Wisata Dimaknai Maksiat, Menteri Arief Yahya Singgung Fakir Kufur

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 19 April 2019 09:54 WIB

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Pemred Tempo.co Wahyu Dhyatmika saat acara Ngobrol Tempo. Senin, 15 April 2019.Fotografer: Beni Nurmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi pemerintah dalam mengembangkan wisata di daerah tersebut. "Ada masyarakat yang menolak pembangunan potensi pariwisata karena mereka khawatir terhadap berbagai hal," kata Uu Ruzhanul Ulum di acara Ngobrol @Tempo di Gedung Tempo, Senin 15 April 2019.

Baca: 10 Bali Baru Bikin Iri, Menteri Arief Yahya Tantang Gubernur

Di depan Menteri Pariwisata Arief Yahya, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan ada masyarakat yang khawatir jika di wilayah mereka dibangun sentra pariwisata maka akan muncul kemaksiatan karena tempat hiburan bakal semakin banyak. "Masyarakat menolak. Di sini biar begini saja," kata Uu Ruzhanul Umum menirukan alasan yang dia dengar dari masyarakat.

Selain memaknai pariwisata dengan kemaksiatan, ada masyarakat yang khawatir jika daerah mereka dijadikan tempat wisata, maka hasil retribusinya akan diambil ke pemerintah provinsi. "Ada juga kepala desa yang menolak pembangunan wisata karena khawatir desa kehilangan pendapatan dari potensi wisata di daerahnya," kata dia.

Menanggapi persoalan itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menceritakan bagaimana dia melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat di Nusa Tenggara Barat. Di provinsi ini, sebanyak 94,8 persen penduduknya beragama Islam. Kepada para tuan guru di Nusa Tenggara Barat, Menteri Arief Yahya menegaskan kalau pariwisata tidak mendekatkan siapapun kepada kekafiran.

Advertising
Advertising

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, memberikan pemaparan dalam acara Komitmen CEO Pada Pariwisata Indonesia di Kantor Tempo, Jakarta, 15 April 2019. TEMPO/Fajar Januarta

"Yang ada, kefakiran yang mendekatkan pada kekufuran," kata Arief Yahya. Maksud Menteri Arief Yahya adalah kemiskinan bisa menjadi jerat bagi masyarakat sehingga mereka tidak lagi bersyukur atau ingkar pada apa yang diberikan Tuhan, termasuk kekayaan alam yang ada di sekelilingnya. "Kemudian saya beri tahu apa itu halal tourism."

Baca juga: Sebab Bupati Banyuwangi Azwar Anas Tolak Hotel Melati

Menteri Arief Yahya melanjutkan, Provinsi Nusa Tenggara Barat tetap bisa menjadi destinasi wisata yang tidak melenceng dari ajaran agama karena ramah terhadap wisatawan muslim. "Jadi sekarang yang diangkat adalah moslem friendly tourism," kata Arief Yahya. Melalui perubahan pola pikir, kini Lombok di Nusa Tenggara Barat menjadi destinasi wisata halal terbaik di Indonesia versi Muslim Travel Index (IMTI) 2019.

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

19 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

7 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

8 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

8 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

9 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

10 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya