Wisata ke Borobudur, Ketahui Selera Senimu dengan Melukis Payung

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 22 Agustus 2019 08:16 WIB

Seniman melukis payung dengan bahan cat Tekstil di kawasan Sekar Pace, Surakarta, Jawa Tengah, 29 Mei 2017. Payung tersebut dijual dari harga 200 hingga 270 ribu rupiah. Tempo/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Temanggung - Wisata ke kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tak hanya dilakukan dengan berkunjung ke Candi Borobudur. Para pelancong bisa mampir ke Kampung Homestay Borobudur di Dusun Ngaran II, Borobudur, Kabupaten Magelang.

Dia kampung ini, para wisatawan bisa menjajal selera seninya dengan mengikuti kegiatan melukis payung. Ketua Kampung Home Stay Borobudur, Muslih mengatakan aktivitas melukis payung adalah paket baru di kampung wisata tersebut yang terinspirasi dari Candi Borobudur.

"Di Candi Borobudur ada banyak relief payung. Payung itu menggambarkan perlindungan dari panas dan hujan," katanya saat menerima kunjungan wartawan di Jawa Tengah bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah. Gagasan melukis payung itu juga datang dari Festival Payung yang berlangsung pada 2017 di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur.

Lantas bagaimana cara supaya bisa melukis payung?

Muslih menjelaskan, wisatawan bisa yang datang ke Kampung Homestay Borobudur bisa menyampaikan keinginannya untuk melukis payung dan membayar Rp 60 sampai 100 ribu. "Mereka mendapatkan payung, cat dan peralatan melukis. Setelah itu, payung hasil lukisan bisa dibawa pulang," ucap dia.

Wisatawan melukis payung di Desa Homestay Dusun Ngaran II Borobudur, Jawa Tengah. Antaranews

Dengan begitu, dia melanjutkan, setiap wisatawan punya cenderamata yang unik, hasil karya sendiri, dan berbeda dari oleh-oleh pada umumnya saat berkunjung ke Borobudur.

Advertising
Advertising

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengatakan senang ketika datang di Borobudur ada Omah Mbudur, Desa Bahasa, dan objek wisata lainnya yang dikelola masyarakat sekitar. Dia menuturkan, banyak destinasi wisata di luar Jawa Tengah yang dikelola bukan oleh masyarakat lokal, bahkan dari luar negeri sehingga yang menikmati justru orang luar.

"Kalau pengembang wisata dari pribumi, saya yakin kecintaan pada tanah kelahiran dan budayanya menjadi sangat kuat," kata Taj Yason. Dengan begitu, masyarakat bisa sekaligus melestarikan kebudayaan Inodnesia dan tidak merusak ekosistem.

Berita terkait

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

3 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

4 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

12 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

15 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

18 hari lalu

TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

Jumlah kunjungan wisatawan di Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, plus Teater Pentas Ramayana dan TMII sebanyak 243.821 orang.

Baca Selengkapnya

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

18 hari lalu

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.

Baca Selengkapnya

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

20 hari lalu

10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.

Baca Selengkapnya

Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

20 hari lalu

Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kemenparekraf mengungkap destinasi wisata favorit selama libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

24 hari lalu

Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba berujar selama Lebaran volume pengguna commuter line Jabodetabok mendominasi, khususnya pada H+3 Lebaran.

Baca Selengkapnya