UNESCO: Gunung Sewu Masih Sandang Status Geopark Dunia

Senin, 9 September 2019 18:07 WIB

Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, DIY. (Tempo/Pribadi Wicaksono)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan Gunung Sewu yang membentang dari wilayah Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, Pacitan Jawa Timur, dan Wonogiri Jawa Tengah berhasil mempertahankan statusnya sebagai geopark dunia. Wilayah tersebut tercatat sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG).

Predikat itu diperoleh melalui hasil simposium Asian Pacific Global Network (APGN) di Rinjani Lombok 2-6 September 2019 lalu, "Dari sidang dewan Unesco itu menyatakan jika Geopark Gunung Sewu masih layak menjadi anggota UGG," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono dihubungi Tempo Senin 9 September 2019.

Penilaian Unesco mendasarkan proses revalidasi yang dilakukan tim Unesco Global Geopark mulai 22 -25 Juli 2019 lalu. Dalam proses itu, diawali dengan penilaian kawasan Gunung Sewu di Kabupaten Pacitan, lalu Kabupaten Wonogiri, dan terakhir di Kabupaten Gunungkidul.

Penilaian ulang UNESCO atas Geopark Gunung Sewu itu meliputi sejumlah aspek. Mulai dari keterlibatan program untuk masyarakat serta langkah pelestarian. Poin penting lainnya adalah manfaat situs tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sejak berstatus geopark dunia, pembangunan sejumlah infrastruktur pendukung geosite Gunung Sewu digencarkan pemerintah, khususnya Kabupaten Gunungkidul. Akses jalan menuju geosite dan sarana yang mendukung wisata dibangun, seperti di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, Gua Pindul, dan Air Terjun Sri Getuk.

Advertising
Advertising

Hary menuturkan dengan dipertahankannya status Gunung Sewu sebagai geopark dunia oleh UNESCO, semakin memantabkan langkah pemerintah daerah melakukan konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat di wilayah tersebut. Khususnya dalam ranahnya sebagai satu destinasi wisata unggulan.

Hary menuturkan, penetapan Gunung Sewu sebagai geopark dunia oleh anggota UGG itu, akan diberikan saat forum UGG di Jeju, Korea Selatan pada 2020 nanti.

Bupati Gunungkidul Badingah menuturkan keberadaan status Geopark Gunung Sewu memberikan multiplier effect yang sangat tinggi terhadap perkembangan pariwisata di Bumi Handayani itu.

Sebab di kawasan Gunung Sewu inilah membentang sejumlah potensi alam, yang dampaknya luar biasa ketika digarap sebagai sektor wisata unggulan. Sebut saja sejumlah geosite terkenal seperti Gunung Purba Nglanggeran, Gua Pindul dan Air Terjun Sri Getuk.

Sementara itu, perwakilan tim penilai dari UNESCO Global Geopark Arthur Agostinho De Abreu, saat revalidasi di Gunungkidul menilai, bahwa pemerintah daerah di tiga kabupaten, memiliki komitmen yang sangat kuat dalam mengembangkan kawasan Geopark Gunung Sewu.

Embung Nglanggeran yang masuk dalam kawasan ekowisata Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, 10 Februari 2017. Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan petani pada saat musim kemarau. TEMPO/Pius Erlangga

“Tak hanya pemerintah Gunungkidul, tapi juga Pacitan dan Wonogiri memiliki komitmen bersama memberdayakan masyarakat dari pengelolaan Gunung Sewu itu,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

2 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

3 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

10 hari lalu

Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

Peserta Geopark Ciletuh Run 2024 bisa menikmati panorama alam yang berada di Geopark Ciletuh.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

11 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

11 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

13 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

14 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

14 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

17 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

18 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya