Maraton untuk Konservasi Orangutan

Senin, 26 Agustus 2019 16:04 WIB

Sriwijaya Air Group bersama dengan Bank Kalteng menggelar lari maraton untuk kampanye konservasi orangutan. Foto: Sriwijaya Air Group

TEMPO.CO, Jakarta - Sriwijaya Air dan NAM Air bekerja sama dengan Bank Kalteng menggelar lari maraton bertajuk Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019’ yang akan diselenggarakan pada 27-29 September 2019 di Pangkalan Bun.

Joseph K. Dajoe Tendean, Direktur Niaga PT Sriwijaya Air Group menyatakan event ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019’ ini merupakan kelanjutan dari kegiatan lainnya menyangkut aspek CER (Corporate Environmental Responsibility).
“Kegiatan CER yang berkaitan pelestarian lingkungan ini sudah menjadi sebuah komitmen berkelanjutan dari Sriwijaya Air Group dalam bertindak etis dan memberikan kontribusi positif kepada lingkungan, pengembangan ekonomi serta komunitas atau masyarakat luas,” ujarnya.
Berbeda dengan event sebelumnya, event ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019’ ini mengusung konsep Charity Fun Run. Selain sebagai bentuk CER, event ini merupakan kampanye peduli lingkungan, yang dapat memberikan edukasi serta menggerakkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan maupun satwa langka di Indonesia.
Dimulai dengan event fun run yang akan dilaksanakan di Pangkalan Bun, di kesempatan berikutnya, para peserta akan mengakhiri perjalanannya di Kalimantan Tengah. Mereka akan mengunjungi habitat Orangutan yang terpusat di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting.
Dalam acara tersebut peserta menghabiskan waktu tiga hari dua malam, dan berkesempatan merasakan sensasi menyusuri sungai Sekonyer dengan menggunakan kapal klotok sambil melihat orangutan di habitatnya langsung .
Event ini memang sengaja kami kemas dengan konsep yang berbeda dan menarik agar dapat lebih memikat minat masyarakat serta memberikan pengalaman istimewa dan tak terlupakan kepada seluruh peserta dalam acara ini,” kata Joseph Tendean lagi.
Tak hanya diperuntukkan bagi masyarakat Pangkalan Bun, event ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019’ ini dibuka untuk umum dan terbuka bagi siapapun. Untuk mengakomodir antusiasme masyarakat, Sriwijaya Air Group menyiapkan beberapa pilihan paket yang sudah meliputi biaya pendaftaran, tiket pesawat PP dan akomodasi serta trip menuju kawasan Taman nasional Tanjung Puting.
Biaya untuk mengikuti Fun Run 5K sebesar Rp189.500. Sedangkan pilihan lainnya yaitu paket trip Fun Run 5K sekaligus tiket penerbangan PP dengan NAM Air, Trip ke Taman Nasional Tanjung Puting, akomodasi makanan, hotel dan transport selama 3 hari 2 malam mulai dari Rp 4.369.500. Untuk lebih lengkapnya dapat dibuka di situs traveloka.com/orungutan.
Di samping itu, guna menyemarakkan serta memperluas kampanye peduli lingkungan kepada seluruh masyarakat, Sriwijaya Air Group pun menyematkan logo event ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRungutan 2019’ pada bodi pesawat Sriwijaya Air dan NAM Air.
Pesawat dengan livery ini secara resmi diperkenalkan pada acara press conference yang diselenggarakan di Hanggar GMF, Bandara Soekarno Hatta pada Senin, 26 Agustus 2019.
Selain Bank Kalteng dan Traveloka yang menjadi sponsor utama dan official ticket partner, perhelatan ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019’ ini juga didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Kabupaten Kotawaringin Barat, Taman Nasional Tanjung Puting, Orangutan Foundation International (OFI), Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan WWF Indonesia.

Berita terkait

5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

1 hari lalu

5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

Orangutan memiliki kecerdasan lebih tinggi dari simpanse dan gorila.

Baca Selengkapnya

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

3 hari lalu

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

Seekor orangutan di Suaq Belimbing, Aceh Selatan, menarik perhatian peneliti karena bisa mengobati sendiri luka di mukanya dengan daun akar kuning

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

5 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

5 hari lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

8 hari lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

8 hari lalu

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

Sebanyak enam badak Jawa atau badak bercula satu mati ditangan pemburu liar di Ujung Kulon. Berikut profil dan konservasi badak Jawa.

Baca Selengkapnya

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

9 hari lalu

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

11 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

15 hari lalu

DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang telah berusia 34 tahun menjadi alasan dilakukan revisi.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

19 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya