6 Tips Koper di Bagasi Aman dari Skyteam Garuda Indonesia
Reporter
Joniansyah (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Jumat, 12 April 2019 08:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Fasilitas bagasi di pesawat banyak digunakan oleh penumpang yang membawa koper atau barang berlebih. Dari begitu banyak barang yang masuk ke dalam bagasi, terkadang ada saja masalah yang dihadapi penumpang.
Baca: Tips Hemat Bagasi Pesawat, Ini Kata Senior Manager Skyteam Garuda
Persoalan yang terjadi saat memanfaatkan layanan bagasi pesawat antara lain koper tertukar, koper terbawa ke penerbangan lain, sampai urusan yang masuk tindak kriminalitas yakni pembobolan koper di bagasi.
Lantas bagaimana agar koper yang dititipkan di layanan bagasi tetap aman dan tepat sampai tujuan? Berikut ini tips dari Senior Manager Skyteam Station Garuda Indonesia, Ardi S Yacob.
1. Jenis koper
Ardi S Yacob menyarankan tidak menggunakan koper dengan ritsleting karena mudah terbuka. Terlebih jika jahitan di sisi di sepanjang ritsleting kurang rapat dan kuat, maka koper bisa jadi terbuka atau mudah dibobol.
2. Jangan terlalu padat
"Sebaiknya jangan terlalu padat saat mengisi koper karena akan mudah terkelupas dan terbuka," kata Ardi S Yacob.
3. Bungkus koper
Koper yang dimasukkan ke bagasi sebaiknya di-wraping atau dilapisi lagi di bagian luarnya. Layanan wraping sudah tersedia di bandara.
Baca juga:
Sebab Dilarang Bawa Barang Lebih dari 7 Kilogram ke Kabin Pesawat
Selanjutnya: Koper Tertukar, Terbawa ke Pontianak dan Yogyakarta
<!--more-->
4. Identitas pemilik koper
Tuliskan identitas pemilik koper yang masuk ke bagasi untuk memudahkan identifikasi dan pencarian. "Minimal tuliskan nama dan nomor telepon di bagian luar koper," kata Ardi S Yacob.
5. Tanda khusus pada koper
Ardi S Yacob mengatakan koper tertukar adalah peristiwa yang paling sering terjadi di layanan bagasi. Penyebabnya hanya satu, koper memiliki bentuk, warna, dan merek yang sama, sehingga pemiliknya pun kesulitan membedakan dengan koper orang lain.
"Pernah terjadi kasus koper penumpang tertukar. Yang satu ke Yogyakarta yang satu ke Pontianak dengan pesawat dari maskapai lain," ucap Ardi. Lantaran tak ada identitas spesifik di koper tersebut, misalnya nama, alamat, dan nomor telepon, maka petugas terpaksa membuka koper. "Untungnya ada nomor kontak pemilik koper di dalamnya. Petugas kemudian menghubungi pemilik koper tersebut," kata dia.
Artikel lainnya:
Sejarah Hanya Boleh Bawa Cairan Maksimal 100 Ml ke Kabin Pesawat
Setelah ditelusuri, baru ketahuan ternyata koper mereka tertukar di dalam bus. Karena itu, Ardi S Yacob menyarankan pemilik koper memberikan identitas atau tanda khusus pada koper.
6. Perhatikan koper beserta isinya
Adri S Yacob mengatakan usahakan lakukan sendiri ketika memasukkan barang-barang ke dalam koper. Sebaiknya jangan memiinta bantuan orang asing ketika memasukkan barang-barang ke dalam koper untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Saat di perjalanan menuju bandara dan selama di bandara juga selalu perhatikan koper. "Jangan meletakkan koper sembarangan, karena khawatir dimasukan narkoba atau barang terlarang lainnya," ucap Ardi. "Jangan pula menitipkan atau menerima titipan koper orang lain."