Cara Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka Buang Kotoran Gajah

Rabu, 18 September 2019 21:17 WIB

Taman Gajah Wong yang rutin menggunakan pupuk kotoran gajah Gembira Loka. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Objek wisata Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta saat ini memiliki delapan ekor gajah. Dalam sehari, gajah-gajah itu mengeluarkan kotoran sampai lebih dari 300 kilogram.

Lantas ke mana kotoran gajah-gajah itu dibuang? Manajer Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta, Yosi Hermawan mengatakan kotoran gajah tersebut tidak dibuang sembarangan. "Bahkan bisa dibilang tidak dibuang karena kami manfaatkan lagi menjadi barang yang berguna," kata Yosi saat ditemui di Yogyakarta, Rabu 18 September 2019.

Selama satu tahun terakhir, Lembaga Konservasi Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta mengolah kotoran atau feses gajah menjadi pupuk organik berstandar pemerintah. Pupuk organik hasil olahan kotoran gajah Kebun Binatang Gembira Loka itu diberi nama Lethong Liman, yang artinya kotoran gajah.

Pupuk kotoran gajah ini tidak diperjualbelikan. Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka memanfaatkannya untuk memupuk taman di ruang terbuka hijau publik sekitaran Kota Yogyakarta. Yosi menuturkan, hasil uji di laboratorium Gembira Loka menunjukkan pupuk dari kotoran gajah ini memiliki dua kelebihan.

Pupuk kotoran gajah Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, didistribusikan ke ruang terbuka hijau. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Advertising
Advertising

Kelebihan pertama adalah pupuk dari kotoran gajah ini tidak berbau. Kedua, tanaman dipupuk dengan lethong liman lebih subur ketimbang tanaman yang menggunakan pupuk lain. "Dari proses uji coba pada tanaman sayur dan buah, hasilnya pupuk kotoran gajah membuat hasil sayur lebih subur dan lebih banyak berbuah," ujar Yosi.

Kepala Bagian Edukasi Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta, Muhammad Fazir Safrudin menuturkan, dari feses gajah Sumatera koleksi Kabun Binatang Gembira Loka ini bisa menghasilkan 1.500 karung pupuk setiap bulan. Pupuk kotoran gajah ini sengaja tak diperjualbelikan karena gajah merupakan satwa dilindungi. "Dengan begitu, segala sesuatu yang ada pada gajah, termasuk kotorannya, tidak boleh dijualbelikan," ujarnya.

Feses gajah memiliki serat berbeda sehingga perlu perlakuan khusus untuk mengolahnya menjadi pupuk. Feses gajah memiliki karakter lebih sulit terurai dan butuh waktu sekitar tiga minggu sampai satu bulan sebelum diolah jadi pupuk. Campuran untuk membuat pupuk organik kotoran gajah ini, antara lain batang pisang, sekam padi, abu, dan kapur pertanian.

Gajah Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta diajak jalan-jalan ke luar kebun binatang. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Suyana mengatakan pupuk kotoran gajah itu bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah di 45 ruang terbuka hijau di setiap kelurahan di Yogyakarta. Terlebih pupuk organik kotoran gajah itu mampu memperbaiki struktur tanah yang rusak.

"Karakter tanah di Yogyakarta ini berpasir, maka lebih bagus menggunakan pupuk organik," ujarnya. Salah satu taman ruang terbuka hijau di Yogyakarta yang menggunakan pupuk kotoran gajah dari Kebun Binatang Gembira Loka adalah RTH Gajahwong Educational Park di Kampung Gambiran Yogyakarta.

Berita terkait

Taman Pintar dan Gembira Loka Masih Jadi Destinasi Favorit Libur Lebaran di Yogyakarta

19 hari lalu

Taman Pintar dan Gembira Loka Masih Jadi Destinasi Favorit Libur Lebaran di Yogyakarta

Taman Pintar Yogyakarta menghadirkan wahana baru, sementara Gembira Loka kedatangan satwa baru pada libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

39 hari lalu

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

47 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya

Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

48 hari lalu

Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Januari lalu

Baca Selengkapnya

Tiket Gratis Masuk Ancol dan Gembira Loka, Terakhir Daftar Hari Ini

15 Februari 2024

Tiket Gratis Masuk Ancol dan Gembira Loka, Terakhir Daftar Hari Ini

Warga Jakarta bisa masuk Ancol tanpa membeli tiket, warga Yogyakarta dengan nama seperti capres dan cawapres bisa masuk Gembira Loka gratis.

Baca Selengkapnya

Harimau dan Gajah Terlihat Lintasi Jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Akan Lakukan Langkah Ini

13 Februari 2024

Harimau dan Gajah Terlihat Lintasi Jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Akan Lakukan Langkah Ini

Setelah ada laporan harimau dan gajah melintasi jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan mempertimbangkan untuk memasang kandang penjebak.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Masyarakat Adat dan Pilpres 2024, Unair dan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

4 Februari 2024

Top 3 Tekno: Masyarakat Adat dan Pilpres 2024, Unair dan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

Selain nasib masyarakat adat dan penerimaan mahasiswa baru Unair , ada pula studi pengaruh perubahan iklim terhadap konflik gajah dan manusia.

Baca Selengkapnya

Studi: Perubahan Iklim Picu Peningkatan Konflik Gajah dan Manusia

3 Februari 2024

Studi: Perubahan Iklim Picu Peningkatan Konflik Gajah dan Manusia

Studi terbaru menyebut adanya dampak perubahan iklim terhadap meningkatnya konflik gajah dan manusia.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warganet Dukung Petisi Pengusutan Kematian Gajah Rahman

31 Januari 2024

Ribuan Warganet Dukung Petisi Pengusutan Kematian Gajah Rahman

Kelompok warganet menggalang dukungan untuk mendesak penyelidikan tuntas kematian Rahman, gajah patroli taman nasional yang mati diracun di Riau.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Selidiki Kematian Gajah Tesso Nilo yang Diduga Diracun

29 Januari 2024

Polisi Masih Selidiki Kematian Gajah Tesso Nilo yang Diduga Diracun

Polda Riau dan Polres Pelalawan masih menyelidiki kasus kematian gajah binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo.

Baca Selengkapnya