Diselundupkan, Komodo Tak Cuma Punya Habitat di Taman Nasional

Reporter

Tempo.co

Editor

Yos Rizal

Senin, 1 April 2019 17:28 WIB

Bayi komodo dari Kebun Binatang Surabaya, difoto 5 Maret 2019. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan enam ekor bayi komodo yang disita polisi Jawa Timur dari upaya penyelundupan bukan berasal dari Taman Nasional Komodo, tapi dari Pulau Flores. Siti membantah tuduhan Pemprov NTT yang menyebutkan Balai Taman Nasional Komodo (TNK) lemah dalam pengawasan sehingga terjadi pencurian komodo.

Baca: Gubenur NTT Minta Negara Penampung Pembeli Ilegal Kembalikan Komodo

Setelah diidentifikasi, kata Siti, komodo itu dipastikan berasal dari Pulau Flores yang habitatnya di luar taman nasional. "Diidentifikasi dari badan dan warnanya, itu bukan komodo taman nasional, tapi di Pulau Flores," kata Siti Nurbaya, di Pekanbaru, Sabtu, 30 Maret 2019.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, Nandang Prihadi, mengatakan setelah melakukan analisis morfologi, keenam bayi komodo yang berukuran sekitar 1 meter tersebut diduga berasal dari Flores Utara. "Namun untuk memastikannya, kami telah mengambil sampel darah untuk dilakukan analisis DNA," kata Nandang.

Ia mengatakan, selain di kawasan Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat, komodo juga hidup dan tinggal di pulau-pulau kecil di daratan Pulau Flores. Penelitian dari Yayasan Komodo Survival Program (KSP) bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur dan Taman Nasional Komodo mengkonfirmasi sebaran komodo itu.

Berdasar penelitian melalui rekam jejak kaki dan dengan menggunakan kamera tersembunyi serta informasi dari warga bahwa binatang ini hidup dan tinggal di kawasan Selatan dan Utara dari Pulau Flores. Bahkan mereka punya habitat di Pulau Longos. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam NTT bersama peneliti dari Yayasan KSP pernah pula menemukan belasan telur komodo yang menetas di kawasan Pulau Ontoloe, di dalam kawasan 17 Pulau Riung.

Beberapa tahun lalu Direktur Yayasan Komodo Survival Program Achmad Ariefiandy merilis sebaran komodo di belasan wilayah di Flores. Ini di antaranya: kawasan Taman Nasional Komodo, Tanjung Karita Mese, Cagar Alam Wae Wuul, Flores Utara, Cagar alam Riung, Cagar Alam Wolo Tadho, Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung, Tanjung Torong Padang, di Kabupaten Ngada, Pulau Longos.

Artikel lain: Selain Komodo, Ini Satwa Dilindungi yang Sering Diperdagangkan

"Selama ini warga di Pulau Flores beranggapan komodo hanya hidup dan tinggal di kawasan Taman Nasional Komodo. Namun, fakta dan data menunjukkan bahwa komodo hidup dan tinggal di sejumlah pulau-pulau kecil di kawasan daratan Pulau Flores," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Taman Nasional Komodo, Margaretha Priska pada tahun lalu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

5 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

24 hari lalu

Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.

Baca Selengkapnya

Proses Semana Santa, Perayaan Pekan Suci Paskah di Larantuka NTT Selama 7 Hari Berturut-turut

30 hari lalu

Proses Semana Santa, Perayaan Pekan Suci Paskah di Larantuka NTT Selama 7 Hari Berturut-turut

Semana Santa atau Hari Bae adalah ritual perayaan Pekan Suci Paskah yang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh umat Katolik di Larantuka, Flores Timur, NTT.

Baca Selengkapnya

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

34 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Wae Rebo di Flores Masuk Peringkat Kedua Desa Terindah Dunia 2024

37 hari lalu

Wae Rebo di Flores Masuk Peringkat Kedua Desa Terindah Dunia 2024

Media internasional The Spectator Index baru saja membagikan daftar 7 Desa Terindah di dunia. Salah satu desa di Indonesia menyabet runner up.

Baca Selengkapnya

Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

38 hari lalu

Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO

Baca Selengkapnya

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

40 hari lalu

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

Persidangan kasus kriminalisasi warga Karimunjawa ungkap bukti-bukti pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambak udang.

Baca Selengkapnya

Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

40 hari lalu

Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

Wae Rebo di Flores menempati di urutan kedua setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman sebagai kota kecil terindah di dunia.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

40 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

43 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya