Istimewanya Batik Ecoprint di Kampung Brontokusuman Yogyakarta

Minggu, 15 September 2019 08:00 WIB

Batik Brontokusuman menggunakan teknik cap yang menggunakan tetumbuhan. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Yogyakarta merupakan salah satu sentra batik tulis dan cap, yang mendunia. Wisatawan bisa berbelanja batik di beberapa tempat. Namun, biasanya wisatawan berburu batik di Pasar Beringharjo yang ada di Jalan Malioboro atau ke pusat batik tulis di kawasan Imogiri, Kabupaten Bantul.

Yogyakarta juga banyak memiliki kampung batik, seperti batik lukis di Taman Sari atau Kampung Tahunan, untuk mendapatkan batik jumputan. Dari semua kampung batik, mungkin kampung batik di Karangkajen, Brontokusuman, Kota Yogyakarta, boleh dikata yang paling unik teknik pembuatannya.

Batik Brontokusuman yang dikerjakan kelompok ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMas) Brontokusuman itu, dua tahun terakhir sukses menembus pasar ekspor seperti Malaysia, Singapura bahkan Amerika hingga Australia.

Lantas apa istimewanya batik Brontokusuman itu? Batik yang diproduksi kampung Brontokusuman itu, berjenis ecoprint yang mengusung merek
Eco J atau kepanjangan Ecoprint Jogja.

Teknik membatik pada batik ecoprint, memanfaatkan berbagai dedaunan, bunga, dan ranting-ranting pohon yang disebarkan begitu saja secara acak atau ditata di atas kain. Bahan-bahan itu digunakan untuk menggantikan cap atau cetakan layaknya batik tulis umumnya.

Advertising
Advertising

Kemudian kain digulung dan direbus beberapa waktu hingga saat dibuka kembali sudah terbentuk gambar daun, bunga atau ranting. Hebatnya lagi, seluruh pengerjaan dilakukan oleh para ibu.

"Kelompok usaha batik ini, beranggotakan 18 orang, semua ibu-ibu rumah tangga di kampung Karangkajen ini," ujar Indra Suryanto, Fasilitator Desa Berdaya Brontokusuman ditemui Jumat 13 September 2019 lalu.

Menurutnya, kelompok perajin Brontokusuman merupakan satu-satunya kelompok yang menggunakan teknik ecoprint, yang menonjolkan karakteristik dan pemberdayaan berbasis potensi lokal. Omset bulanannya sudah puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Batik ecoprint menggunakan daun sebagai pengganti cap besi. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Selain memproduksi kain ecoprint dan aneka handicraft berbahan kain lainnya, kelompok perajin ini juga memanfaatkan potensi kampungnya untuk menjadi destinasi wisata di Kampung Brontokusuman. Wisatawan bisa melihat proses produksi secara langsung, sembari berbelanja produk unik ecoprint yang harganya berkisar puluhan hingga ratusan ribu rupiah per item itu.

"Tak hanya sebagai lokasi produksi, kami juga membuka workshop bagi wisatawan yang ingin belajar tentang proses pembuatan kain motif ecoprint," ujarnya.

Saat ini, perajin batik Brontokusuman berupaya menambah kapasitas produksinya. Agar bisa mengembangkan lebih banyak produk berbahan kain ecoprint, baik untuk fesyen maupun dekorasi rumah seperti sarung bantal, guling, gorden dan lainnya.

Anggota kelompok BUMMas Brontokusuman, Cindra Reni menuturkan hadirnya program pemberdayaan ibu rumah tangga, sudah hadir sejak 2017 lalu, "Semula hanya ibu rumah tangga biasa, tak banyak aktivitas di rumah, sekarang ada kegiatan positif dan menghasilkan," ujarnya.

Untuk menuju kampung Brontokusuman ini, wisatawan bisa berangkat dari Jalan Malioboro lalu ke selatan hingga bertemu simpang Pojok Beteng Wetan atau timur.

Batik ecoprint bisa diterapkan pada sprei, tas, sarung bantal dan lain-lain. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Kemudian dari simpang itu ke timur melalui Jalan Kolonel Sugiono dan menuju jalan Sisingamaraja. Di kawasan itulah kampung Brontokusuman berada.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

16 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

4 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

6 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya