Lore Lindu, Cagar Budaya Hampir Seluas Ibu Kota Baru

Kamis, 5 September 2019 15:32 WIB

Kalamba atau stone vats di situs Pokekea, Desa Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulteng. TEMPO/Abdi Purnomo

TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah cagar budaya megalitik Lore Lindu di Provinsi Sulawesi Tengah, luasnya hampir seluas wilayah ibu kota baru Indonesia di Provinsi Kalimantan Timur. Pengembangan ibu kota baru mencapai luas 180.000 hektar. Sementara luar Lore Lindu mencapai 150-an ribu hektar.

Wilayah yang sudah jadi objek wisata andalan Sulawesi Tengah itu berintikan empat kawasan megalitik. Tiga kawasan masing-masing berupa lembah (Bada, Behoa, dan Napu) di Kabupaten Poso, ditambah satu kawasan dari gabungan Lembah Palu dan Danau Lindu di Kabupaten Sigi. Gabungan tiga lembah di Poso biasa disebut sebagai Lembah Lore Lindu.
“Empat kawasan itu kami namakan Kawasan Megalitik Lore Lindu atau KMLL dan wilayah yang belum tereksplorasi lebih luas lagi dari kawasan intinya,” kata Ketua Unit Pelindungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo Romi Hidayat kepada Tempo, Kamis, 5 September 2019. Wilayah kerja BPCB Gorontalo mencakup tiga provinsi: Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.
Kini, BPCB Gorontalo sedang menyiapkan naskah pengajuan daftar sementara Warisan Dunia dengan target tahun depan (2020) sudah diserahkan ke UNESCO. Indonesia mempunyai banyak modal ke arah itu sebagaimana terangkum dalam Kajian Delineasi Kawasan Megalitik Lore Lindu, September 2018.
Arkeolog lulusan Universitas Udayana itu menjelaskan, luas seluruh wilayah cagar budaya megalitik Sulawesi Tengah 156.126 hektare dengan KMLL seluas 692 hektare. Secara geografis, empat kawasan itu berada di wilayah morfologi Pegunungan Telawi yang memanjang dari Sulawesi Tengah hingga perbatasan Sulawesi Selatan. Sedangkan luas lahan ibu kota baru Indonesia 180 ribu hektare dengan kawasan induk 40 ribu hektare.
Luas seluruh wilayah megalitik Sulawesi Tengah dibuat BPCB Gorontalo berdasarkan hasil kegiatan delineasi sepanjang Juli-September 2018. Kegiatan delineasi merupakan rekomendasi diskusi terpumpun atau focus group discussion (FGD) 23 September 2017 di Gorontalo, yang kemudian dimantapkan dengan penyusunan Pedoman Delineasi Kawasan Megalitik Lore Lindu pada 30 Oktober 2017 di Gorontalo pula.
Delineasi berarti pemetaan kawasan yang bertujuan untuk menentukan garis batas ruang KMLL, sebagai dasar pembentukan ruang pelestarian yang meliputi ruang pelindung, pengembang, dan pemanfaatan.
Berdasarkan hasil kajian delineasi diketahui, di dalam KMLL seluas 692 hektare terdapat 118 situs atau lokasi yang berisi 2.007 tinggalan arkeologi di KMLL. Tinggalan arkeologi ini antara lain berupa kalamba/tong batu besar berbentuk silinder, arca menhir, menhir (batu tegak), dakon, lumpang, dolmen (meja batu), batu berlubang, tempayan kubur batu, peti kubur, batu berlubang, altar batu, dan jalan batu.
Menurut Romi, berdasarkan kronologi penanggalan yang diperoleh para peneliti, KMLL merupakan kawasan megalitik tertua di Indonesia. Usia situs-situs megalitik di sana umumnya sebaya, sebagai situs prasejarah atau pra-abad Masehi. Namun, di Situs Wineki di Lembah Behoa ditemukan tulang-tulang tubuh manusia dalam kalamba, yang diperkirakan berkurun waktu 2351-1416 Sebelum Masehi dan kemungkinan punah pada sekitar 1452-1527 Masehi.
Kalamba atau stone-vats merupakan salah satu tinggalan arkeologi yang sangat penting di KMLL, khususnya di Lembah Lore Lindu. Ada tiga tafsiran fungsi kalamba, yakni tempat pemandian, penyimpanan harta, dan kuburan komunal. Fungsi terakhir paling mengemuka berdasarkan hasil riset terkini.
Berdasarkan hasil penelitian bekas spesialis keanekaragaman hayati di Bank Dunia, Anthony J. Whitten, dan kawan-kawan (1987), desain kalamba sangat mirip dengan tinggalan arkeologi sejenis di “Plain of Jars”, Laos. Dataran guci ini sudah ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).
Kalamba atau stone vats di situs Pokekea, Desa Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulteng. TEMPO/Abdi Purnomo
Namun, Romi menukas, objek wisata di Laos hanya mengandalkan kalamba. Sedangkan di KMLL jenisnya lebih variatif dalam jumlah situs dan tinggalan arkeologi yang lebih banyak, serta tersebar di area yang mahaluas.
“Bahkan, ada kalamba bermotif gambar alien seperti yang ditemukan di Situs Tadulako (di Desa Doda, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso) yang unik dan masih jadi teka-teki,” ujar Romi. ABDI PURMONO

