Beda Waktu dan Rute Travelling Wisatawan India dan Eropa
Reporter
Bram Setiawan (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Sabtu, 27 April 2019 12:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara dari India dan Eropa kian meningkat. Wisatawan dari setiap negara itu memiliki karakter yang berbeda dari sisi waktu kedatangan dan rute yang ditempuh untuk sampai di destinasi wisata yang dituju.
Baca: Spa Tradisional Bali jadi Favorit Wisatawan Asing, karena Ritual?
Untuk wisatawan Eropa misalnya, Kementerian Pariwisata mendeteksi kedatangan mereka lebih banyak di bulan Juli dan Agustus. "Wisatawan dari Eropa, seperti Inggris, Jerman, Prancis paling banyak datang saat liburan musim panas di negaranya," kata Nia di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jumat, 26 April 2019.
Adapun wisatawan India, menurut dia, memiliki karakter yang berbeda dalam hal rute perjalanan. Lantaran belum ada penerbangan langsung India - Indonesia dan sebaliknya, maka wisatawan dari Negeri Sungai Gangga itu harus transit dulu di Singapura atau Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca juga: Selain Infeksi, Ini Penyakit yang Sering Diderita WNA di Bali
"Data menunjukkan wisatawan mancanegara yang ke Indonesia itu sebanyak 720 ribu orang transit di Singapura, dan sebanyak 1,1 juta wisatawan transit di Kuala Lumpur, Malaysia," kata Nia. Sebab itu, Kementerian Pariwisata mengandalkan program yang menjadikan Singapura dan Kuala Lumpur sebagai pusat (hub) yang menghubungkan wisatawan India ke Indonesia.
Kementerian Pariwisata menggandeng layanan travel online, Booking.com untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan asing ke Indonesia. "Dari kerja sama dengan Booking.com ini, pemerintah belum menargetkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang, melainkan membangun kesadaran destinasi wisata yang ada di Indonesia," ucap Nia.
Artikel terkait:
Kementerian Pariwisata - Booking.com Tambah Kunjungan Wisatawan