Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Supaya Oleh-oleh Batik Yogyakarta Kamu Beda dari Batik di Pasaran

image-gnews
Batik tulis kerajinan dari Suraswati Batik Yogya diminati pelanggan karena motifnya yang lebih berwarna dan eksklusif. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Batik tulis kerajinan dari Suraswati Batik Yogya diminati pelanggan karena motifnya yang lebih berwarna dan eksklusif. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Batik adalah salah satu jenis oleh-oleh yang banyak diminati wisatawan saat melancong ke Yogyakarta. Batik bisa dijahit menjadi pakaian, tahan lama, dan memberikan kesan mendalam bagi orang yang menerima.

Baca: Bateeq Gabungkan Lurik dan Batik pada Busana Pria, Begini Jadinya

Namun jika oleh-oleh batik yang diberikan memiliki corak dan warna yang sama, mungkin menjadi kurang istimewa bagi yang menerima. Lantas bagaimana supaya oleh-oleh batik lebih otentik dan tak sama dengan batik yang ada di pasaran?

Seorang perajin batik di Yogyakarta, Yuniati Eka Suraswati menyarankan pengunjung untuk memilih batik yang dibuat berdasarkan pesanan. “Saya mengembangkan motif batik tulis yang lebih menyesuaikan perkembangan zaman. Made by order, sehingga produknya lebih diminati pasar,” ujar Yuniati yang juga pendiri Suraswati Batik, Sabtu 13 April 2019.

Menurut Yuniati, saat ini konsumen lebih suka motif batik bernuansa modern, berwarna cerah, namun tak meninggalkan ciri motif legendaris yang sudah ada. Jika batik-batik halus selama ini cenderung menggunakan warna gelap dan motif tertentu, perempuan yang tinggal di Sewon Bantul, itu memilih mengembangkan gaya kontemporer juga kadang abstrak dengan warna lebih beragam.

Batik tulis kerajinan dari Suraswati Batik Yogya diminati pelanggan karena motifnya yang lebih berwarna dan eksklusif. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Pada beberapa produknya, Yuniati juga mengkombinasikan motif baku seperti parang dan kawung tetap masuk menjadi bagian dari desain abstraknya. Dengan begitu, motif batik yang dibuat menjadi sangat unik.

“Semua produk yang saya buat hanya satu. Jadi tak akan pernah ditemukan kembarannya karena semua dibuat berdasarkan pesanan," ujar Yuniati yang sudah empat tahun menjalankan usahanya itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dinas Perikanan Pemerintah Kabupaten Bayuwangi, Jawa Timur misalnya, telah memesan batik tulis kepada Yuniati dengan motif ikan warna-warni. Ada pula yang memesan motif kontemporer kombinasi atau abstrak bercampur tradisional seperti parang.

Kerajinan berbahan batik dari Suraswati Batik Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Bagi wisatawan yang ingin memesan batik ini sebagai oleh-oleh, sebaiknya memberitahu dulu karena pengerjaannya bisa memakan waktu paling lama tiga bulan. Musababnya, Yuniati mengerjakan semuanya seorang diri.

Baca juga: Intip Motif Batik Sudagaran yang Subur di Luar Keraton Surakarta

Adapun harga batik tulis buatan Yuniati sekitar Rp 900 ribu sampai Rp 1 juta per meter. “Paling mahal motif nyamping karena gambarnya penuh, cantingannya kecil-kecil, dan banyak isiannya. Pewarnaan juga tidak haya sekali dua kali,” ujarnya.

Selain membuat kain batik eksklusif, baju batik, jumputan, shibori, dan sampur (selendang tari), Yuniati juga membuat sepatu rajut yang sudah dikirim ke pelanggannya di Sumatera hingga Kalimantan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

18 menit lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

38 menit lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

3 jam lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

12 jam lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

23 jam lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

1 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

1 hari lalu

Sejumlah petugas mengevakuasi seorang wisatawan yang meninggal dunia setelah hilang tenggelam terbawa arus ombak di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (22/4/2024). (ANTARA/HO-Tagana Pangandaran)
Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

1 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.