Supaya Oleh-oleh Batik Yogyakarta Kamu Beda dari Batik di Pasaran

Sabtu, 13 April 2019 17:27 WIB

Batik tulis kerajinan dari Suraswati Batik Yogya diminati pelanggan karena motifnya yang lebih berwarna dan eksklusif. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Batik adalah salah satu jenis oleh-oleh yang banyak diminati wisatawan saat melancong ke Yogyakarta. Batik bisa dijahit menjadi pakaian, tahan lama, dan memberikan kesan mendalam bagi orang yang menerima.

Baca: Bateeq Gabungkan Lurik dan Batik pada Busana Pria, Begini Jadinya

Namun jika oleh-oleh batik yang diberikan memiliki corak dan warna yang sama, mungkin menjadi kurang istimewa bagi yang menerima. Lantas bagaimana supaya oleh-oleh batik lebih otentik dan tak sama dengan batik yang ada di pasaran?

Seorang perajin batik di Yogyakarta, Yuniati Eka Suraswati menyarankan pengunjung untuk memilih batik yang dibuat berdasarkan pesanan. “Saya mengembangkan motif batik tulis yang lebih menyesuaikan perkembangan zaman. Made by order, sehingga produknya lebih diminati pasar,” ujar Yuniati yang juga pendiri Suraswati Batik, Sabtu 13 April 2019.

Menurut Yuniati, saat ini konsumen lebih suka motif batik bernuansa modern, berwarna cerah, namun tak meninggalkan ciri motif legendaris yang sudah ada. Jika batik-batik halus selama ini cenderung menggunakan warna gelap dan motif tertentu, perempuan yang tinggal di Sewon Bantul, itu memilih mengembangkan gaya kontemporer juga kadang abstrak dengan warna lebih beragam.

Advertising
Advertising

Batik tulis kerajinan dari Suraswati Batik Yogya diminati pelanggan karena motifnya yang lebih berwarna dan eksklusif. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Pada beberapa produknya, Yuniati juga mengkombinasikan motif baku seperti parang dan kawung tetap masuk menjadi bagian dari desain abstraknya. Dengan begitu, motif batik yang dibuat menjadi sangat unik.

“Semua produk yang saya buat hanya satu. Jadi tak akan pernah ditemukan kembarannya karena semua dibuat berdasarkan pesanan," ujar Yuniati yang sudah empat tahun menjalankan usahanya itu.

Dinas Perikanan Pemerintah Kabupaten Bayuwangi, Jawa Timur misalnya, telah memesan batik tulis kepada Yuniati dengan motif ikan warna-warni. Ada pula yang memesan motif kontemporer kombinasi atau abstrak bercampur tradisional seperti parang.

Kerajinan berbahan batik dari Suraswati Batik Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Bagi wisatawan yang ingin memesan batik ini sebagai oleh-oleh, sebaiknya memberitahu dulu karena pengerjaannya bisa memakan waktu paling lama tiga bulan. Musababnya, Yuniati mengerjakan semuanya seorang diri.

Baca juga: Intip Motif Batik Sudagaran yang Subur di Luar Keraton Surakarta

Adapun harga batik tulis buatan Yuniati sekitar Rp 900 ribu sampai Rp 1 juta per meter. “Paling mahal motif nyamping karena gambarnya penuh, cantingannya kecil-kecil, dan banyak isiannya. Pewarnaan juga tidak haya sekali dua kali,” ujarnya.

Selain membuat kain batik eksklusif, baju batik, jumputan, shibori, dan sampur (selendang tari), Yuniati juga membuat sepatu rajut yang sudah dikirim ke pelanggannya di Sumatera hingga Kalimantan.

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

4 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

5 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

15 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya