Libur Lebaran, Bermain Merpati di Puncak Sosok Bantul Yogyakarta

Sabtu, 1 Juni 2019 08:08 WIB

Wisata Puncak Bukit Sosok di Bantul, Yogyakarta, menawarkan keindahan alam dari atas bukit. TEMPO | Yovita Amalia

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bagi yang menghabiskan libur Lebaran di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, bisa mampir ke Puncak Sosok di Dusun Jambon, Desa Bawuran, Kecamatan Pleret. Di sini, wisatawan diajak mendaki Bukit Sosok untuk menikmati matahari terbenam, berburu foto pemandangan alam di bawahnya, dan bermain bersama merpati.

Baca: Libur Lebaran, Asyiknya Main Ski Kano Murmer di Bantul Yogyakarta

Untuk mencapai ke sana bisa mengendarai sepeda motor maupun mobil. Jalannya berbatu dan hanya cukup dilalui satu mobil. Namun jangan khawatir akan bentrok dengan kendaraan lain karena jalur hanya dibuat satu arah untuk naik dan turun Bukit Sosok. Pengunjung mendapat tiket dengan tarif sukarela.

Saat masuk kawasan Bukit Sosok, puluhan burung merpati berseliweran seolah turut menyambut. Pemandangan ini tergolong baru ditemukan di objek wisata di wilayah Yogyakarta. Burung-burung merpati ini beterbangan dari rumah-rumah mungil mereka dari bambu di tepi tebing ke sisi tengah pelataran objek wisata.

Wisatawan yang ingin memberi makan merpati-merpati jinak ini akan diberi satu wadah pakan seharga Rp 3.000. "Sembari memberi makan merpati, pengunjung bisa berfoto bareng merpati," kata warga Dusun Jambon yang juga pengelola Puncak Sosok, Rino Raharjo saat ditemui Tempo, Rabu 22 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Wisata Puncak Bukit Sosok di Bantul, Yogyakarta, menawarkan keindahan alam dari atas bukit. TEMPO | Yovita Amalia

Ada dua waktu yang tepat untuk berkunjung ke Bukit Sosok. Pada pagi hari seusai subuh untuk menyaksikan matahari terbit, atau di sore hari guna mengejar pemandangan matahari terbenam. Pengelola menyediakan jembatan bambu yang panjang untuk tempat berfoto. Biasanya wisatawan berebut untuk naik ke sana. "Kami mengimbau jangan berdesakan demi keselamatan pengunjung," kata Rino.

Pemandangan lain yang bisa diabadikan adalah lokasi Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Piyungan yang bisa dilihat dari Bukit Sosok. Saat pengunjung melongok ke bawah dari tebing, akan terlihat lautan sampah di TPST itu. Puluhan sapi dan kambing mengais makanan di sana. Para pemulung pun sibuk memilah sampah. Menurut Rino, itu bisa menjadi wisata edukasi bagi pengunjung tentang lokasi akhir sampah-sampah yang mereka buang berlabuh.

Baca juga: Dufan Miliki 7 Wahana Permainan Baru untuk Libur Lebaran Ini

"Orang jadi tahu pemandangan tempat sampah terakhir seperti itu. Anak-anak juga bisa cerita kepada guru dan temannya di sekolah," kata Rino. Sayangnya, bau sampah yang menyengat acapkali tercium hingga ke Bukit Sosok. Menurut Rino, bau sampah biasa tercium setelah hujan malam hari dan sinar matahari akan menguapkan baunya esok hari. Bisa juga karena embusan angin yang 'mengantar' bau sampah sampai ke puncak bukit.

Toh, Puncak Sosok tak sepi pengunjung, terutama di malam hari. Pengunjung bisa berwisata kuliner di warung-warung artistik dari bambu dan beratap rapak atau daun tebu kering. Warung-warung itu tak sekedar tempat menjajakan makanan, melainkan bisa menjadi spot selfie atau pun objek foto pemandangan.

Wisata Puncak Sosok Bawuran Bantul menawarkan keindahan alam dari atas Bukit Sosok. Pengunjung tidak hanya dimanjakan dengan pemandangan alamnya saja, melainkan dapat berswafoto di spot foto yang disediakan salah satunya adalah gubuk-gubuk warng bambu. Waktu terbaik untuk mengunungi puncak sosok ini adalah saat pagi dengan melihat sunrise dan saat sore sambil mengabadikan sunset. TEMPO/Yovita Amalia

Pendaran lampu dari warung yang mirip pondok-pondok mungil itu acapkali menjadi sasaran kamera untuk dibidik dan diunggah di media sosial. Pengunjung akan duduk meriung di bangku-bangku kayu yang ada di pelataran depan warung sambil mendengarkan alunan musik dari kelomppk band yang tampil di atas panggung kayu.

Wisata kuliner yang bisa dinikmati di Puncak Bukit Sosok antara lain sego wiwit dan aneka wedang. Sego wiwit adalah nasi berlauk ikan asin, sayur, telur rebus separuh yang biasa disajikan di atas daun waru untuk upacara menyambut panen raya di sawah. "Harganya cuma Rp 2.500 sampai Rp 3.000," kata Rino.

Simak: Libur Lebaran, Coba Wisata Petik Apel di Jawa Timur Park

Sejak dikembangkan oleh warga Jambon dan pemerintah desa setempat pada 2017 lalu, Puncak Sosok selalu padat pengunjung di musim liburan. Pada Jumat malam, Sabtu malam, dan Ahad malam, jumlah wisatawan di sana bisa mencapai seribu orang.

Bagi yang baru pertama kali ke Bukit Sosok, sebaiknya amati dulu jalur melalui aplikasi peta di Internet. Musababnya, petunjuk jalan ke Bukit Sosok masih minim dipasang di jalan-jalan besar. Petunjuk baru terlihat jelas ketika sampai di kaki bukit Sosok.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

21 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

4 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

4 hari lalu

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

5 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

5 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

6 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya