Hari Ini Ada Festival Budaya Benang Merah Berbasis Keagamaan

Sabtu, 22 Juni 2019 10:06 WIB

ILUSTRASI. Pentas Kelompok Gamelan Siswo Sukro asal London, Inggris saat acara Festival Kesenian Yogyakarta 29 di Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (9/8/2017) malam. Penampilan tersebut menjadi rangkaian tur grup tersebut ke Indonesia hasil program kerja sama KBRI London dan Kemendikbud RI. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

TEMPO.CO, Bantul - Festival Budaya Benang Merah untuk kali pertama berlangsung di Alun-alun Sewandanan Puro Pakualaman Yogyakarta. Festival itu bertema Menyatukan Hati untuk Merajut Kebhinekaan karena berangkat dari keragaman kepercayaan atau agama lokal suku Jawa.

Baca: Untuk Pertama Kali Ada Festival Purbakala Indonesia di Yogyakarta

Anggota Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau MLKI Yogyakarta, Noor Sudiyati mengatakan salah satu agenda dari festival ini adalah memperkenalkan kepercayaan atau agama lokal suku Jawa melalui diskusi dan pentas seni budaya. "Selama ini penghayat aliran kepercayaan tidak berani muncul ke publik. Tapi sekarang menjadi isu yang seksi karena sudah diakui negara," kata Noor Sudiyati di Pendapa Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Bantul, Kamis 20 Juni 2019.

Hingga kini terdapat 38 kelompok kepercayaan yang berhimpun dalam wadah MLKI Yogyakarta. Mereka muncul seiring dengan keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97 Tahun 2016 yang mengakui kepercayaan sebagai bagian hak konstitusional warga negara dan hak asasi manusia.

Kolom kepercayaan pun sudah bisa dicantumkan dalam KTP elektronik dan kartu keluarga. Anak-anak penghayat kepercayaan yang belajar di SD hingga SMA juga mendapat pendidikan yang sama. "Sudah ada penyuluh yang mengajarkan kepercayaan. Kalau dulu kan terpaksa ikut dalam pelajaran agama," kata Noor.

Advertising
Advertising

Manajer Program Festival Benang Merah, Noviana menjelaskan acara Festival Benang Merah digelar LKiS dengan menggandeng sejumlah lembaga, seperti Puro Pakualaman, Pemerintah DI Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta, MLKI DI Yogyakarta, Srikandi Lintas Iman, Satunama, The Asia Foundation, dan Program Peduli. Tujuannya, mempersatukan dan merajut hati berbagai perbedaan dan keberagaman melalui dialog, pameran potensi budaya setiap kabupaten dan kota di DI Yogyakarta, pentas seni budaya, lomba, dan workshop.

Baca juga:
Minum Es tapi Kepedesan, Coba Es Pedas Festival Cabai Tangerang

"Kami ingin mendorong terwujudnya inklusivitas di wilayah Yogyakarta," kata Noviana. Tak hanya mengenalkan kelompok kepercayaan, kelompok minoritas juga dilibatkan, seperti Barista Inklusi yang merupakan komunitas pecinta kopi dari kelompok difabel dan kelompok rentan yang akan meracik kopi. Anak-anak yang tergabung dalam Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome atau POTADS. Ada pula dialog seputar media dalam mewartakan isu keberagaman.

Aksara dan bahasa Jawa juga bakal ditampilkan dalam Festival Benang Merah melalui workshop berbahasa Jawa oleh Komunitas Jagongan Naskah atau Jangkah Pakualaman. "Tulisan pada banner, photoboot, dan stan-stan pakai aksara Jawa," kata koordinator Festival Benang Merah, Chamidah Mardiyanti. Untuk pentas seni budaya, akan ditampilkan seni tradisi kuno yang dilestarikan kembali. Di antaranya tari angguk dari Kulon Progo dan tari emprak.

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

12 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

15 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

3 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

4 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

5 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

5 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya