Wisata Kuliner Bangka yang Mirip Kuetiaw, Namanya Pantiau

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 21 Juni 2019 09:55 WIB

Kuliner khas Bangka, pantiau.

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat sejumlah makanan khas yang sudah dikenal masyarakat sejak puluhan tahun. Dari semua kuliner itu, ada satu makanan yang bentuknya mirip kwetiau. Namanya pantiau.

Baca: Minum Es tapi Kepedesan, Coba Es Pedas Festival Cabai Tangerang

Jika kwetiau disajikan dengan cara digoreng, pantiau diberi kuah dan cita rasanya dominan ikan. Kuah pantiau terdiri dari rempah-rempah dicampur dengan daging ikan yang dihaluskan. Seorang pembuat pantiau di Desa Bukit Ketok, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Gunadi, mengatakan pantiau adalah salah satu kuliner khas Bangka yang telah dibuat turun-temurun.

Pria 57 tahun ini menjelaskan bahan baku pantiau adalah sagu, tepung beras, daging ikan, bawang putih, bawang merah, garam, merica, dan kecap asin. Langkah pertama, sagu diaduk dengan tepung beras. "Campurannya harus pas supaya tekstur dan kekenyalannya pas," kata Gunadi.

Contoh, 1 kilogram sagu dicampur dengan 0,5 kilogram tepung beras lalu diaduk dengan kadar air yang tepat. Dengan begitu, adonan pantiau tidak terlalu lembek atau encer.

Advertising
Advertising

Kuliner khas Bangka, pantiau. Antara

Setelah mendapatkan tingkat kekenyalan yang pas, adonan pantiau itu kemudian dikukus di dalam loyang berdiameter 30 sentimeter. Setelah adonan masak, pantiau yang berbentuk lingkaran itu digantung alias dijemur pada bilah-bilah bambu sampai dingin dan kering. "Jika adonannya pas, pantiau tidak akan robek atau putus saat dijemur," ucap Gunadi.

Baca juga:
Soto dan Gado-gado Kuliner Nasional Versi Kementerian Pariwisata

Setalah dingin dan kering, pantiau kemudian dipotong menjadi seperti mi. Pemotongannya dapat dilakukan dengan menggunakan pisau. Namun lebih sering menggunakan alat pemotong supaya hasilnya lebih rapi. Tak selesai di situ, pantiau lantas ditaburi tepung lagi supaya tidak lengket atau merekat satu sama lain. Pantiau yang akan disajikan, dimasak lagi dengan cara direbus. Setelah itu, sajikan dalam piring atau wadah tertentu.

Gunadi lantas menjelaskan cara membuat kuah pantiau. Pertama, haluskan bawang putih dan bawang merah. "Jumlah bawang putihnya harus lebih banyak supaya mengeluarkan aroma dan cita rasa yang khas," katanya. Kemudian siapkan daging ikan yang sudah direbus. "Jenis ikannya bebas, sesuai selera."

Bawang putih dan bawang merah yang sudah dihaluskan itu kemudian digiling lagi dengan daging ikan. Lalu tumis seraya masukkan merica atau yang lebih dikenal warga Bangka dengan nama sahang. Setelah memunculkan aroma yang mulai matang, masukkan garam dan kecap asin secukupnya.

Letakkan bumbu ini di atas pantiau yang sudah tersaji di piring. Tambahkan air panas secukupnya agar bumbunya dapat diaduk dengan pantiau. Siap disantap.

Berita terkait

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

7 jam lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

1 hari lalu

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) lewat program Electrifiying Marine kepada nelayan di Desa Suak Gual.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

3 hari lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

5 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

6 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

9 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

11 hari lalu

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

Usai Harvey Moeis, Kejagung kembali menetapkan lima tersangka kasus tindak pidana korupsi PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

13 hari lalu

Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

Kuasa hukum Direktur PT Refined Bangka Tin memberi penjelasan soal smelter timah PT RBT yang disita oleh Kejagung.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

14 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

15 hari lalu

Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

Walhi menyebut fakta kacaunya tata kelola timah di Bangka Belitung juga dapat dilihat dari perubahan peradaban masyarakat adat.

Baca Selengkapnya