Wisata Halal Jangan Jadi Pro - Kontra, Pahami Dulu 3A

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 10 Juli 2019 21:19 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi resmi membuka Halal Park, di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa, 16 April 2019. Jokowi mengatakan pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan halal ke Indonesia sebesar 5 juta orang pada 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wisata halal menjadi pembahasan yang menarik bagi pegiat pariwisata. Sayangnya, polemik wisata halal berkembang tidak semata pada strategi segmentasi dan promosi pariwisata. Melainkan lebih pada pro dan kontra.

Baca: Menteri Pariwisata Arief Yahya: Wisata Halal Tak Melulu Syariat

Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Indonesia, Anang Soetono berusaha meluruskan persepsi tentang wisata halal. Tujuannya, para pemangku kepentingan bisa memahami mulai dari konsep sampai maksud wisata halal yang menjadi tren saat ini.

"Wisata halal merupakan konsep pengembangan dimensi baru yang menyasar komunitas dalam pariwisata," kata Anang Soetono. "Jadi lebih spesifik, pariwisata itu ditujukan kepada siapa, pelanggan yang mana."

Anang Soetono menjelaskan wisata halal bisa berupa seperangkat layanan tambahan yang terkait dengan pengembangan 3A, yakni Amenitas, Atraksi, dan Aksesibilitas. "Dan ini yang dijadikan sebagai fondasi pengembangan pariwisata Indonesia," kata dia.

Advertising
Advertising

Amenitas merupakan berbagai fasilitas di luar akomodasi yang dapat dimanfaatkan wisatawan. Beberapa amenitas pariwisata antara lain restoran, toko cenderamata, dan objek wisata yang dituju.

Adapun atraksi berupa aktivitas yang menarik bagi wisatawan. Serta aksesibilitas untuk kemudakan dan kenyamanan pelancong. "Dari 3A ini bisa dijabarkan lebih dalam apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh wisatawan Muslim," ucap Anang.

Indonesia memiliki tiga indikator kuat untuk menangkap peluang dalam menggenjot datangnya wisatawan Muslim. Pertama, Indonesia memiliki destinasi yang luar biasa menarik dan hal yang menjadi salah satu preferensi Muslim Traveller hampir seluruhnya ada, termasuk di dalamnya keindahan alam yang tak bisa ditemui di tempat lain.

Baca juga: Wisata Dimaknai Maksiat, Menteri Arief Yahya Singgung Fakir Kufur

Indikator kedua, Indonesia dengan mayoritas atau hampir 88 persen berpenduduk Muslim menjadi atmosfer yang baik untuk menyambut lebih banyak Muslim Traveller. 'Feeling welcome' dari masyarakatnya menjadi peluang tersendiri bagi Indonesia untuk turut serta menggarap segmen pelancong Muslim.

Indikator ketiga adalah kuatnya ekosistem di Tanah Air terkait regulasi yang ditunjang dengan keinginan dan dukungan masyarakat dalam mengembangkan wisata halal. Sejumlah negara sudah paham betul potensi dan bagaimana menggaet Muslim Traveller.

Thailand misalnya, yang begitu detail menggarap segmen Muslim Traveller dengan semakin fokus membangun infrastruktur pendukung wisata halal. Begitu juga Vietnam dan Jepang yang bersiap menyambut kedatangan 2 juta Muslim Traveller ke negaranya.

Dalam konteks Indonesia, berkembang dua kelompok yang bereaksi atas penerapan wisata halal. Kelompok pertama adalah mereka yang memiliki euforia berlebihan untuk menentang tanpa lebih dulu memahami konsep. Sementara kelompok kedua mereka yang phobia, sehingga mentah-mentah menolak wisata halal dan menganalogikannya sebagai wisata syariah secara an sich.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti mengatakan wisata halal menjadi salah satu strategi pasar untuk menyasar segmen wisatawan Muslim. Lantaran setiap daerah memiliki potensi yang berbeda, maka pemerintah menetapkan sejumlah destinasi wisata halal, di antaranya Aceh dan Lombok sebagai provinsi seribu masjid.

Simak: Pemerintah Siapkan Pedoman Wisata Halal, Apa yang Diperhatikan?

Di sisi lain, pemerintah juga mengembangkan segmentasi lain sebagai alternatif unggulan termasuk wisata bahari, wisata alam, wisata desa, dan lain-lain. Bahkan konsep wisata halal juga sebelumnya merupakan diferensiasi dari wisata religi di mana agama lain pun dimungkinkan. Misalnya di Kalibagor Jawa Tengah, dikembangkan wisata religi bagi umat kristen ke Goa Maria dan gereja di sekitarnya, bahkan Candi Borobudur pun merupakan tujuan wisata religi. "Kementerian Pariwisata membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk mengembangkan pariwisata sebagai sumber kesejahteraan bersama yang terbarukan," katanya.

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

21 jam lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

22 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

1 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

5 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

6 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

6 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

7 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

8 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

8 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya