Pulau Ontoloe di Ngada, NTT Jadi Rumah Baru Buat 6 Komodo

Kamis, 11 Juli 2019 12:37 WIB

Sejumlah komodo berkumpul dalam kunjungan di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Pulau Rinca yang merupakan zona inti Taman Nasional Komodo, dihuni lebih dari 1.500 ekor komodo. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Kupang - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Jawa Timur akan menyerahkan enam ekor komodo yang hendak diperjualbelikan secara ilegal ke BBKSDA Nusa Tenggara Timur (NTT). Enam ekor komodi itu bakal dilepasliarkan di Pulau Ontoloe, Riung, Kabupaten Ngada.

Baca: Berakhir Pekan di Taman Nasional Komodo, Intip Keunikannya

"Kami memilih Pulau Ontoloe di Riung untuk pelepasliaran Komodo yang sempat diperjualbelikan secara ilegal itu," kata Kepala BBKSDA NTT, Timbul Batubara kepada wartawan, Kamis, 11 Juli 2019. Enam ekor komodo itu akan dikirim pada Sabtu, 13 Juli 2019 kemudian dilepas ke habitatnya pada Senin, 15 Juli 2019.

Menurut dia, pengembalian komodo ke habitatnya diputuskan setelah dilakukan pertemuan di tingkat nasional. Di sana dipilih Pulau Ontoloe untuk pelepasanliaran komodo itu. "Sebelum dilepas, komodo itu akan kandangkan selama 5 sampai 7 hari supaya merasa nyaman untuk kembali ke habitatnya," kata Timbul Batubara.

Pulau Ontoloe di Ngada dipilih karena berdasarkan hasil uji DNA yang dilakukan oleh LIPI, diketahui komodo yang hendak diperjualbelikan dan kasusnya ditangani oleh Polda Jawa Timur itu hampir sama dengan komodo di Pulau Ontoloe.

Simak: Selain Komodo, Ini Satwa Dilindungi yang Sering Diperdagangkan

"Ada kemiripan genetika dengan komodo yang ada di Pulau Flores bagian utara," ucap Timbul. Selain Pulau Komodo, ada beberapa titik di NTT yang menjadi habitat komodo. Yakni di Manggarai Barat, Manggarai, dan Ngada.

Sebelumnya Polda Jawa Timur mengungkap jaringan penyelundup satwa liar yang telah menjual sebanyak 41 ekor satwa komodo ke luar negeri. Praktek perdagangan illegal satwa komodo ini terungkap dari hasil operasi yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur.

Advertising
Advertising

Ada lima tersangka penyelundupan satwa liar. Komplotan ini mengaku menjual satwa liar secara ilegal sejak 2016 dan telah menjual 41 ekor komodo ke luar negeri.

Baca juga:
Diselundupkan, Komodo Tak Cuma Punya Habitat di Taman Nasional

Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

23 jam lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

5 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

8 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

9 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

14 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

14 hari lalu

Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti kasus pemecatan 249 nakes non ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

20 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

23 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

23 hari lalu

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

25 hari lalu

Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.

Baca Selengkapnya