepedulian terhadap lingkungan, sehingga sungai yang meliuk dari Gunung Merbabu hingga Sungai Bengawan Solo itu penuh sampah plastik.
Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam komunitas peduli sungai akhirnya menghentikan kegiatan penggalian pasir dan batu di sungai demi kelestarian lingkungan. Namun, Sunaidi, sebagai wakil ketua komunitas, menuturkan perangkat desa masih mempertimbangkan dampak kehilangan pendapatan bagi masyarakat apabila kegiatan galian di sungai disetop.
"Kami berpikir, bagaimana masyarakat tetap bisa menjaga kelestarian sungai tanpa harus menghilangkan penghasilan mereka," ucap Sunaidi, 52 tahun, Jumat, 20 September 2019. Tak sebatas kegiatan sosial, komunitas peduli sungai mencoba menginisiasi pengembangan wisata susur sungai 'River Tubing' dengan konsep mirip arung jeram. Bedanya, wisata susur sungai ini menggunakan ban bekas, bukan perahu karet.
Pada 2017, masyarakat desa meresmikan wisata tersebut dengan menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). "Waktu itu kami mendapat bantuan sebanyak 20 ban dilengkapi dengan alat keselamatan, seperti pelampung, helm, serta pengaman tangan dan kaki," ujar Sunaidi.
Sejak itu, masyarakat yang semula bekerja sebagai penggali pasir dan batu serta petani, kini bisa menikmati penghasilan tambahan dengan ikut mengelola wisata Sungai Pepe. Setidaknya ada 21 pemandu yang ikut terlibat dalam pengelolaan.
Dengan biaya masuk sebesar Rp 40 - 55 ribu, setidaknya ada 90 - 120 orang yang memadati River Tubing sepanjang 1,5 kilometer di setiap hari libur. Adapun harga masuk disesuaikan dengan fasilitas yang ingin didapatkan, termasuk dokumentasi foto atau video. "Wisata susur sungai butuh waktu sekitar 1 sampai 1,5 jam," tutur Sunaidi.
Wisata susur sungai juga mendapatkan bantuan dari Terminal Bahan Bakar Minyak PT Pertamina (persero) Boyolali lewat program corporate social responsibility (CSR) sejak 2018. Bantuan itu berupa tambahan perangkat alat keselamatan dan perbaikan untuk kamar bilas. "Kami berharap juga mendapatkan bantuan transportasi berupa sepur kelinci atau odong-odong untuk mengantar wisatawan," tutur Sunaidi.