Hati-Hati Melintasi Jalur Menuju Gunung Bromo
Reporter
Eko Widianto (Kontributor)
Editor
Philipus Parera
Jumat, 7 Juni 2019 14:21 WIB
TEMPO.CO, Malang - Pengunjung Gunung Bromo diminta untuk wasapada saat melalui jalur menuju tempat wisata gunung api. Soalnya sering terjadi kecelakaan, terutama di jalan menurun. “Harap hati-hati, waspadai jalan menanjak dan menurun,” kata humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Sarif Hidayat, Jumat 7 Juni 2019.
Jalur melalui Poncokusumo Kabupaten Malang termasuk yang dianggap rawan. Untuk mengantisipasi kecelakaan, Balai Besar mendirikan empat shelter di sepanjang jalur agar pengemudi dapat beristirahat dan mendinginkan mesin. “Alhamdulillah, selama ini tak ada kecelakaan,” katanya.
Baca: Wisata Raja Ampat, Hati-hati Gelombang Angin Selatan
Diprediksi mulai hari ini jumlah kunjungan wisata ke Bromo bakal melonjak. Selama ini pengunjung paling banyak dari Cemoro Lawang, Probolinggo. Dengan dibuka jalan tol Pandaan-Malang diperkirakan wisatawan dari pintu masuk Poncokusumo Kabupaten Malang bakal meningkat.
Wisatawan biasa menikmati aktivitas vulkanik dengan mendekati kawasan kawah. Namun, sejak aktivitas kawah meningkat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasikan pengunjung berada dalam jarak 1 kilometer dari kawah. Sebagian besar wisatawan berburu matahari terbit di penanjakan.
Untuk memecah kepadatan di kawasan kawah Bromo dan penanjakan, tersedia beberapa titik wisata alternatif di sekitar Bromo. Antara lain Taman Edelweis, Bukit Cinta, dan Bukit Kingkong.
Baca juga: Liburan Cuma Bawa Satu Tas, Cek Tipsnya
Pengelola juga membangun area parkir yang memadai dengan merevisi kawasan zona rimba menjadi zona khusus. Jeep yang mengakut wisatawan kini bisa leluasa parkir dan tak menumpuk din satu titik. Daya tampung Penanjakan telah ditingkatkan dari 400 orang menjadi 700 orang per hari, sedangkan Bukit Cinta kini dapat dikunjungi 200 orang dan Lautan Pasir hingga 5.000 per hari.