Kiat Menjaga Kuliner Autentik Tak Ketinggalan Zaman

Sabtu, 10 Agustus 2019 11:29 WIB

Kuliner Padang kopi Goh Leng. Antaranews

TEMPO.CO, Jakarta - Resto atau rumah makan yang laris manis, umumnya mereka disiplin dan bekera keras menjaga cita rasa. Bahkan mereka harus membuat menu baru bila ingin membuat variasi rasa. Tantangan lain, mereka harus kreatif dalam menyajikan makanan, agar tak terlihat usang.

Menurut Food Story Teller atau pencerita makanan Ade Putri Paramadita, penyajian makanan saat ini memiliki ragam kreasi, tapi nilai autentik tetap perlu diutamakan. Sebab selain rasa, bentuk penyajian merupakan bagian dari budaya kuliner itu sendiri. Misalnya pemakaian tempurung kelapa atau daun pisang, tak perlu diganti namun diberi wadah tambahan.

"Kalau di warung dibiarkan saja begitu, karena tidak perlu tampilan yang baik. Orang yang datang ke warung sudah tahu ekspektasi rasanya (makanan) seperti apa," katanya. Namun di hotel atau restoran berbintang, tampilan merupakan bagian dari rasa. Misalnya daun pisang diletakkan di atas piring, untuk menjaga keaslian kulinernya.

Lantas bagaimana bisa dipromosikan dalam acara kenegaraan misalnya? Ade menyontohkan pakar kuliner William Wongso menyajikan steak saus rendang saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Amerika Serikat. Hidangan itu disajikan saat makan malam bersama U.S. Chamber of Commerce di Washington D.C pada 2015.

Saat itu, William Wongso mencoba menyuguhkan kreasi yang identik rasa kuliner nusantara, "Kalau memperkenalkan (kuliner) harus lihat siapa yang diperkenalkan dan tujuannya mau memperkenalkan rasa atau apa," ucap Ade.

Advertising
Advertising

Memang tak bisa ditampik, seiring perkembangan bisnis kuliner, butuh pula kreasi terhadap hidangan nusantara. Menurut Ade, meskipun inovasi perlu, namun harus dilihat kebutuhannya, "Kebutuhannya untuk apa, mau berjualan, atau membuat sesuatu yang baru?" katanya. Bila pertimbangannya untuk berjualan, maka yang perlu diperhatikan saat memperbaharui kuliner autentik adalah tren yang sedang diminati. "Tren itu akan cepat berubah, beda kalau rasa makanan autentik. Karena, makanan yang bukan tren itu lebih panjang (tetap punya peminat)," tuturnya.

Ni Er sedang mengambil lauk untuk pelanggan di warungnya, Bukittinggi, Sumatera Barat, Desember lalu. Tempo/Francisca Christy Rosana

Menurut dia, cara memasak atau memberikan rasa makanan yang autentik perlu konsisten. "Jadi masih mengawasi kualitas bahan pembuatannya, enggak tiba-tiba diubah, misalnya yang diulek dibiarkan diulek, karena diulek dan diblender itu berbeda jauh," ucapnya.

Ade menekankan konsistensi perlu menjadi keutamaan. "Jangan karena ada permintaan lebih tinggi, proses masak diganti, itu hasilnya bisa berbeda. Karena kadang orang sudah terbawa (tren), diubah."

Berita terkait

Cara Melestarikan Kuliner Tradisional Menurut Sejarawan

11 Februari 2024

Cara Melestarikan Kuliner Tradisional Menurut Sejarawan

Melestarikan kuliner tradisional Indonesia bisa dimulai dari rumah, misalnya dengan menanam tanaman rempah di lingkungan rumah.

Baca Selengkapnya

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia Dibuka, Ada Kuliner Khas Samosir hingga Papua

3 Februari 2024

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia Dibuka, Ada Kuliner Khas Samosir hingga Papua

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia berlangsung 2-11 Februari 2024 di Taman Ismail Marzuki.

Baca Selengkapnya

7 Jajanan Khas Brunei Darussalam

24 Januari 2024

7 Jajanan Khas Brunei Darussalam

Kenali lebih dekat dengan kuliner khas Brunei Darussalam, berikut sederet jajanan khas dari negara di pulau Kalimantan ini.

Baca Selengkapnya

Event Seni Budaya Siap Ramaikan Galabo Solo mulai 2024, Kolaborasi Pelaku UMKM dan Seniman

30 Desember 2023

Event Seni Budaya Siap Ramaikan Galabo Solo mulai 2024, Kolaborasi Pelaku UMKM dan Seniman

Kolaborasi pelaku UMKM dan seniman Solo ini diharapkan membuat pusat kuliner malam Galabo tambah ramai, seniman juga punya ruang ekspresi.

Baca Selengkapnya

Merawat Resep Kuliner Nusantara

3 Desember 2023

Merawat Resep Kuliner Nusantara

Sejumlah komunitas mendatangi rumah dan warung tradisional untuk mendokumentasikan proses memasak dan cerita di balik Kuliner Nusantara tersebut.

Baca Selengkapnya

Malam di Kampoeng Bali, Menikmati Kuliner Tradisional sambil Nonton Tari Kecak

8 Oktober 2023

Malam di Kampoeng Bali, Menikmati Kuliner Tradisional sambil Nonton Tari Kecak

Tamu bisa merasakan pengalaman budaya di Kampoeng Bali Ayana Estate, mulai dari pasar tradisional, kuliner, sampai tarian.

Baca Selengkapnya

Menikmati Ampiang Dadiah, Kuliner Khas Bukittinggi dari Ketan dan Fermentasi Susu Kerbau

2 Oktober 2023

Menikmati Ampiang Dadiah, Kuliner Khas Bukittinggi dari Ketan dan Fermentasi Susu Kerbau

Pengunjung bisa menikmati ampiang dadiah sembari melihat pemandangan Jam Gadang dan berbelanja aksesori.

Baca Selengkapnya

Ada Hidangan untuk Prajurit Pangeran Diponegoro, ini Deretan Kuliner Khas Kulon Progo

20 September 2023

Ada Hidangan untuk Prajurit Pangeran Diponegoro, ini Deretan Kuliner Khas Kulon Progo

Nasi Nuk Santri adalah sajian khas Kulon Progo untuk prajurit Pangeran Diponegoro. Ini deretan kuliner khas Kulon Progo

Baca Selengkapnya

Peran Kuliner Tradisional Dalam Membentuk Identitas Nasional

18 Agustus 2023

Peran Kuliner Tradisional Dalam Membentuk Identitas Nasional

Pakar mengatakan kuliner berperan sentral dalam membentuk identitas lokal dan nasional. Penting untuk menjaga dan melestarikan kuliner tradisional.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Nasi Jamblang Khas Cirebon, Awalnya Disajikan untuk Buruh Pembuat Jalan Daendels

20 Juli 2023

Asal Usul Nasi Jamblang Khas Cirebon, Awalnya Disajikan untuk Buruh Pembuat Jalan Daendels

Nasi jamblang awalnya adalah ransum untuk para pekerja yang membuat Jalan Raya Pos dari Anyer hingga Panarukan.

Baca Selengkapnya