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

3 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

7 hari lalu

Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

AHY mengaku telah membahas progres perkembangan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya

Groundbreaking Keenam di IKN, Kepala OIKN: Ada Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa hingga Universitas dari Malaysia

7 hari lalu

Groundbreaking Keenam di IKN, Kepala OIKN: Ada Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa hingga Universitas dari Malaysia

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono buka suara soal peletakan batu pertama (groundbreaking) tahap keenam di ibu kota baru itu dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

10 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dianalogikan sebagai Bandung Bondowoso saat Bangun IKN, Respons PUPR?

11 hari lalu

Dianalogikan sebagai Bandung Bondowoso saat Bangun IKN, Respons PUPR?

Kementerian PUPR memastikan pihaknya idak bekerja terburu-buru dalam membangun IKN.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Abdel Fattah El-Sisi sebagai Presiden Mesir Dilakukan di Ibu Kota Baru

30 hari lalu

Pelantikan Abdel Fattah El-Sisi sebagai Presiden Mesir Dilakukan di Ibu Kota Baru

Abdel Fattah El-Sisi akan dilantik sebagai Presiden Mesir untuk ketiga kalinya pada Rabu, 3 Maret 2024, di Ibu Kota Baru.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

35 hari lalu

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Baca Selengkapnya

Bantah Gusur Paksa Warga, Kepala Otorita IKN: Ramadan Ini Kita Beribadah Dulu

48 hari lalu

Bantah Gusur Paksa Warga, Kepala Otorita IKN: Ramadan Ini Kita Beribadah Dulu

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono memastikan selama bulan Ramadan ini tak ada penggusuran untuk pembangunan ibu kota baru.

Baca Selengkapnya

Perpindahan Ibu Kota Jakarta ke IKN Dipastikan Masih Tunggu Keppres, Begini Penjelasan Stafsus Jokowi

56 hari lalu

Perpindahan Ibu Kota Jakarta ke IKN Dipastikan Masih Tunggu Keppres, Begini Penjelasan Stafsus Jokowi

Pemerintah memastikan pemindahan Ibu Kota Negara ke IKN masih menunggu Keppres ditandatangani oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan soal Investor Tak Mau Masuk IKN Jika Penduduknya Hanya 2 Juta Jiwa

57 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan soal Investor Tak Mau Masuk IKN Jika Penduduknya Hanya 2 Juta Jiwa

Ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menyebut investor ogah menanam modal di Ibu Kota Nusantara atau IKN jika penduduknya hanya 2 juta jiwa.

Baca Selengkapnya